DUA PULUH

7.1K 242 4
                                    

"lo besok sekolah kan?"tanya Jendral.

"iya bang, kenapa gitu?"tanya balik Angkasa.

"baju seragam gue masih banyak yang baru lo pake aja, dan urusan sekolah lo biar gue yang tanggung"ucap Jendral.

"tapi bang"ucap Angkasa.

"ga usah tapi tapian dah lo, sekarang masalah keperluan lo gue yang urus"ucap Jendral

"tapi bang gue jadi ga enak"ucap Angkasa.

"ga usah gitu sa, gue sama omah nerima lo jadi sebagian keluarga kita gada kata canggung-canggungan sa, gada yang gigit lo ini ah"ucap Jendral.

"sae lo bang, iya bang makasih sekali lagi"ucap Angkasa di ajukan jempol oleh Jendral.

****

"sa lo tinggal dimana?"tanya teman-teman nya.

"gue sekarang tinggal sama bang Jendral, dia sama omahnya nerima gue jadi keluarganya"ucap Angkasa.

"emang dah baik banget bang jendral"ucap Orvin dan di anggukkan oleh semuanya yang berada disitu.

"lo ngeliat bintang ga?"tanya Angkasa.

"enggak"ucap teman-temannya serentak.

"eh lo bayu"ucap Angkasa. Bayu temen sekelasnya Bintang.

"iya kenapa sa?"tanya Bayu.

"bintang masuk ga?"tanya Angkasa.

"engga dia ga masuk, kan lo adeknya masa gatau kakaknya kemana"ucap Bayu.

"ya udah makasih"ucap Angkasa.

"kayanya gue harus kerumah dulu dah perasaan gue ga enak"ucap Angkasa.

"iya udah gih sana gue tau ikatan batin anak kembar itu kuat"ucap Brandon. Angkasa mengangguk lalu pergi dari hadapan teman-temannya.

Angkasa melihat rumahnya yang sangat ramai banyak orang-orang terutama terpokus oleh polisi di depan rumahnya dan yang membuat Angkasa kaget itu ada bendera kuning.

"siapa yang meninggal?"Angkasa dibuat bingung dan tak mikir lama-lama iapun langsung masuk kedalam rumah.

"stop, kamu gaboleh masuk ke dalam"ucap salah satu polisi.

"pak dia salah satu keluarganya"ucap bapak-bapak tetangganya.

"siapa yang meninggal?!"teriakan Angkasa. Membuat semua yang mendengar menatap Angkasa.

"bintang kaka kamu bunuh diri Angkasa"ucap salah satu ibu-ibu tetangganya.

Angkasa bagaikan di tusuk beribu-ribu panah."bintang mana mbok? mana?"teriakan Angkasa dan langsung melihat jasad kakanya yang sedang di bacakan doa oleh orang-orang di sekelilingnya.

"maafin gue tang maafin gue gabisa jaga lo, bahkan saat lo sedang terpuruk gue gada di samping lo"ucap Angkasa. Yang mendengar ucapan Angkasa ikut merasakan sedih.

"ayo dek waktunya jenazah di sholatin, setelah itu kita kubur"ucap salah satu ustad disitu Angkasa mengangguk.

"sudah ikhlaskan kaka kamu"ucap mbok lasri dan di anggukkan oleh Angkasa.

"bunda mana mbok?"tanya Angkasa. namun ucapan Angkasa membuat mbok lasri menangis.

"kenapa mbok nangis? gada terjadi apa-apa kan sama bunda mbok plis beri Angkasa kabar baik mbok,  Angkasa udah dapat kabar buruk dan Angkasa gamau denger kabar buruk lagi mbok"ucap Angkasa lirih.

"sebelum Bintang melakukan bunuh diri, Ayah dan Bunda kamu sempat terjadi cekcok karena Ayah kamu bawa perempuan kerumah"ucap mbok lasri terpotong.

Angkasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang