85. hancurnya sebuah keyakinan

885 92 14
                                    

Sudah lebih dari tiga hari setelah kejadian di mansion albert, semua sudah kembali seperti semula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah lebih dari tiga hari setelah kejadian di mansion albert, semua sudah kembali seperti semula

Kanya dan sekar berada didalam mobil, rencana pertama balas dendam mereka sudah dimulai.

Tadi anggota ravagos membawa wildan yang sudah babak belur kemudian dilanjut oleh inti ravagos yang kembali menyiksa wildan, seperti rencana pertama mereka akan membuat wildan tidak waras, dengan cara menyetrum pria itu beberapa kali

Setelah itu wildan dihasut agar bunuh diri, dan disinilah kanya dan sekar didalam mobil yang terparkir didepan sebuah gedung. Mereka diam diam mengikuti wildan untuk memastikkan agar kali ini pria itu benar benar tidak selamat

Kejam bukan ravagos, tapi ini tidak ada apa apanya dengan perbuatan bejat mereka. Kali ini mungkin wildan lah sasaran pertama kemarahan ravagos, tapi nanti inti venus pasti akan mati. Ravagos menggunakkan cara pembunuhan berantai, entah itu mereka membuat salah satunya bunuh diri, kecelakaan bahkan dibunuh sekalipun, ravagos memang sekejam itu jika membalas musuhnya.

"Kali ini lo gak akan selamat" Ucap sekar sambil mencengkram setir mobilnya

"Kanya maafin gue, waktu itu gue diliputi amarah, rasa malu, maafin gue kanya"

"Iya, gue udah maafin lo, tolong cari pelakunya kanya"

"Makasih dan selamat tinggal"

Brakkk

"Akhhh... Rain" Kanya menutup telinganya entah kenapa melihat wildan yang berada diatap gedung membuatnya kembali teringat dengan rainna

Sekar yang ada disebelah kanya ikut terkejut, kemudian ia memeluk kanya
"Nya, udah" Ucap sekar berkaca kaca saat kanya terus menjabak rambutnya sendiri

"Rainna juga bunuh diri, kar" Lirih kanya

"Tapi sekarang kita bakal liat orang yang paling rainna benci, mati. Nasib mereka akan sama hanya kematian" Ucap sekar

Itu siapa?!

Mas turun, mas

Bahaya, mas turun

Pak, tolongin dong

Kanya dan sekar menoleh menatap orang yang sedang berkumpul sambil terus berteriak, diatas sana wildan terus melangkahkan kakinya melewati pembatas gedung

"Nyawa dibayar nyawa" Ucap kanya

Sekar tersenyum miring saat melihat kanya yang sudah seperti sedia kala. pendendam, emosi kanya memang harus dipancing saat ia mulai bersimpati pada musuhnya

Brakkk

Wildan melompat dari gedung yang sangat tinggi, orang yang disekitar situ  berteriak histeris melihat pria itu sudah berlumuran darah, mereka menelfon ambulans untuk segera datang

kanya story | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang