"Yeeesssssss!!!! " teriak Rhea setelah membaca pesan singkat di ponselnya. Segera ia berlari keluar kamar mencari maminya di dapur.
"Mamiiiii...!! Mamiiii...!! Rhea diterima magang di perusahaan idaman nih, Miii!!"
"Ya ampun Rhe...! Kamu tuh ga bisa ya ngomong pelan. " kata sang Mami geleng-geleng sambil memegang dadanya yang berdetak seperti genderang mau perang.
"Hehehe... Maaf ya Mami ku sayang. Soalnya Rhea happy banget dapet kabar kalo Rhea diterima magang di perusahaan idaman Rhea, Mi. " sahutnya sambil memeluk Mami erat.
Mami tersenyum ikut bahagia mendengar kabar dari putri bungsunya ini.
Sarah Rhea Amman adalah salah satu mahasiswi yang tergolong cerdas di kampusnya. Nilai IPK nya selalu diatas 3,50. Tahun ini dia memasuki semester 7 dan akan magang disalah satu perusahaan terbaik di kotanya. Ia bertiga bersama teman satu jurusannya, Rangga dan Lucy, juga berhasil diterima magang di perusahaan tersebut.
Malam itu Rhea menyiapkan berkas-berkas yang harus dibawa esok hari ke perusahaan tempat ia magang selama kurang lebih 4 bulan. Tak lupa ia menyiapkan kemeja putih dan rok hitam serta mengelap sepatu.
Sakit hatinya sirna sudah. Mengingat seminggu yang lalu ia diputusin cowoknya yang lebih memilih cewek kurus yang jarang makan.
Rhea menghela napas kesal.
'Apa bagusnya cewek dengan badan kurus itu?' batinnya.Ia berdiri didepan cermin besar disamping ranjangnya. Tingginya 165cm dengan berat badan proporsional. Rambutnya panjang dan bergelombang serta kulitnya kuning langsat.
Ia tersenyum, sangat bersyukur dengan tubuh indah yang diberikan Tuhan padanya.
*
"Rhea... Rhe... " Mami menggoyang-goyangkan tubuh Rhea. "Bangun, Nak. Udah jam 5 pagi nih. "
Rhea hanya mengulat sebentar kemudian tidur lagi.
"Pokoknya Mami udah bangunin yaa.. Kalo telat berangkat magang, Mami ga tanggung jawab. " kata Mami ditelinga Rhea. Seketika mata Rhea terbuka. Ia cepat-cepat turun dari ranjangnya dan mengambil handuk menuju kamar mandi. Tak lupa ia cium pipi maminya.
Mami keluar kamar menuju dapur untuk memulai kegiatan masak memasaknya. Aroma telor dadar kecap ditaburi bawang goreng plus nasi hangat memenuhi ruang makan pagi itu.
"Pagi gaes.. " sapa Rhea. Ia telah siap dengan pakaian putih hitam nya khas anak magang. Segera ia menuruni tangga menuju meja makan. Disana sudah duduk manis kakak laki-lakinya yang dengan sabar menunggu Mami mengambilkan nasi untuknya dan Rhea.
"Pagi banget, dek?" tanyanya.
"Iya mas. Kan hari ini hari pertama aku magang. Masak telat." jawab Rhea ketika menerima piring berisi nasi hangat dari Mami.
"Makasi, Mami." ucapnya pada mami.
Setelah mami mengambilkan nasi untuk anak sulungnya, mami ikutan duduk sambil melihat dua anaknya sarapan. Papi tidak kelihatan pagi ini karena subuh tadi sudah berangkat ke Semarang untuk meninjau lahan yang akan dibangun apartemen disana.
Pak Rudy Amman adalah seorang developer handal yang telah memiliki beberapa apartemen di beberapa kota besar seperti Surabaya, Malang, dan Jakarta. Target market beliau adalah mahasiswa perantauan berduit yang lebih suka menyewa atau membeli apartemen daripada ngekos. Dengan menyewa apartemen tipe studio, mereka sudah mendapatkan fasilitas bagus. Kamar mandi dalam, AC, dapur dan kolam renang. Harga sewa juga hampir sama dengan sewa rumah kos ber-AC.
Selesai sarapan, Rhea berpamitan kepada Mami dan Kakaknya.
"Hati-hati ya Sayang. Jangan lupa berdoa. Pelan-pelan aja nyetirnya. " kata Mami sambil mengelus kepala Rhea."Siap, Mi. " sahutnya sambil mencium tangan mami. Ia segera masuk kedalam mobilnya yang sudah dilap kinclong oleh Pak Soleh, supir Mami.
"Makasih Pak Soleh. " kata Rhea sambil menutup pintu. Pak Soleh hanya mengangguk dan tersenyum.
Udara di kota Malang pagi ini sangat dingin. Jalanan juga sedikit lengang hanya ada beberapa kendaraan yang lewat. Karena sekarang masih libur semester. Cuaca seperti ini adalah cuaca yang sangat pas untuk menarik selimut lagi, melanjutkan tidur.
Rhea menyalakan radio agar tidak mengantuk. Semalam ia tidak bisa tidur karena deg-degan akan magang. Ia baru bisa tidur jam 1 dini hari.
Rhea memarkirkan mobilnya di basement. Ia melihat jam tangannya. Masih jam 7 pagi, ada waktu 30 menit untuk ia keliling kantor.
Rhea memasuki lobi dan bertanya kepada security yang sedang berjaga.
"Selamat pagi, Pak. Saya Rhea karyawan magang disini, ehm.. Ruang serba guna dimana ya pak? ""Ruang serba guna di lantai 2, mbak. Silakan naik eskalator kemudian belok kanan. " jawab pak security ramah. Setelah mengucapkan terima kasih, Rhea segera menuju ruang serba guna di lantai 2.
'Kantor yang unik!' Pikir Rhea. Sekarang didepannya ada 2 tangga eskalator naik dan turun. Ia celingak celinguk mencari pintu lift tetapi ternyata hanya diperuntukkan pejabat tinggi kantor ini.
Disebelah kanan lobi ada sebuah kafe untuk sekedar ngopi melepas penat setelah bekerja seharian.Rhea menaiki eskalator naik ke lantai 2 dan mencari ruangan tersebut. Ia kemuadian masuk dan duduk dikursi kosong. Satu persatu karyawan magang memasuki ruangan serba guna. Tepat pukul 8 pagi, beberapa orang berpakaian rapi dengan jas mahal memasuki ruangan.
"Selamat pagi, semuanya. Perkenalkan saya Kevin sebagai Kepala HRD saat ini. Selamat untuk kalian karena telah diterima magang selama kurang lebih 4 bulan, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik. " sambutan singkat Kevin disambut tepuk tangan yang meriah pagi ini oleh para karyawan magang.
Setelah Kevin selaku Kepala HRD memperkenalkan diri dan disusul oleh para manager masing-masing divisi yang juga memperkenalkan diri, mereka dan para karyawan magang dipersilakan untuk ke ruangan masing-masing.
Lucy menyenggol lengan Rhea dan berbisik ketika dua orang laki-laki bertubuh tinggi dan tegap berjalan kearah mereka. "Seksi banget, Rhe...! Bikin meleleh..."
Rhea hanya tersenyum kemudian melirik laki-laki yang dimaksud Lucy.Deg!
Laki-laki itu juga meliriknya dan sepertinya sedikit tersenyum.
Ya, sedikit.
Dan tersenyum penuh arti.I've found you, girl!
***
Terima kasih sudah mampir di tulisan aku yang ga jelas ini hehehehe...
Jangan lupa vote biar aku semangat nulis lagiii... ↖(^ω^)↗

KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Sang CEO (TERBIT)
RomanceCinta pertama itu sulit dilupakan. Betul? Apalagi kalau banyak sekali kenangan yang telah kita lalui bersama. Cinta pertama bisa menjadi cinta sejati. Betul? Tidak akan pernah ada yang menggantikan karena selalu terbayang-bayang wajahnya. Alexandre...