05

595 62 5
                                    

Namjoon dan Seokjin asik mengayuh sepedanya menelusuri setiap sisi taman.

Namjoon yang sedang menikmati pemandangan itu pun sampai tak sadar kalau Seokjin tiba-tiba berhenti dan mengistirahatkan diri di bangku taman dengan pemandangan danau di seberang.

Namjoon memberhentikan sepedanya guna meminta izin pada Seokjin kaget karena tiba-tiba saja Seokjin sudah duduk di bangku yang sudah berjarak darinya.

"Hyung aku izin untuk kesana ya," ucap Namjoon teriak.

Seokjin menoleh dan mengangguk sebagai jawaban, Namjoon pun kembali mengayuh sepedanya meninggalkan Seokjin seorang diri terduduk di bangku taman.

U^ェ^U

"Eonni, kau tumben sore begini sudah nugas saja?" Tanya Haneun, di sela waktu kosongnya pada Dita yang sedang duduk di lantai dan setia ditemani dengan buku-bukunya.

Dita berdehem, "nanti malam aku ada ganti kelas, jadi kalau bisa ku sempatkan sore ini untuk menyicil tugas ku," tutur Dita dengan mata fokus pada benda yang ada didepannya.

"Mwo?! Jadi nanti sekitar jam 7 an kau sudah balik?" Haneun menganga menatap kepala Dita yang menunduk tidak percaya.

Dita mendongakkan kepalanya lalu mengangguk dengan wajah lesunya.

"Yaaa.. eonni..kalau kau tidak sanggup jangan kau paksakan. Nanti kalau sudah jadwal teman jaga ku adalah kau dan kau tidak masuk, akunya yang kewalahan," ucap Haneun dengan mengalihkan pandangannya ke rak yang ada di meja kasir dan sedikit dia rapihkan.

Dita yang masih menunduk karena masih fokus dengan tugasnya itu tersenyum simpul mendengar ucapan Haneun. "Ya bagus dong, bukannya dengan begitu kau akan dapat bonus, heum?"

Haneun menarik atensinya dari rak yang sudah di rapihkan itu ke Dita dan menatapnya penuh selidik.

"Kau ada dendam apa dengan ku, eonni?" Tanya Haneun menyipitkan matanya dan memperlahan gerakannya turun dari bangku yang dia duduki untuk mendekati Dita.

Dita yang masih menunduk tentu tidak merasa terancam akan aksi Haneun padanya.

Jduk

"AW! Hidung cantik ku!" Pekik Haneun langsung mengelus hidungnya yang terpentok kepala Dita karena mendongakkan kepalanya dengan tiba-tiba dan cepat.

"Omo! Mian Haneun, aku, aku tidak tau kalau kau sudah ada dekatku." Dita yang melihat Haneun meringis kesakitan tentu merasa khawatir dan langsung ikut mengusap hidung Haneun dengan lembut.

"Aaauhh.. apa hidungku hilang?" Haneun mengintip untuk melihat keadaan hidungnya, sedang Dita menatapnya heran.

"Ohh aman ternyata.."sambung Haneun menghela nafasnya lega dan tersenyum senang dengan tangan masih mengelus pelan hidungnya.

"AWWW!! YAA!! EONNI!" Pekik Haneun setelah Dita menekan hidungnya kencang.

Dita kesal karena melihat tingkah Haneun yang malah bercanda dan lanjut mengerjakan tugasnya.

"Eoh, permisi.. apa ini waktunya istirahat? Tapi aku tidak mendapat pengumuman kalau toko ini sedang tutup sementara," celetuk pembeli melirik pada Haneun dan Dita yang tengah duduk dilantai.

Mendengar itu Haneun dan Dita reflek menoleh ke arah suara.

"Oh, tidak, kami tidak sedang istirahat." Haneun berdiri setelah di colek Dita kode agar segera melayani pembeli.

Sang pembeli mengangguk ngerti.

"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap Haneun ramah.

Sang pembeli tersadar saat mendengar lanjutan ucapan Haneun.

My Destiny?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang