DUA PULUH EMPAT

6.4K 255 5
                                    

"om boleh saya masuk?"tanya Angkasa kepada ayah Aqilla dan di anggukkan oleh ayahnya.

Angkasa masuk kedalam ruang ICU terdengarnya alat-alat pendeteksi jantung, dan tercium olehnya bau obat-obatan.

"maafin gue qil"ucapnya dengan tulus sambil merapihkan anak rambut di kepala Aqilla yang menutupi sebagian mukanya.

"gue pulang ya, besok pulang sekolah gue bakal kesini lagi"ucap Angkasa lalu keluar dari ruangan tersebut.

****

"sa gimana kabar aqilla?"tanya Orvin.

"doain aja"jawab Angkasa.

"sa, tadi bu ledy ke kelas dia ngasih peringatan kalo dalam seminggu ini kita semua belom berubah dia bakal bener-bener ga lulusin kita, bukan sekelas yang di ancam lagi tapi seangkatan"ucap Brandon.

"kasian sa, seangkatan pada ngeluh kalo bukan kita orang yang di segani di sekolah gue rasa udah pada ngeroyok"ucap Kris.

"bener kata Aqilla rubah sikap bangor kita, kita semua udah saatnya mikirin masa depan"ucap Orvin.

"tumben lo punya pemikiran bener"ucap Kris.

"yeuh lo, serius ini gue"ucap Orvin.

"kita udah ketinggalan mata pelajaran dalam 2 semester gimana kita mau belajar?"tanya Brandon.

"yaelah selama kita bolos kan si Nico mah belajar don santuy, nico lo mau ajarin kita ga?"tanya Kris.

"sekali belajar 1 juta ya"ucap Nico.

"lah anjir udah gila lo, perhitungan bat lo sama ilmu"ucap Kris.

"yaudah kalo gamau, males gue lo enak-enakan selama ini bolos giliran udah begini berujung ke gue"ucap Nico.

"belajar di rumah gue pulang sekolah"ucap Angkasa.

"rumah omah kali"ucap Orvin.

"serah lo"ucap Angkasa.

****

"sa lo mau kemana?"tanya Brandon.

"gue mau jenguk nyokap dulu, lo bisa duluan kerumah omah"ucap Angkasa.

"nyokap apa yang onoh"celetuk Orvin.

"lemes bat mulut lo kaya cewe dih"ucap Angkasa lalu pergi meninggalkan teman-temannya dan melajukan motornya ke tempat bundanya.

Angkasa telah sampai di tempat bundanya, ia langsung menuju ruangan bundanya.

"gimana sus keadaan bunda saya?"tanya Angkasa kepada suster yang menjaga bundanya.

"hari ini susah sekali untuk mengajaknya makan"ucap suster tersebut.

"ya udah biar saya sus yang nyuapin bunda saya"ucap Angkasa lalu susternya pun memberi semangkok bubur.

"bun, makan nih bun kata suster bunda susah ya di ajak makannya kalo sama Angkasa mau ya, supaya bunda cepet sembuh Angkasa rindu bunda seperti dulu"ucap Angkasa dan di anggukkan oleh bundanya.

Angkasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang