"Mila kau masih belum siap-siap? Bukannya ada kelas pagi?" Tanya Dita yang kini tengah berdiri melihat pulas nya tidur teman sekamarnya ini.
"Eungg.. sepuluh menit lagi..," ujar Mila mengulat dan pindah posisi.
"Yakin? Sudah jam setengah delapan loh..." Ledek Dita dengan mendekatkan diri duduk dipinggir kasur Mila.
"Ha?! Setengah delapan?!" Mila terbangun dan langsung mencari jam hingga dia dapati di atas rak samping tempat tidurnya.
"Ish! Kenapa gak dari tadi sih!?" Gerutu Mila kesal bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi dengan hentakan keras bak raksasa hijau.
"Kebiasaan yang udah mendarah daging. Ngulur waktu..." Dita bangun dan sedikit merapihkan tempat tidur Mila lalu bergegas menuju dapur.
"Ahjumma sudah selesai?" Tanya Dita setibanya ditempat.
"Um. Tinggal japchae saja. Kau tolong bantu siapkan piring dan lainnya di atas meja," ujar Ahjumma pada Dita dan langsung dilaksanakannya.
"Kita hanya tinggal lima orang saja kan ya? Yang lainnya sudah berangkat?" Tanya Dita saat sedang memastikan jumlah orang yang akan makan bersamanya saat ini.
"Aniya. Bukannya empat? Kau yakin Mila akan sempat makan bersama kita?" Tanya Ahjumma masih fokus memasak.
Dita berpikir. "Oh iya aku lupa. Baiklah berarti empat orang ya. Oke. Sudah siap semuanya..." Seru Dita melihat hasil apa yang sudah dilakukannya.
Ahjumma selesai masak dan sudah ditaruhnya lauk lain di meja kini hanya tinggal japchae saja ditaruh dengan telfonnya.
Dita pun duduk dengan riang melihat lauk pauk yang sudah lengkap di meja. "Waaa mashigetaa..." Serunya melihat dan wanginya aroma makanan yang sudah disajikan.
"Ahjumma apa kau sudah pisahkan untuk Mila nanti?" Tanya Dita melihat Ahjumma yang sudah siap ikut bergabung.
"Ah matta.. aku belum menyiapkannya." Baru saja duduk dan ingin bangkit untuk menyiapkan namun ditahan oleh Dita.
"Sudah. Biar aku yang siapkan. Kau makan duluan saja," ujar Dita bangkit dan disetujui oleh Ahjumma.
"Nee, tolong siapkan dengan baik ya Dita... Ayo Dan-Oh, Woo-hyun kita makan. Jalmogessimnida..." Seru Ahjumma lalu makan.
"Apa ini cukup untuknya? Ssst aku tidak terlalu yakin, tapi nanti kalau tidak habis percuma juga..." Pikir Dita melihat kotak makan.
"Dimana bekal ku?" Tiba-tiba Mila datang terburu-buru dengan pakaian yang masih berantakan, make up yang belum selesai dan flat shoes satu dipakai satunya lagi dia tenteng.
"Dimana bekalku. Lihat lah dirimu, pakaian belum terurus, make up setengah-setengah sudah berani menanyakan bekal. Aku tidak akan memakannya, cepat kau rapihkan dulu penampilanmu. Baru kau bisa menanyakan bekalmu." Perintah Dita dengan sedikit membantu merapihkan pakaian Mila dan kembali menyiapkan bekal Mila yang tertunda.
Dengan cepat Mila rapihkan diri hingga tak sampai dua menit dia selesai melakukannya. "Sudah," ucap Mila terengah-engah dan langsung mengambil bekal yang ada di tangan Dita tanpa permisi lalu pergi setelah pamit dengan Ahjumma juga lainnya.
"Hati-hati!!" Teriak Dita seraya berjalan menuju meja makan pada Mila yang kini berlari menuju pintu keluar.
"Haahh.. tidak kau, tidak Mila. Sama-sama suka telat. Padahal sudah dinyalakan alarm, tetap saja telat. Kalian ini harus pakai apa si biar tidak telat?" Tanya Ahjumma di sela makannya.
Dita yang baru saja selesai mengambil nasi dan kini tinggal lauknya saja tertawa kecil mendengar penuturan Ahjumma.
"Pakai katak saja! Dulu, aku pernah dikasih katak ke ke wajah ku sama Appa dan tantu aku yang tidak menyukai itu langsung bangun!" Ujar Woo-hyun bersemangat berhasil membuat Dan-Oh tertawa lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny?✓
Fanfic"kau kesini karna apa?" "aku lelah, aku ingin menenangkan pikiran. kau sendiri?" "aku.. ya.. sama seperti dirimu.." Menarik? Yuk, silahkeun di baca.. But!*Don't be expect for this story in every chapter. Atau kalian akan kecewa~ Baca dan nikmati~ An...