DUA PULUH SEMBILAN

5.2K 196 13
                                    

Saat perjalan pulang kerumah Angkasa di jegat oleh sekelompokkan anak geng motor.

Angkasa membuka helm fullfacenya."apaan ni?"tanya Angkasa.

"gausah ngomong lo, udah serbu aja"ucap salah satu orang dari kelompokkan geng motor itu.

"apa apan ini keroyokan"ucap Angkasa lalu melawan beberapa orang.

Ia bisa saja melawan sepuluh orang dengan tangannya sendiri, tapi sayangnya yang sedang ia lawan itu lebih dari sepuluh orang.

Angkasa yang sudah tak berdayapun masih di tendang. "ini baru peringatan pertama buat lo masih mending gue kasih hidup kalau masih berani deketin adek gue, gue pastiin lo bakal mati di tangan gue"ucap orang itu tepat di muka Angkasa.

Angkasa tau orang itu walaupun penglihatan nya lama kelamaan merabun. Lalu ia mengambil ponselnya untuk menghubungi salah satu dari temannya.

****

"di kroyok sama siapa lo?"tanya Brandon.

"musuh gue"ucap Angkasa lirih karena menahan sakit di sekujur tubuhnya.

"perasaan musuh lo musuh kita juga sa"ucap Kris dan di anggukkan oleh teman temannya.

"rumah sakit dah yu sa muka lo udh gabisa di kondisikan lagi gue ngeri ketampanan lo ilang seketika"ucap Orvin.

"bawa gue pulang aja"ucap Angkasa dan di anggukkan oleh teman temannya.

****

"kamu kenapa lagi angkasa, berantem lagi?"tanya Ayahnya tidak ada balasan dari Angkasa.

"om saya bawa Angkasa ke kamarnya ya"ucap Brandon dan di anggukkan oleh ayahnya Angkasa.

Setelah Brandon mengantarkan Angkasa ke kamarnya lalu Brandon di suruh pulang oleh Angkasa.

"den ini mbok bawakan bubur di makan ya"ucap mbok Lasri.

"gausah mbok Angkasa ga laper"ucap Angkasa.

"dimakan ya den mbok udah buru-buru loh masakin masa aden gamau makan"ucap mbok Lasri membuat Angkasa tak enak lalu buburnya langsung di makan lahap sampai abis oleh Angkasa.

"makasih ya mbok"ucap Angkasa.

"iya den mbok kebawah ya"ucap mbok Lasri.

"iya mbok"ucap Angkasa lalu setelah mbok lasri keluar dari kamarnya Angkasa langsung menidurkan dirinya.

****

Angkasa menghampiri orang yang sedang berjalan di pinggir trotoar.

Orang yang sedang di hampiri Angkasa merasa ada yang mengikutinya dari belakang, karena merasa terganggu orang itu menengokkan kepalanya.

"ngapain jalan kenapa ga naik angkot?"tanya Angkasa.

"ehm. Udah siang angkot nya udah gaada"ucap Aqilla.

"naik"ucap Angkasa.

"apa?"tanya Aqilla.

"naik Aqilla bareng gue"ucap Angkasa.

"gitu dong ngomong yang bener mana ngerti gue"ucap Aqilla.

Sesampainya di parkiran sekolah Aqilla yang sempat ribet membuka helmpun di bantu oleh Angkasa.

Mereka saling tatapan. Setelah mengetahui banyak orang yang melihat mereka berdua pun terasadar dan saling salting.

"muka lo kenapa? berantem lagi?"tanya Aqilla melihat beberapa di wajah Angkasa yang lebam.

"gue ga berantem, cuman ada yang ngeroyok aja"ucap Angkasa.

"istirahat keruang UKS gue obatin, gue duluan ke kelas ya"ucap Aqilla. Angkasa hanya mengangguk.

Angkasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang