Aktivitas hari ini benar-benar sudah menguras tenaga Dita namun entah kenapa tidak meras lelah, malah dia sedikit bersemangat untuk melakukan rutinitasnya.
Langit berubah gelap itu tidak cukup untuk Dita langsung mengisi tenaga kembali, dia memilih memainkan ponselnya dengan serius sesekali tertawa.
Tak terasa waktu begitu cepat dia mengingat janji kemarin dengan pria berdada bidang itu malam ini.
"Astaga! Aku lupa, jam setengah sebelas kan aku ada janji dengannya!" Pekik Dita langsung bangkit dan jalan cepat ke arah lemari.
Dia pakai cardigan berwarna merah muda berbahan wol tak lupa bawahannya dia pilih jeans berwarna denim agak besaran. Dia rapihkan diri tergesa-gesa namun teliti dengan barangnya itu dan dirasa sudah semuanya dia pergi dengan tak sengaja menutup pintu kencang hingga penghuni lainnya protes kesal.
"Sorry Yuju-ya..." Dita timbulkan sedikit kepalanya untuk meminta maaf atas perlakuan tidak sengaja nya itu.
Dita berjalan dengan langkah besar namun cepat sembari melihat ke sekeliling penuh waspada agar dirinya bisa lolos tanpa bertemu dengan penjaga asrama, walau sampai ketahuan pun tidak akan membuat dirinya di hukum, karena sudah memiliki alasan jika ditanyakan oleh mereka.
"Jam sepuluh lewat tiga puluh lima menit? ... Ku harap dia masih menungguku. Kalau tidak, akan ku tagih dia besok." Gerutu Dita awalnya khawatir namun berubah kesal diakhir kalimatnya.
Perjalanan singkat tersebut hanya menghabiskan waktu kurang dari sepuluh menit dan siapa sangka ternyata cafetaria nya sudah hampir tutup membuatnya ragu untuk masuk. Namun demi mewujudkan tujuannya keluar dari sana, dia pun duduk di salah satu bangku tak jauh dari pintu masuk dan memainkan ponselnya untuk memberi kabar kepada sang pemilik janji malam ini.
"Permisi, ingin pesan apa nona?" Tanya pelayan saat tiba di meja Dita karena setibanya dia di sana tidak memesan apapun ke kasir membuat para pegawai harus menghampirinya.
Dita mendongak. "Oh. Ya. Ice Americano dua." Jawab Dita dan pelayan tersebut pun pergi setelah menkonfirmasi pesanan Dita namun ditahan oleh Dita saat dia sedikit berpikir.
"Eh? Kenapa aku pesan dua? Memangnya dia juga menyukai minuman tersebut?" Alibi Dita begitu sadar dia memesan dua minuman yang sama.
"Tunggu. Ice Americano nya satu." Koreksi Dita dan disetujui oleh pelayan tersebut lalu pergi setelah dirasa tidak ada yang salah atau pesanan Dita lainnya.
"Apa dia sudah pergi karena terlalu lama menunggu ku?" Tebak Dita begitu mengirim pesan dm ke akun Mr.Kim itu.
"Oh ya. Dia kan ada kontak KakaoTalk ku, kenapa malah mengirim pesan lewat sosmed?" Pikir Dita setelah merasa ada yang berbeda.
Dita pun beralih ke aplikasi komunikasi lewat pesan milik negara yang dia tinggali bernama KakaoTalk itu dan langsung mencari nama Seokjin-ssi di kontaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny?✓
Fanfiction"kau kesini karna apa?" "aku lelah, aku ingin menenangkan pikiran. kau sendiri?" "aku.. ya.. sama seperti dirimu.." Menarik? Yuk, silahkeun di baca.. But!*Don't be expect for this story in every chapter. Atau kalian akan kecewa~ Baca dan nikmati~ An...