Siang berganti malam begitu cepat. Dita dan teman-temannya yang sudah selesai dengan kelasnya pun akhirnya pulang juga.
"Dita, kau beneran gak ikut kita?" Tanya Mila memastikan.
"Iya.. ini sudah jam setengah delapan, aku harus segera pulang dan kembali bekerja, Mila," ucap Dita melihat jam tangan khawatir karena takut terlambat datang kerja.
Fauzan melihat raut wajah Dita itu pun menyetujuinya dan menawarkannya tumpangan.
"Tidak apa, kau juga kan harus lanjut dan Mila yang ingin ke tempat kau ajak saja dia. Tapi jangan kau apa-apa kan, hanya tolong jaga dia ya!" Ujar Dita dengan jalan terburu-buru menuju pemberhentian bus.
Mila dan Fauzan sudah berbaikan semenjak kelas dimulai lalu saat kelas masing-masing sudah selesai Mila berencana untuk menyelesaikan tugasnya di cafe tempat Fauzan bekerja bersama Dita, namun sepertinya Mila lupa kalau Dita tidak libur dia musti kembali bekerja dan pada akhirnya Mila pun mengerjakannya kembali bersama kekasihnya.
"Hati-hati Dita!" Teriak Fauzan.
"Iyaa, Mila! Kau hati-hati di sana ya!!" Balas Dita berteriak dan mulai menapaki kakinya ke tangga bus tak lupa memberi lambaian tangannya.
"Iya!!!" Sahut Mila membalas lambaian Dita dan Dita pun menghilang dari pandangan mereka karena bus nya sudah meninggalkan tempatnya.
"Ya udah yuk." Ajak Mila pada Fauzan.
"Ih apa-apaan kau, jalan sendiri sana." Tolak Fauzan sinis dan menepis tangan Mila dari bahunya.
"Kok gitu! Tadi kau bilang mau!" Mila menyusul Fauzan ke parkiran dengan kesal.
"Siapa yang bilang..?" Pungkas Fauzan acuh dan menaiki motornya yang sudah dia hidupkan mesinnya.
Baru ingin jalan Mila menahannya.
"Mau kau bilang apa enggak, tetap saja aku akan ikut!" Mila mengambil sembarang helm Fauzan dan dia pakai dengan wajah menatap Fauzan jengkel.
Fauzan memutar bola matanya malas dan mempercepat gas motornya namun tetap dia tahan dengan remnya itu membuat Mila berteriak.
"Tunggu kenapa sih! Gak liat ini susah di masukinnya!" Maki Mila menggoyangkan helm yang sudah dipakainya dengan kesal.
"Lama ah, ngundur waktu banget." Fauzan pun menjalankan motornya pelan meninggalkan Mila seorang diri.
Dengan helm yang belum benar Mila memilih mengejar Fauzan dan Fauzan tertawa karena berhasil menjahili temannya itu.
/•∆•\
Bus yang Dita tumpangi itu sudah sampai di pemberhentian nya, Dita pun bangkit dari duduk dan berjalan keluar dari bus.
"Terima kasih pak.." ucap Dita pada sang pengemudi dan dibalasnya.
Dita melihat ke kanan dan ke kiri padahal masih jam setengah delapan kurang tapi sudah sepi begini..
Dita pun melangkahkan kakinya menuju minimarket nya, karena sepertinya akan membuang waktu kalau harus pulang dulu jadi dia memilih membawa pakaian kerjanya dan langsung ke tempatnya bekerja.
'Ahjumma, aku tidak pulang aku langsung ke tempat kerja ku'
Dita kirim pesan tersebut lalu dia alihkan matanya dari ponsel dengan kaki yang terus melangkah dia lebih melihat ke arah depan.
Tidak sampai sepuluh menit Dita sampai, begitu masuk dia sapa orang yang sudah datang dan langsung menuju ruang karyawan untuk mengganti pakaiannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny?✓
Hayran Kurgu"kau kesini karna apa?" "aku lelah, aku ingin menenangkan pikiran. kau sendiri?" "aku.. ya.. sama seperti dirimu.." Menarik? Yuk, silahkeun di baca.. But!*Don't be expect for this story in every chapter. Atau kalian akan kecewa~ Baca dan nikmati~ An...