"Mila, semalam kau tidak pulang telat kan?" Tanya Dita di sela makannya.
"Eum.. tidak Dita," sahut Mila dengan mulut yang penuh dengan makanan.
"Yaish! Ya! Mila, kau telan lah dulu itu makanannya, baru kau jawab pertanyaan Dita." Omel Ibu pengawas pada Mila.
Dita yang sibuk dengan makanannya itu menoleh dan terkekeh.
Mila mempoutkan mulutnya dan lanjut mengunyahnya setelah dirasa sudah habis makanan yang ada di dalam mulutnya itu, dia pun membalas omelan Ibu pengawas.
"Ya maaf atuh Ahjumma.. lagi juga kan aku tidak berbicara banyak karena memang jawabanku singkat, jadi ku sempatkan saja menjawab pertanyaannya." Jelas Mila santai tanpa merasa sedikit dosa karena sudah menyahut omelan Ibu pengawas.
Ibu pengawas meliriknya malas. "Kau ini ku kasih tau malah menjawab," ucap Ibu pengawas.
Mila terkekeh. "Iya, iya.., arraseo.. mianhanida Ahjumma.. nee?..." Bujuk Mila dengan tersenyum manis di depan pandangan Ibu pengawas dan berhasil membuatnya terkekeh hingga menampar pelan pipi cabinya Mila.
"Hey kau nanti libur kan? Bisakah kita main sebentar di cafe tempat Fauzan bekerja?" Tanya Mila.
"Hm? Apa benar aku libur?" Tanya Dita menatap heran pada Mila.
"Iya.. dua hari yang lalu kau sudah bilang padaku.. jangan kau bilang lupa?" Ucap Mila.
"Ah benarkah? Ya.. sepertinya aku lupa.. dan karena ini lah aku selalu memberitahumu akan jadwal kerjaku.." jelas Dita menarik perhatian Ibu pengawas yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan kedua remaja nya ini.
"Kau libur?" Tanya Ibu pengawas dan dibalas anggukan oleh Dita.
"Apa kau ada rencana bepergian hari ini?" Tanya Ahjumma yang sepertinya lupa akan pembicaraan mereka sebelumnya.
"A—"
"Ahjumma ku yang cantik.. bagaimana mungkin dia ada rencana untuk pergi, kalau dia saja lupa akan hari liburnya ini..." Potong Mila yang menekan beberapa kata di kalimat yang diucapkannya itu dengan tatapan menahan amarah pada Ibu pengawas.
"Ohh?? Astaga.. apa perlu aku yang memegang jadwal mu agar mudah untuk bepergian?" Tawar Ibu pengawas bersemangat.
"Ohh tidak-tidak.. kau sudah lelah mengurus kami. Aku tidak akan mengizinkan mu untuk mengurus kepribadian Dita, walau kau memaksa ya Ahjumma.." elak Mila cepat dengan tangannya yang ikut berpartisipasi menolak tawaran Ibu pengawas yang sebenarnya bukan untuknya itu.
"Tapi—"
"Apa yang dikatakan Mila itu benar.. kau selama ini sudah mengurus kami seperti anakmu sendiri Ahjumma itu sudah lebih dari cukup.. terima kasih banyak karena kau perhatian pada ku juga anak-anak disini.. tapi maaf aku tidak akan membiarkanmu terlalu sibuk dengan ku ataupun yang lainnya." Jelas Dita pada Ibu pengawas dengan bibir yang sesekali tersenyum.
"Ya.. arraseo.. tapi.. ingat! Kalau kalian membutuhkan apa-apa bilang saja padaku ya!" Ucap Ibu pengawas pasrah namun tetap teguh dengan pendirian yang harus menjaga keamanan anak-anaknya itu.
Mila dan Dita tersenyum senang. "Eum!" Jawab mereka kompak menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat.
Mereka pun kembali memakan makanannya yang sedari tadi ditundanya itu dengan lahap.
Lewat tiga puluh lima menit selesai sarapan, mereka bergegas ke kamar dan mengambil perlengkapan kuliahnya itu.
"Ahjumma, kita berangkat ya.." pamit Mila pada Ibu pengawas yang sedang bersantai di depan televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny?✓
Fanfiction"kau kesini karna apa?" "aku lelah, aku ingin menenangkan pikiran. kau sendiri?" "aku.. ya.. sama seperti dirimu.." Menarik? Yuk, silahkeun di baca.. But!*Don't be expect for this story in every chapter. Atau kalian akan kecewa~ Baca dan nikmati~ An...