Lewat hampir tiga minggu setelah berita itu. Dita hanya berdiam diri di rumah. Melakukan kesehari-harian layaknya pengangguran. Karena Dita sudah berbulan-bulan absen dan dia pun di keluarkan dari kampusnya. Sangat disayangkan tapi, mau bagaimana lagi? Dirinya benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa saat itu.
Dan kini dia sedang diam di asrama terduduk santai di bangku teras. Menikmati hembusan angin yang sangat menggoda kedua matanya untuk tertutup. Saat ini ia sedang mengistirahatkan penglihatannya sejenak, dari kumpulan huruf kecil yang terbentuk menjadi jutaan kata di setiap kalimat dalam buku tebalnya, yang ia letakkan di atas meja kecil di samping. Dengan telinga masih telaten mendengarkan alunan musik yang terus berputar mengisi indera pendengarannya.
"Dita eonni." Panggil seseorang dari arah pintu.
Dita menoleh saat menerima tepukan pada bahunya, sembari melepas headphone nya dan memasang ekspresi penuh tanda tanya.
"Temani aku ke Mall yuk," ujarnya yang kini sudah duduk di bangku seberang Dita.
Dita yang sedari tadi menganggur langsung saja menyetujui ajakan anak tersebut, segera saja ia bangkit dan masuk ke dalam dengan wajah berseri. Anak muda yang baru saja mengajak Dita, hanya terkekeh melihat perubahan singkat di wajah Dita.
Tidak butuh waktu sepuluh menit untuk menunggu, Dita sudah siap dengan pakaian Kasual dan tas kecil yang cukup untuk dompet juga ponselnya.
"Kyuna-ya, kajja!" Ujar Dita pada anak yang dipanggil 'Kyuna' terlihat tengah fokus pada ponselnya.
Anak tersebut menoleh dengan wajah tersenyum lebar, mengangguk merespon ujaran Dita.
"Eonni cepat juga rapi-rapi nya. Ku kira akan memakan waktu sejam."
Dita terkekeh, "aku tidak akan membuat mu menunggu lama. Karena aku yakin, kita akan lama di sana Kyuna-ya."
(◍•ᴗ•◍)✧*。
Perjalanan mereka memakan waktu sekitar tiga puluh menit untuk sampai ke Mall yang terlihat besar. Setibanya di sana langsung saja mereka jelajahi, dari lantai ke lantai itu sukses membuat otot kaki diantaranya terasa tegang.
Tak terasa mereka langkahkan kaki menelusuri setiap lantai, kini tungkainya memilih untuk memasuki salah satu restoran yang lumayan ramai. Saat memasuki tempat tersebut, langsung saja memesan menu yang terlihat menggoda dan sesudahnya mereka tunggu sembari berbincang.
"Kyuna. Kau ingin belanja apa? Sedari kita masuk, ku lihat kau sangat menikmati jalan di dalam Mall dari pada berbelanja," ucap Dita penasaran sejak sepuluh menit yang lalu.
Kyuna tersenyum kuda, "aku.. belum kepikiran untuk beli apa. Sebenarnya juga, aku hanya bosan saja tadi."
Dita menganggukkan kepalanya mengerti, "baiklah kalau belum ada. Nanti temani aku beli skincare ya? Skincare ku sudah hampir habis hihi,"
Kyuna tersenyum simpul lalu terkekeh dan mengangguk pelan merespon, "tak perlu bertanya dulu juga aku siap menemani mu kok kak."
Baru Dita ingin menyahuti ucapan Kyuna, pesanan yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba dan menciptakan guratan senang di wajah para gadis melihat ke makanan tersebut.
Dengan sudah datangnya pesanan dan lambung yang tak sabar untuk diisi. Mereka pun memakan hidangan tersebut dengan lahap. Selesainya acara pengisian sumber daya pangan. Entah kenapa. Perut Dita serasa tak enak hingga membuatnya harus keluar maik ke toilet beberapa kali. Padahal, makanan yang mereka datangi terlihat aman.
"Eonni, makan apa sebelum ini?" Tanya Kyuna khawatir melihat Dita kedatangannya dari toilet.
Dita menggeleng lemas, "aninde. Geuyang.. minuman bersoda saja."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny?✓
Fanfiction"kau kesini karna apa?" "aku lelah, aku ingin menenangkan pikiran. kau sendiri?" "aku.. ya.. sama seperti dirimu.." Menarik? Yuk, silahkeun di baca.. But!*Don't be expect for this story in every chapter. Atau kalian akan kecewa~ Baca dan nikmati~ An...