Dita selesai latihan, sekarang ini dia sedang beristirahat dan memutuskan untuk kembali ke asrama.
Tapi takdir menunjukkan jalannya, tanpa Dita berpikir ingin menemuinya, dengan sendirinya dia juga akan bertemu dengan pria semalam yang mengingkari janjinya. Walau hanya sekedar saling sapa.
'kenapa juga dia lewat sini? Apa dia sengaja? Dan dimana yang lainnya?' benak Dita berbicara saat melihatnya dari kejauhan berjalan bersama manajer nya itu.
"Oke. Anggap saja dia, atasan ku sebagai orang perusahaan. Bukan Kim Seokjin dari grup musik yang terkenal itu." Gumam Dita sebelum benar-benar berpapasan dengannya.
"Annyeong haseyeo..." Dita membungkukkan badannya begitu berpapasan pada pria yang dimaksud.
"Annyeong haseyeo. . . Dita." Balas Seokjin namun entah apa yang dipikirkannya itu.
Dia menahan lengan Dita dan itu sukses membuat sang empunya serta manajernya terkejut akan sikapnya yang tiba-tiba.
Dita menatap Seokjin tajam juga takut melihat secara bergantian pada lengannya yang ditahan Seokjin juga wajah pemilik tangan tersebut. Lalu tersenyum kikuk setelah melihat manajer Seokjin yang ikut terkejut.
Lama diam tak bergerak. Seokjin pun melepaskan cengkraman nya.
"Hwaiting!" Seru Seokjin dengan mengepalkan kedua tangannya memberi semangat pada Dita.
Dita kembali membungkukkan badannya dan mengucapkan terima kasih meski dia tau kalau Seokjin hanya akting belaka.
"Yang semalam bisa aku jelaskan. Temui aku nanti sore di jalan xxx." Bisik Seokjin ikut membungkuk saat Dita membungkuk.
Seokjin pergi meninggalkan Dita yang masih membungkukkan badannya.
"Hei. Sudah, nanti kau cepat tua kalau membungkuk terus." Manajer Seokjin tiba-tiba berbicara.
Dengan sigap Dita berdiri tegap melihatnya tegang dan menampilkan senyum paksa nya.
"Santai saja.. aku pergi dulu, kau jangan sering-sering membungkuk ya. Tidak baik juga untuk mu yang masih muda, okey." Ujar nya lalu pergi meninggalkan Dita yang masih diam membeku.
"Apa katanya tadi? Dia mengajakku ketemuan lagi? Nanti sore? Apa dia sadar dengan apa yang diucapkannya itu?" Oceh Dita begitu mengingat bisikan Seokjin padanya tadi.
Dengan kesal dia hentakan kakinya jalan kembali menuju tempat yang diinginkan.
***
Flashback
"Namjoonie, ap kau tau kemarin siapa yang memegang ponsel ku?"
"Uh? Ponsel mu?"
"Ya, apa kau tau?"
'kemarin si yang meminjam ponsel Jin Hyung itu.., Taehyungie. Apa dia tidak tau?' batin Namjoon bertanya-tanya.
"Namjoon?"
"Eo, kemarin terakhir kali ku lihat Taehyung yang meminjam ponsel mu Hyung,"
"Taehyung? Kenapa?" guam Seokjin berpikir.
"Ada apa Hyung? Apa kau ada masalah dengannya? Kalau iya, tolong bicarakan dengan baik-baik ya," ujar Namjoon khawatir dan diangguki oleh Seokjin.
.
"Taehyung. Bisa ikut aku sebentar?" Bisik Seokjin pada Taehyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny?✓
Fiksyen Peminat"kau kesini karna apa?" "aku lelah, aku ingin menenangkan pikiran. kau sendiri?" "aku.. ya.. sama seperti dirimu.." Menarik? Yuk, silahkeun di baca.. But!*Don't be expect for this story in every chapter. Atau kalian akan kecewa~ Baca dan nikmati~ An...