"Dita-ssi. Apa kau ingin keluar?" Tanya Junghwan pada Dita yang sedang duduk termangu melihat ke arah luar.
"Eoh? A~ aniya, aku.. hanya sedang melamun..." Elak Dita tertawa renyah.
Junghwan terkekeh. "Lucu."
"He?? Mworago?" Dita yang tentu mendengarnya kaget dan ingin memastikan maksudnya itu tidak seperti yang di bayangkan.
"Kau lucu.. aku tanya apa kau malah jawab melamun. Bahkan aku tidak akan mengira kalau kau akan menjawab begitu," ucap Junghwan terkekeh lalu duduk di samping Dita.
Dita tersenyum kecil. "Ya bagaimana lagi.. sejujurnya aku tidak mendengar ucapan mu, aku hanya menjawab saat melihat wajahmu yang tiba-tiba muncul." Sahut Dita menjelaskan maksud dirinya.
"Kurikuna.. pantas saja berbeda.., oh ya Dita." Ucap Junghwan terpotong kala Dita menoleh ke arahnya.
"Hm??" Sahut Dita tersenyum lucu.
"Kau.. malam ini boleh pulang duluan..," ucap Junghwan seraya kembali menatap lurus.
"Nde? Aku? Aku pulang? Maksudnya gimana?" Ucapan Junghwan berhasil membuat Dita bingung.
"Iya Dita-ssi.. kau bisa pulang saat ini juga..." Jawab Junghwan.
"Tapi... Belum jam nya pulang loh, kenapa bisa kau suruh aku pulang?" Tanya Dita masih bingung membuat sang lawan tertawa melihat wajahnya.
"Ya! Kenapa kau malah tertawa?? Kau sedang mengerjai ku ya?!" Maki Dita pada Junghwan yang masih tertawa.
"Ani. Kau,.. kau,.. terlihat sangat lucu saat bingung begitu. Ahahhaa," ucap Junghwan masih tertawa.
Dita mempoutkan bibirnya dan menatap kesal ke arah lain.
"Aigoo.. bisa-bisanya kau malam begini membuat ku tertawa, Dita-ssi..." Ucap Junghwan setelah berhasil berhenti tertawa dan mengatur nafasnya.
"Aniyo. Aku tidak merasa begitu." Sahut Dita jutek.
"Wae.., kenapa tiba-tiba bersikap jutek begitu? Sudahlah.. sepertinya kau memang butuh istirahat. Sana kau bersiaplah." Ujar Junghwan pergi dari sana dan berjalan menuju kasir.
"Untuk apa? Sudah ku katakan ini belum jam pulang." Tolak Dita masih terduduk.
"Ada anak lain yang menggantikan shift mu malam ini. Jadi, kau bisa pulang..." Ucap Junghwan menatap serius wajah Dita.
"Jeongmall?!" Mata Dita membola seketika. Junghwan mengangguk menanggapinya.
"Keunde.. siapa orangnya? Maksud ku kenapa tiba-tiba? Kenapa tidak ada yang memberitahu ku sebelumnya?" Tanya Dita seraya berjalan menuju kasir.
"Sebelumnya bukannya sudah diberitahu ya? Aishh aku lupa. Kan kau tak tau, karena kau sudah mengira anak tersebut akan mulai tadi siang kan?" Ucap Junghwan diangguki Dita.
"Nah! Itu dia! Jadi—
"Oh! Jadi! Tadi siang itu dia tidak jadi dan diganti malam ini begitu!??" Potong Dita. Dan dibenarkan oleh Junghwan.
"Ya!! Lalu.. siapa tadi siang yang menggantikan aku?? Apa tidak ada?? Apa aku akan dipotong gaji??? Astagahhh!! Kau kenapa tidak cepat-cepat beritahu aku Junghwan!!! Bisa habis aku!!!" Oceh Dita pada Junghwan dan pada dirinya sendiri.
"Dita. Dita-ssi! Tenangkan dirimu..!" Junghwan berusaha membuat Dita yang tengah panik membuatnya kembali tenang.
"Aku akan menjelaskan itu semua saat kau sudah tenang," ucap Junghwan pada Dita yang terus memintanya untuk menjelaskan maksud tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny?✓
Fanfiction"kau kesini karna apa?" "aku lelah, aku ingin menenangkan pikiran. kau sendiri?" "aku.. ya.. sama seperti dirimu.." Menarik? Yuk, silahkeun di baca.. But!*Don't be expect for this story in every chapter. Atau kalian akan kecewa~ Baca dan nikmati~ An...