"Eonni...!" Pekik Dita kala melihat mata wanita yang ada didepannya.
"Eoh?" Wanita tersebut termangu melihat terkejutnya reaksi Dita yang tiba-tiba itu.
"Eonni? Apa benar kau Mizu eonni?!" Tanya Dita bersemangat setelah memastikannya dan benar.
"E—eo? Ya aku... Tapi.. bagaimana bisa—?"
"Akhirnya! Setelah setahun lamanya aku kehilanganmu eonni!!!" Dita reflek memeluknya seraya berloncatan kecil hingga sang lawan sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Dita.
"Omomo..," ucapnya ikut berloncat.
"Ahahaha! Aku sangat senang kembali bisa bertemu denganmu eonni!!" Seru Dita menggenggam kedua tangan wanita tersebut.
"Ya.. aku juga senang, ahaha.." sahutnya tertawa paksa.
"Kau.. tidak senang ya?" Tanya Dita melihat reaksinya lawannya yang sangat terpaksa itu membuatnya ragu.
"Ohh tidak... Aku senang ahaha..." Ucapnya lagi, membuat Dita menaikkan salah satu alisnya.
Agar dirinya yakin dengan siapa dia berbicara, Dita pun membuka sedikit masker yang menutupi setengah wajahnya itu dengan tiba-tiba.
"Benar! Kau itu Ogawa Mizuki! Tapi.. kenapa kau tidak mengenalku?" Ucap Dita yang mempoutkan bibirnya setelah dia berbicara.
"Jamkkeman... kau seperti..." Guamnya memperhatikan setiap inci wajah Dita dengan mengingat seseorang.
"Oh!!! Kau, Dita-ssi!!! Mianhae!!! Aku baru sadar!! Ya ampun!! Maafkan eonni!!" Sambung Mizuki senang dan memeluk Dita dengan semangat.
"Uhuk.. uhuk..., Eonni.. aku.. tidak bisa bernafas..." Ucap Dita di pelukan Mizuki dan langsung dilepasnya.
"Ooohh.. mian, mian, mian.. eonni terlalu bersemangat karena bisa bertemu denganmu dan ini pertama kalinya bukan kita bertemu secara langsung?" Ucap Mizuki berbisik seraya mengusap bahu dan lengan Dita.
Dita menatapnya dengan tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban dari ucapan lawannya itu.
"Tapi eonni.. kenapa kau berbicara bisik-bisik begitu?" Tanya Dita berbisik jua dengan menatapnya bingung.
"Ohh aku.. hanya tidak ingin mengganggu pengunjung lain..." Jawab Mizuki masih berbisik dan diakhiri oleh terkekeh.
"Kalau begitu kita duduk saja, sedari tadi kita berdiri di jalanan begini apa tidak mengganggu pelayan yang sedang bekerja eonni?" Tanya Dita melihat ke sekelilingnya.
"Oh ya kau benar, ayo kita duduk." Mizuki pun mengikuti Dita seraya terus berbicara dengan bisik-bisik, entahlah kenapa dia melakukan itu.
Setelah beberapa detik mereka pun tiba di meja makan Dita, Denise dan Jinny.
"Eonni! Apa kasirnya sangat jauh hingga kau baru datang setelah lewat tiga puluh menit, eoh?!" Cetus Denise setibanya Dita dengan adanya Mizuki di sisinya.
"Uhm? Apa aku sebegitu lamanya? Mianhae Denise-a, tadi ada insiden kecil jadi aku kembali agak lama.." jelas Dita lalu duduk di tempatnya seraya mempersilahkan Mizuki ikut duduk jua yang tersisa di samping Denise dan itu membuat Denise terkejut.
"Kamjagi! Siapa kau?!" Pekik Denise kala seseorang duduk tiba-tiba di sampingnya tanpa adanya persetujuan darinya.
"Annyeonghaseyo... Mizuki imnida,joneun Dita ching-guda.." ucap Mizuki pada Denise diiringi dengan sedikit menundukkan kepalanya dan dibalas oleh Denise.
"Nde.., Denise imnida.." balas Denise sopan.
"Eonni? Kenapa kau tidak bilang padaku, kalau kau juga ada janji dengan teman mu?" Tanya Denise pada Dita dengan berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny?✓
Fanfiction"kau kesini karna apa?" "aku lelah, aku ingin menenangkan pikiran. kau sendiri?" "aku.. ya.. sama seperti dirimu.." Menarik? Yuk, silahkeun di baca.. But!*Don't be expect for this story in every chapter. Atau kalian akan kecewa~ Baca dan nikmati~ An...