Angkasa telah sadar, Brandon dan Nico pun langsung menghampiri Angkasa.
"ngapain gue disini, gue ga sakit"ucap Angkasa.
"pala lo gede, bilang gasakit dongo kali lo!"ucap Brandon yang sudah kesal.
"lo yang kenapa gajelas, gue bilang gue ga sakit ya ga sakit"ucap Angkasa langsung mencabut selang infusan.
"badeg najis, mau kemana si lo ga kasian apa sama diri sendiri, jalan aja masih sempoyongan"ucap Brandon lalu menarik lengan Angkasa sedangkan Nico hanya memerhatikan tingkah egois Angkasa.
"gue ga suka disini gue mau pergi"ucap Angkasa.
"serah lo sa cape ngadepin orang kaya lo batu, udah don biar dia pergi"ucap Nico. Angkasa keluar dari kamar inapnya.
Matanya langsung fokus pada satu pandangan di depannya. "bentar dulu"menahan tangan orang tersebut.
"maaf om bukan bermaksud lancang boleh kan saya bicara dulu sama Aqilla sebentar aja"ucap Angkasa dan di anggukkan oleh om Asep.
"katanya lo udah pulang?"tanya Angkasa.
"lepas!"ucap Aqilla berusaha melepas ikatan tangan Angkasa tetapi tidak berhasil.
"dengerin gue dulu qil plis kali ini aja seterah lo setelah ini mau ngejauhin gue bebas tapi dengerin dulu penjelasan gue"ucap Angkasa.
"cepet lima menit gakurang ga lebih, lepas"ucap Aqilla. Angkasa mengangguk.
"tapi mohon izinin gue pegang tangan lo"ucap Angkasa.
"waktu lo tinggal empat menit"ucap Aqilla.
"gue tau lo berfikir macem-macem soal gue buat jadiin lo taruhan"ucap Angkasa.
"sama sekali bukan jalan fikir gue buat jadiin lo taruhan qil, itu semua ulah Rama yang duluan ngajakin gue"ucap Angkasa lagi.
"Trus lo mau? lo sama dia sama aja sa, sama-sama bejat jadi gausah main salah-salahan biar gue tanya sama lo, lo jadiin gue taruhan kalo yang kalah dapat uang kan?"ucap Aqilla.
"gue ga gila-gila uang qil"ucap Angkasa.
"trus apalagi kalo bukan itu"ucap Aqilla.
"gue ga bisa jawab kalo yang lo tanyain hal itu"ucap Angkasa bergetar menggigil.
"udah lah minggir ga penting banget omongan lo"ucap Aqilla. Angkasa langsung memeluk Aqilla.
"gue kangen lo qil"ucap Angkasa bergetar menggigil.
"lo kenapa si?"tanya Aqilla menempelkan lengannya kejidat Angkasa.
"lo demam?"tanya Aqilla. Angkasa tak kuat untuk bicara ia hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"sa badan lo keringet dingin semua"ucap Aqilla mulai panik.
"gue gapapa"setelah mengucap itu Angkasa ambruk di pelukkan Aqilla.
"Tolong, tolong sus ada yang pingsan"teriak Aqilla.
Angkasa langsung di bawa ke UGD.
"qil, Angkasa kenapa?"tanya brandon.
"gatau gue dia tiba-tiba menggigil, badannya keringet dingin semua"ucap Aqilla.
"emang anak badeg susah di bilangin, greget gue sama dia"ucap Brandon, dari tatapannya yang khawatir.
"Angkasa emang sebelumnya udah demam?"tanya Aqilla.
"iya dia semalem tidur di warung emak, pas kebesokkan nya kita pada dateng tuh anak udah menggigil parah"ucap Brandon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa [END]
Teen FictionAngkasa Fransisco adalah ketua geng Rasta, geng yang sangat di segani seluruh murid SMA Bastard dan selalu membuat onar di setiap harinya. Taruhan konyol yang melibatkan salah satu gadis di sekolahnya. Karena gengsinya ia mau ngga mau harus menerima...