#1

34 12 0
                                    

(Jangan lupa tekan bintang dan komen!♥)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jangan lupa tekan bintang dan komen!♥)

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Ais merasa seperti pengagum rahasia. Hanya mampu berdiri di kejauhan, menatap, memandang, mengamati. Padahal, Ais bisa lebih dari itu.

Ais bisa bermanja ria, Ais bisa memeluk sesuka hati, Ais bisa merajuk ala-ala.

Tapi hanya sebatas seorang adik kepada kakak laki-lakinya. Tidak lebih, tidak kurang.

Ais berjalan mendekat. Menepuk pundak sang kakak, "Bang Aarav," sapanya mengambil duduk di samping Aarav.

Di depan keduanya, ada Anis, lengkapnya Anisa Putri. Cewek lemah lembut nan anggun.

Aarav pernah bercerita, tepatnya confess tiba-tiba di siang bolong sembari memakan rakus popcorn yang baru Ais buat.

Katanya, "tau gak, sih, Yis. Tipe cewe abang tuh yang lemah lembut, anggun, dewasa, tapi bisa diajak gila bareng. Gak canggung kalo ngobrol sama abang."

Waktu itu, Ais belum sadar perasaannya. Maka perasaan tidak rela jelas masih menjadi hal asing yang ia rasakan.

Ais saat itu memasang wajah julid, tipikal adik yang suka membuli kakak sendiri. Kakinya bahkan tidak tinggal diam, beberapa detik kemudian sudah mendarat tidak etis di atas pundak Sang kakak.

Posisinya, Ais di atas sofa sementara Aarav duduk di atas karpet.

"Gak usah halu. Biasanya Tuhan tuh ngasih jodoh berbanding terbalik sama tipe ideal kita. Suka mah suka aja."

Lantas kalau di depannya sudah ada Anis, cewek lemah lembut nan anggun, Ais bisa apa?

"Ini Ayis, ya? Imut, ya, kayak yang Aarav bilang."

Senyumnya, Ais bahkan juga ikut terpana melihatnya.

Dari awal melihatnya, Ais bahkan bisa saja jatuh cinta kalau tidak ingat jenis kelaminnya.

"Kak Anis juga cantik banget, kayak dewi. Persis yang bang Aarav ceritain ke Ayis."

"Rav, kamu gak ceritain hal-hal jelek tentang aku ke Ayis, kan?"

"Enggak, lah! Yakali. Emang hal jelek apa yang udah kamu lakuin sampe aku bisa ceritain ke Ayis? Gak ada, kan?"

Aku-kamu

Ais diam-diam tersenyum getir di balik wajahnya yang berpaling ke arah lain.

Sudah sejauh apa hubungan mereka? Apa tujuan Aarav mengajaknya sekarang adalah untuk memperkenalkan Anis yang berganti status dari sahabat menjadi pacar?

"Oh, iya, Yis. Bentar lagi, kan, kamu bakalan lulus, ya. Mau lanjut dimana?"

"Di kampus yang sama kayak kita," celetuk Aarav.

Love Line || Jung Jaehyun [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang