EMPAT

15K 485 7
                                    

Happy reading, dear.

"tidak semua luka memiliki obat, kadang ada yang hanya perlu diberi waktu untuk pulih-Rasta"

***

Setelah menempuh perjalanan dari rumah sakit ke rumah sekarang Angkasa telah sampai di pekarangan rumahnya, lalu ia pun mematikan mesin motornya dan masuk kedalam rumah.

Sesampainya di kamar Angkasa langsung ke kamar mandi bersiap untuk berangkat sekolah. Tak butuh waktu lama untuk ia merapihkan semuanya, Sekarang Angkasa akan berangkat kesekolah.

Ia pun menaiki motornya dan memakai helm fullface. Setelah itu ia langsung menancap gas motornya.

***

Angkasa berada di tempat parkir sekolah. Setelah menaruh helm fullface, Angkasa menyusuri koridor menuju kelasnya.

Angkasa duduk di bangkunya dengan pikiran yang kemana-mana.

"Sa, lo kemarin kenapa ga jadi balapan?"tanya Orvin

"Cupu ah lo!"ucap kris ketus

Mukanya Angkasa pun langsung merah padam karena perkataan kris.

"lo kalau gak tau apa-apa diem jangan banyak bacot!"ucap Angkasa mengangkat kerah baju Kris, teman-temannya kewalahan untuk memisahkan.

"Lah trus?"tanya kris.

"bawa nih orang jangan sampe gue abisin disini"ucap Angkasa.

"Udah apa udah kek bocah lo berdua"ucap Brandon memisahkan Angkasa dan kris—mereka pun akhirnya berpisah.

Angkasa langsung pergi dari kelas. "Lo juga si udah tau pas baru dateng mukanya si Angkasa udah ga ngenakin, lo tambah tambahin"ucap Brandon. Kris hanya diam.

****

Angkasa berada di rooftop sekolah tempatnya jika ingin menyendiri.

Tiba tiba ada suara sepatu dari tangga arah rooftop.

"Ngapain lo kesini?"tanya Angkasa ketus tetapi pandangannya masih fokus ke depan tanpa membalikkan tubuhnya.

"Ini jam pelajaran, dan yang seharusnya nanya itu gue bukan lo! ngapain lo kesini masuk kelas"ucap Aqilla sama ketusnya.

"Lo lagi lo lagi"ucap Angkasa yang sudah muak.

Angkasa langsung mengalihkan pandanganya ke arah depan lagi dan menghisap rokoknya yang sudah setengah batang.

Aqilla mendekati Angkasa. "Jangan deket deket gue!"ucap Angkasa langsung mematikan rokoknya.

"Lah kenapa?"tanya Aqilla

"ada asap rokok lah apa lagi emang"jawab Angkasa

"Kenapa giliran gue lo perhatian karna asap takut kena gue? tapi sama diri lo sendiri ga peduli"ucap Aqilla.

"Lah siapa juga yang perhatian sama lo, pengen banget di perhatiin orang ya?"ucap Angkasa yang membuat Aqilla kesal.

"Di sekolah ini kapan lagi si pemilihan ketua Osis?"tanya Angkasa.

"Kenapa emangnya?"Tanya Aqilla.

"Ck. Pake nanya lagi, gue cuma mau ngasih saran si lebih baik lo urus hidup lo dulu, kalo udah bener baru deh urus hidup orang"ucap Angkasa.

Angkasa berdiri dari tempatnya setelah mengatakan itu. "Terus kalo gue udah pergi dari sini, lo yang mau bolos gitu?"tanya Angkasa. Belum sempat Aqilla menjawab pertanyaan Angkasa, Angkasa sudah terlanjur pergi meninggalkan Aqilla sendirian di rooftop.

"Dasar mulut cewe"gerutu Aqilla yang sudah kesal akan bacot Angkasa yang seperti anak cewe.

****

Angkasa sudah berada di kelas ia pun langsung duduk di bangkunya.

Kris mendekati Angkasa."Sa, maafin gue ya"ucap Kris dengan tulus.

"iya"ucap Angkasa.

"bener ya?"tanya Kris memastikan.

"berisik kris gue mau tidur"ucap Angkasa.

"oke"ucap Kris lalu pergi ketempatnya lagi meninggalkan Angkasa sendiri.

Setelah beberapa jam kemudian bell pulang sekolah berbunyi terdapat suara suara yang masuk ke gendang telinga Angkasa membuat ia pun terbangun dari tidurnya.

"udah bell ya?"tanya Angkasa pada teman-temannya.

"iya"jawab Orvin. Angkasa yang ingin beranjak pergi harus berhenti karena pertanyaan Brandon.

"Sa, btw lo kenapa ga jadi balapan tadi malem?"tanya Brandon.

"Bintang kembaran gue kecelakaan don"jawab Angkasa.

"lo kenapa ga ngabarin kita kita!"ucap Brandon.

"mana sempet gue megang hp dalam keadaan kaya gitu"ucap Angkasa.

"terus tadi malem lo sendiri di rumah sakit?"tanya Kris.

"iya siapa lagi"ucap Angkasa.

"yaudah lah ayo kita jenguk Bintang boleh kan sa?"Tanya Orvin.

"terserah lo, tapi lo pada duluan aja kalo mau kesana entar gue nyusul"ucap Angkasa dan di anggukkan oleh teman-temannya.

****

Angkasa dkk pergi menuju parkiran sekolah, setelah sampai mereka pun menaiki motornya masing-masing.

Kecuali Orvin dan Nico dia berbonceng, sampai sampai mereka sering di katakan homo karena mereka selalu berdua kemana-mana.

Angkasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang