"Aqilla?"panggil Angkasa setelah ia mematikan mesin motornya.
"Apa? udah nyampe?"tanya Aqilla.
"bisa-bisa nya kamu tidur lagi naik motor"ucap Angkasa.
"udah ngantuk banget, makasih ya hati-hati di jalan jangan ngebut-ngebut! Oke?"ucap Aqilla membuat Angkasa tersenyum.
"gemes banget kamu, iya masuk sanah istirahat ya"ucap Angkasa sambil mengelus puncak kepala Aqilla.
"Oke, kamu juga ya." ucap Aqilla sambil lari masuk ke dalam rumahnya.
***
"bang pitter?"ucap Aqilla.
"ayah kamu kemana?"tanya Pitter.
"emang abang ga nanya sama istrinya, ayah kemana?"tanya Aqilla.
"kamu aja sana tanyain"ucap Pitter.
"bangㅡ"ucap Aqilla yang rada takut untung mengungkapkan kalau ia kangen pada Pitter.
"kenapa?"tanya Pitter.
"qilla kangen abang"ucapnya sambil gemeteran.
Setelah Aqilla mengucapkan nya Pitter bangun dari tempat duduknya lalu memeluk Aqilla.
Aqilla sempat kaget beberapa detik lalu menangis di dekapan abangnya.
"jangan nangis"ucap Pitter seraya mengelap air mata Aqilla.
"hari ini mau ke makam bunda?"tanya Pitter.
"mau banget"ucap Aqilla girang.
"sana kamu ganti baju dulu"ucap Pitter lalu di anggukkan oleh Aqilla.
Memakan beberapa menit untuk ia siap siap.
"kaka qilla"panggil sisil saat ia melihat Aqilla turun dari kamarnya."eh sisil udah bangun?"tanya Aqilla.
"udah, kaka mau kemana?"tanya sisil namun tidak di jawab oleh Aqilla.
"itu temennya kaka qilla?"tanya Sisil.
"ah, itu abangnya kaka"jawab Aqilla.
"kalau itu abangnya kaka berarti itu abangnya sisil juga dong?"ucap Sisil membuat Aqilla kaget lalu ia mentap ke arah abangnya.
Sisil mendekat ke arah Pitter membuat Aqilla yang melamun pun langsung lari untuk mengambil Sisil.
"abang namanya siapa?"tanya Sisil.
Aqilla langsung menggendong Sisil ia takut akan reaksi abangnya.
"Pitter"ucap Pitter, Aqilla di buat kaget lagi akan jawaban Pitter.
"asik sisil punya abang, temen temen Sisil cerita tentang abangnya cuman Sisil doang yang diem karna sisil gapunya abang tapi sekarang sisil udah punya abang nanti sisil mau cerita ah sama temen temen Sisil, boleh kan bang Pitter?"ucap Sisil.
"aduh sisil sini yu sama bunda, kita makan siang dulu"ucap syesil ibu tirinya Aqilla.
"maaf ya Pitter, Aqilla"ucap Syesil lalu membawa Sisil pergi dari hadapan mereka berdua.
"Ayo bang"ucap Aqilla.
"ahㅡiya"ucap Pitter yang tengah terdiam.
"anaknya umur berapa qil?"tanya Pitter saat di perjalanan.
"6 tahun bang"jawab Aqilla namun jawabannya tidak di tanggapi lagi oleh Pitter.
Sesampainya mereka di pemakaman bundanya mereka langsung menyampaikan doa-doa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa [END]
Teen FictionAngkasa Fransisco adalah ketua geng Rasta, geng yang sangat di segani seluruh murid SMA Bastard dan selalu membuat onar di setiap harinya. Taruhan konyol yang melibatkan salah satu gadis di sekolahnya. Karena gengsinya ia mau ngga mau harus menerima...