23

253 50 3
                                    

Dengan wajah tergesa-gesa Seokjin datang kembali ke ruang keluarga. "Taehyung-ah apa kau— oh, terima kasih sudah menemukan ponsel ku." Begitu melihat benda yang dicarinya langsung mengambilnya kembali tanpa pikir panjang dan dia masukan ke kantong celana panjangnya.

Taehyung masih terdiam. "Eo.. Hyung. Tadi itu foto siapa?" Tanya Taehyung dengan wajah bingungnya.

"Ha? Foto apa? Ya foto ku yang tampan, apa lagi." Jawab Seokjin tanpa memikirkan kembali pertanyaan yang dilontarkan Taehyung kepadanya.

"Foto di ponsel tadi. Itu mereka siapa? Aku baru melihatnya." Kata Taehyung menunjuk ke kantung celana tempat benda yang dimaksudkan berada.

Seokjin ingin kembali bermain tertahan mendengar ucapan akhir Taehyung, berpikir apa yang dimaksudkannya itu setelah mengerti dia tersentak dan mengambil ponselnya lalu melihat ke layar benda tersebut. Dirasa sudah mengerti dia mematikannya dan menyimpannya kembali.

"Itu. . Foto seorang bapak dan ibu." Jawab Seokjin.

"... Tanpa kau bicara begitu aku juga tau. Maksud ku apa kau mengenal mereka sampai-sampai dijadikan wallpaper kunci ponsel mu? Dan.. ku rasa aku baru melihat ponsel mu yang ini Hyung. Apa itu baru?" Sisi penasaran Taehyung sudah keluar itu berarti memang ada sesuatu yang membuatnya ingin tahu lebih.

"Ya itu memang—

"Hyung, Taehyung-ah. Sarapan sudah siap. Ayo makan dulu, kalian bisa lanjutkan itu nanti," ujar lelaki yang lebih pendek dari kedua anak marga Kim dan disetujui oleh keduanya.

"Dengar. Sarapan sudah siap. Ayo," ujar Seokjin bangkit dari duduknya dan pergi mendahului adiknya itu tanpa menunggu untuk Taehyung membalas ucapannya.

"Aih.. bagaimana bisa aku lupa membawa ponselnya kemari. Ini pasti keluarga Dita. Dia jadikan foto orang tuanya sebagai wallpaper kunci, pasti mereka sangat berarti bagimu ya." Guam Seokjin kembali mengintip ke ponsel yang dipegangnya dan tanpa sadar dia telah mengulas senyum tulus melihatnya ketika merasa tidak aman dia masukkan kemali ponsel tersebut dalam-dalam.

"Makan apa kita pagi ini hyung?" Tanya Taehyung seraya berjalan menuju tempat duduknya dengan melihat ke meja makan juga sang juru koki.

"Apa mata mu tuli hingga harus ku sebutkan menu makanan kita ha?" Timpal juru koki geram dengan nada meledek itu membuat Taehyung dan lainnya terkekeh.

"Yoongi Hyung berusaha membuat lelucon tapi maaf itu tidak lucu hyung, haha." Komentar sang bungsu atas ucapan kakak tertua kedua dalam grupnya.

"Ya ya ya, aku terima komentar palsu mu. Sudah makan lah," ujar Yoongi memulai acara makannya.

Mereka pun memulai acara sarapan dengan sesekali membicarakan hal kejadian lucu yang baru saja mereka alami membuat suasana terasa hanga untuk dilewatkan.

Tringgg

Tringg

"Hey. Ponsel siapa itu terus berdering?" Tanya Jhope yang risih akan suara keras tersebut menatap satu persatu saudaranya mengintimidasi.

Semua menggeleng kompak, tidak untuk Seokjin yang fokus pada makanannya.

"Hyung. Coba cek ponsel mu. Apa suara itu dari sana," ujar Namjoon yang memang duduk disampingnya itu menyenggol lengannya dan berbisik untuk menyuruhnya mengangkat ponsel tersebut.

Seokjin yang sudah disenggol Namjoon itu tersadar dan segera dia mengangkat panggilan tersebut tanpa melihat kontak nama yang tertera disana.

"Ya! Seokjin-ssi! Ada apa denganmu eoh?! Kau bilang padaku saat meminta uname sosmed nya berencana untuk mendekatinya. Tapi sekarang apa?! Kau malah mengirimnya ke dalam penjara dan bahkan kau menyita ponselnya yang dimana peraturan seperti itu tidak ada di perusahaan mu!!!!"

My Destiny?✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang