Angkasa tengah melamun di balkon kamarnya.
"hey"ucap seseorang menepuk punggungnya membuat Angkasa yang tengah melamun pun langsung tersadar.
"ah lo bang ngagetin gue aja"ucap Angkasa.
"bang apa dunia ga mihak sama gue sampe sampe hilangin orang yang gue sayang"ucap Angkasa tiba-tiba.
"hey bro, itu udah takdir jangan sesekali lo menyalahkan takdir tuhan, itu udah dari rencananya orang yang hidup itu akan mati dan lo percaya akan mukjizat ga? gue yakin bunda lo bakal sembuh, lo banyakin doa aja"ucap bang Jendral.
"makasih bang, gue gatau kalo gada lo sama omah mungkin gue udah ga keurus"ucap Angkasa.
"udah lah ga usah terus-terus terpuruk masa depan lo masih panjang jangan sesekali lo mencoba untuk ngikutin jalan fikir yang sama kaya kaka lo, ya gue tau gue bejat tapi gue kecil pernah ngaji dan ustad gue bilang bunuh diri itu dosa yang tak ada ampun buat orang yang melakukan nya"ucap Jendral.
"iya bang gue juga ngaji gue paham kok, gamungkin gue ngelakuin hal kaya gitu"ucap Angkasa.
"tidur besok lo sekolah kan"ucap Jendral.
"iya gue sekolah bang, pulangnya gue ke bunda ya bang"ucap Angkasa.
"iya kapan-kapan gue ikut kalo mau jenguk bunda, kalo besok gue lagi ada urusan"ucap Jendral.
"tenang bang"ucap Angkasa.
"gue balik ke kamar ya, tidur lo jangan begadang"ucap Jendral dan di acungi jempol oleh Angkasa.
****
"bareng"ucap Angkasa. Mungkin orang tak mengerti akan ucapannya tetapi orang yang di hadapan nya sudah biasa akan kata katanya yang singkat.
"engga usah gue nunggu Angkot aja"ucap Aqilla.
"bareng, naik Aqilla"ucap Angkasa. Aqilla pun nurut dan naik.
"sa turut berduka cita ya atas kepergian Bintang"ucap Aqilla.
"iya makasih"ucap Angkasa.
Mereka telah sampai di parkiran sekolah.
"banyak yang ngeliatin sa, malu"ucap Aqilla.
"biarin mereka punya mata"ucap Angkasa.
"gue duluan, makasih"ucap Aqilla langsung berlari.
****
"sa masuk kelas gak lo?"tanya Orvin.
"engga, lo masuk aja"ucap Angkasa.
"enggak ah males belajar"ucap Orvin.
"lo mah males mulu"ucap Kris.
"biarin wlee"ucap Orvin.
"mau kemana sa?"tanya Brandon.
"rooftop"jawab Angkasa.
***
Ia sudah menghabiskan sebungkus rokok.
"gue gatau apa aja masalah yang sekarang lo lagi rasain sa, tapi rokok ga bikin masalah lo selesai gitu aja malah bikin membahayakan diri lo"ucap Aqilla tapi Angkasa tak menggubris suara Aqilla.
"kabar bunda kejora gimana sa?"tanya Aqilla. Angkasa langsung mematikan rokoknya.
"lo mau ikut gue ga?"tanya Angkasa.
"kemana? ini masih jam pelajaran"ucapAqilla.
"sesekali ketos bolos, lo akan tau jawaban pertanyaan lo tadi"ucap Angkasa.
"y...yaudah ayo"ucap Aqilla dan langsung di tarik pergelangan Aqilla oleh Angkasa.
****
"RSJ?"ucap Aqilla membaca plang.
"lo akan tau kalo lo masuk"ucap Angkasa.
"bunda?"tanya Aqilla tak menyangka.
"bun, Angkasa datang bunda sudah makan? sudah mandi?"tanya Angkasa tapi tak di gubris oleh lawan bicaranya.
"bun Angkasa bawa bubur nih bunda mau?"tanya Angkasa bundanya hanya diam.
"biar gue sini yang nyuapin bunda"ucap Aqilla yang merebut makanan di tangan Angkasa.
"bun Aqilla datang, gimana kabar bunda? baik? bunda mau makan ga? Angkasa bawain bubur nih buat Bunda, biar Aqilla yang suapin ya"ucap Aqilla dan di anggukkan oleh Kejora.
Aqilla menengok ke arah Angkasa dan Angkasa tersenyum. Lalu Aqilla menyuapi Kembali bubur ke bunda Kejora.
"nih bun minum"ucap Aqilla dan membantunya minum.
"Bintang? Bintang anak bunda yang cantik"ucap Kejora yang langsung memeluk Aqilla.
Aqilla membalas pelukkan Kejora membuat Angkasa tersenyum.
Setelah ngobrol-ngobrol lumayan lama Mereka berdua pamit pada bunda Kejora."bun Angkasa pulang ya, besok Angkasa kesini lagi"ucap Angkasa mencium bundanya dan menyalami punggung tangan bundanya.
"Bun cepet sembuh ya qilla nunggu bunda sembuh oke, semangat"ucap Aqilla sebagai salam perpisahan Aqilla memeluk bunda Kejora.
****
"makasih ya pacar udah bikin bunda seneng hari ini"ucap angkasa.
"apaansi lo masih kekeh aja buat jadiin gue pacar! soal bunda gapapa malah gue seneng yang sabar ya gue yakin bunda bakal sembuh kok"ucap aqilla.
"qil bisa ga lo udah turutin aja lo jadi pacar gue ya jadi pacar gue"ucap Angkasa.
"gue pengen nanya apa maksud lo jadiin gue pacar lo?"tanya Aqilla.
"apah? gabisa jawab kan"ucap Aqilla.
"ya...ya gue sayang sama lo, gue pengen lindungin lo"jawab Angkasa.
"alay lo, gue udah gede kali kalo lo jadiin gue pacar supaya ga di jadiin ancaman lo dari Lucas gue ga mau ya gue udah gede gue bisa kok jaga diri gue"ucap Aqilla ketus lalu masuk kedalam rumahnya.
Angkasa pun melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Aqilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa [END]
Teen FictionAngkasa Fransisco adalah ketua geng Rasta, geng yang sangat di segani seluruh murid SMA Bastard dan selalu membuat onar di setiap harinya. Taruhan konyol yang melibatkan salah satu gadis di sekolahnya. Karena gengsinya ia mau ngga mau harus menerima...