DELEPAN BELAS

6.7K 276 4
                                    

Jika tidak buru-buru di bawa kerumah sakit mungkin nyawa Angkasa sudah tidak tertolong tapi Tuhan berkata lain.

Angkasa yang sedari tadi belum sadarkan diri karena efek bius tiba-tiba menggerakkan tangannya kemudian di susuli dengan matanya yang sedikit demi sedikit terbuka, Teman-temannya yang melihat itu segera bangkit.

"gue dimana?"tanya Angkasa dengan suara lemah.

Aqilla yang mendengar itu segera bangkit lalu menghampiri Angkasa.

"dirumah sakit, nih minum dulu"ucap Aqilla seraya menolong Angkasa meminum air.

"kenapa bisa lo selemah ini di gebukin sampai masuk rumah sakit?"Tanya Brandon.

"iya lo pikir sendiri aja, gue sendirian lawan ada 20 orang lebih gue masih hidup? punya kekuatan dukun berapa gue"ucap Angkasa.

"Lo pake dukun?"tanya Aqilla.

"Iya buat nyantet lo"jawab ngasal Angkasa. Yang berujung membuat Aqilla yang polos ketakutan.

"Bercanda dia qil"ucap Kris terkekeh.

"ceritain gimana tragedi nya ketua kita bisa selemah ini"ucap Orvin.

"ada yang SMS gue saat pulang sekolah tadi, tapi dengan nomor yang ga dikenal dia ngancem gue kalo Aqilla ada di jalan bilabong raya sama Lucas"ucapnya langsung terpotong, Aqilla kaget saat mendengar ucapan yang di lontarkan Angkasa.

"lo tuh emang bodoh Sa selalu aja ambil keputusan sendiri ga mikir dulu, lo tau kan musuh kita itu banyak coy setiap musuh geng kita itu sifatnya picik picik semua, lo kesana tanpa beritahu kita-kita? Waras lo sa?"

"Lo juga tau kita udah bikin Rasta tiga tahun bro tiga tahun! Tiga tahun itu ga bentar kalo setiap hari ketemu mulu dan kita selalu bareng-bareng kalo ada masalah apapun bagaikan keluarga, yang di ancam masalah geng atau apapun itu udah menyangkut kita semua seharusnya lo itu kasih tau kita sa, makanya kurangin sikap gegabah lo karena sikap lo yang seperti itu bakal ngehancurin geng kita secara perlahan"ucap Brandon yang terkalut emosi.

"nah setuju gue sama kata-kata Brandon dia bener"ucap Orvin.

"asal lo tau aja saat pikiran lo tercampur aduk dan masalah lain datang pada waktu yang sama, ya disitu gue reflek dong dapet SMS kaya gitu pasti lo pada kalo jadi gue akan sama, misalkan disitu gue ada lo pada gue juga ga bakal ambil sendiri pasti gue minta bantuan lo lo pada, tapi kan disitu kejadiannya gue lagi sendiri dapet pesan itu ya langsung gue tangani langsung, kalo lo pada mau bilang gue bodoh, ya gue akuin emang gue bodoh "ucap Angkasa.

"geng apa yang bikin lo begini?"tanya Nico.

"the oscar"ucap Angkasa.

"oh yang ketuanya lucas dari SMA kencana kan? wah gabisa dibiarin kalo begini harus kita kasih pelajaran"ucap Kris.

"matematika apa fisika kris?"tanya Orvin.

"diem lo goblok ga usah ngomong"ucap Kris.

"sabar orvin kamu bertanya kok jadi ga salah sabar tenang kalem, kalo keterusan tabok aja orangnya"dumelan Orvin membuat gelak tawa teman-temannya.

"cara menyikapi sebuah masalah apa dengan cara berantem? emang gaada cara lain?"ucap Aqilla menyelak.

"ketos mah engga ngerti begini ginian diem aja"ucap Kris diberi tatapan tajam oleh Aqilla.

Tiba-tiba datang seorang paruh baya yang langsung memeluk Angkasa.

"hiks...kamu berantem lagi nak yaallah kan kamu udah janji sama bunda"ucap Kejora menangis saat melihat muka anaknya yang penuh dengan lebam.

"itu urgent bun"ucap Angkasa.

"alah geng-geng apaan ga penting cuma masalah doang taruhin nyawa lebay kalau kamu kucing nyawa ada banyak, nyawa satu aja gaya gayaan ribut-ribut"ucap Damian. Membuat Angkasa naik padam kekesalan Angkasa menggelonjak.

"Gue lebih mengutamakan geng gue dari pada keluarga yang entah lah harus di sebut keluarga apa orang lain, geng gue lah yang seperti keluarga bagi gue. Gue seperti mempunyai keluarga yang utuh apa dengan yang di sebut dengan keluarga memiliki ayah seperti tidak memiliki, haha gue anggap sosok kepala rumah tangga di keluarga gue udah mati"ucap Angkasa dengan kekesalan yang di bawanya.

"Ga ada sopan-sopannya, oke kalau begitu kamu keluar dari rumah dan saya akan mencoret nama kamu dari kartu keluarga"ucap Damian.

"Ya itu ajaran lo. Ah? Ngusir gue nih? Yaudah silahkan gue gak peduli, gue juga sudah muak tinggal dirumah neraka kalau tidak dari paksaan bunda gue untuk tinggal di sana gue juga ogah"ucap Angkasa.

Bunda Angkasa menggeleng-geleng kepalanya sambil menangis.

"jika terjadi KDRT sama bunda gue lihat akan gue buat lo menderita sederita deritanya, simpen ucapan gue!"ucap Angkasa

Ayah Angkasa langsung pergi. Teman-teman nya yang melihat kejadian itu turut ikut merasakan kesedihan.

"bunda gak mau kamu pergi Angkasa bunda sayang sekali sama Angkasa"ucap Kejora.

"gapapa bun, bunda selalu kabari Angkasa kalau nanti terjadi sesuatu oke"ucap Angkasa menegarkan Kejora.

"tapi bunda gamau Angkasa pergi bunda sayang Angkasa sangat sayang"ucap Kejora.

"Angkasa tau itu bun"ucap Angkasa meneteskan air mata langsung cepat-cepat ia usap sebelum teman-temannya melihat.

Tiba-tiba datang Ayah Angkasa.

"saya sudah bayar pengobatan kamu"ucap Damian.

"oh gue gak butuh uang lo keluar untuk gue"ucap Angkasa.

"belagu sekali kamu"ucap Damian.

Ayah Angkasa langsung menarik tangan Kejora Bundanya

Angkasa yang ingin mencabut selang infusan nya itu di tahan oleh teman-teman nya.

"ga usah egois jadi anak"ucap Nico menahan Angkasa membuka selang infusan.

"sa, lo udah diem disini istirahatin tubuh lo dulu biar kita-kita yang ngejar ayah lo bawa pergi bunda kemana"ucap Brandon.

Angkasa mengangguk, saat kepergian teman-temannya ia hanya melamun di ajak ngobrol hanya diam.

Masih ada Nico dan Aqilla diruangan itu mereka sudah capai capai bicara sampai saatnya mereka hanya diam.

"ko"ucap Angkasa memanggil Nico.

"iya kenapa?"tanya Nico.

"gue minta tolong anterin Aqilla pulang kerumahnya ya, udah malem"ucap Angkasa di anggukkan oleh Nico.

"tapi..."ucap Aqilla terpotong jari telunjuk Angkasa menyentuh bibir Aqilla membuat si empunya bibir tak dapat berkutik lalu mengangguk.

"gue pulang ya kalo ada apa-apa kabarin gue"ucap Aqilla dan dianggukkan oleh Angkasa.

"gue nanti kesini lagi"ucap Nico.

"iya, hati-hati."jawab Angkasa

Nico langsung mengantarkan Aqilla pulang kerumahnya.

Angkasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang