TIGA BELAS

7.6K 308 1
                                    

Aqilla khawatir dengan keadaan Angkasa ia ingin menghubungi keadaan Angkasa sekarang tetapi ia tidak memiliki nomornya.

Ia mengscroll beberapa kontak di ponselnya ketika di tengah saat ia mengscroll ia melihat nama Bintang ia pun memencet kontaknya dan mengetik pesan.

Setelah ia mendapatkan nomor Angkasa, Aqilla langsung menambahkan kontak Angkasa.

Aqilla khalesi : sa maaf ganggu waktu lo gue Aqilla atas dasar apa gue chat lo? yang pasti gue mau nanyain kabar luka lo doang kok, gimana udah mendingan?

Angkasa fransisco : formal banget gue bukan guru, kalo boleh bisa obatin luka gue ga?

Aqilla khalesi : sorry, kapan?

Angkasa fransisco : tahun depan kalo boleh.

Aqilla khalesi : kelamaan keburu luka lo udah sembuh.

Angkasa fransisco : gue di depan rumah lo nih.

Aqilla khalesi : lah serius?

Angkasa fransisco : lama!

Aqilla khalesi : yaudah lo masuk aja, biar gue siapin obatnya dulu.

****

Aqilla turun kebawah untuk mengambil air hangat dan P3K.

"Kaka qilla"ucap Sisil adek tirinya. Aqilla berjongkok berhadapan dengan Sisil adiknya.

"ada apa Sisil?"mencubit pipi adiknya lalu menciumnya.

"Kaka ada abang ganteng di depan katanya temen Kaka qilla"ucap Sisil.

"okeh sisil kekamar ya tidur sekarang udah malam"ucap Aqilla gemas.

"Aku nungguin ayah pulang Kaka"ucap sisil.

"yaudah ayo sisil mau ikut kaka kedepan?"tanya Aqilla dan di anggukkan oleh Sisil.

"lama"ucap Angkasa.

"sabar dong"ucap Aqilla.

"eh siapa namanya?"tanya Angkasa bertanya kepada sisil.

"Aku sisil bang ganteng"ucap Sisil.

"Lucu"ucap Angkasa seraya mencubit pipi sisil yang gemas.

"makasih loh"ucap Aqilla.

"bukan lo!"ucap Angkasa.

"siapa bilang gue, gue hanya mewakilkan adek gue"ucap Aqilla

"Aqilla ini minum buat temen kamu"ucap syesil ibu tirinya.

"maap tante saya malam-malam mengganggu"ucap Angkasa dan menyalami pundak tangan syesil.

"Aqilla yang sopan kamu, itu bunda kamu ngasih minum itu di ambil!"tegur asep ayahnya Aqilla.

Aqilla malas untuk ribut dengan ayahnya lalu ia mengambil cangkir di tangan ibu tirinya."bukan bunda qilla yah"ucap Aqilla.

Saat ayahnya ingin bersiap menggampar Aqilla syesil langsung membawa asep ke dalam rumah "sudah mas ga enak Aqilla ada temannya"ucap syesil.

"gue pulang aja ya"ucap Angkasa merasa sudah tak enak dengan keberadaannya disini.

"lo disini buat gue obatin bukan ngeliat drama gue"ucap Aqilla lalu mengobati lukanya Angkasa.

Di sela-sela mengobati luka Angkasa, Aqilla memberi pertanyaan. "Suka tawuran?."tanya Aqilla.

"Banget."jawab Angkasa dengan santai.

Aqilla yang mendapatkan jawaban itupun langsung sengaja menekan obat yang sedang ia oleskan ke luka Angkasa. "Aw. Oh gitu mainnya."Ucap Angkasa tersenyum tipis.

"Ih ga sengaja."ucap Aqilla yang ketakutan.

"Oke."ucap Angkasa seraya tersenyum tipis.

Terjadi keheningan beberapa menit. "Ah, selesai juga gws ya."ucap Aqilaa seraya mengelus perban yang sudah menutupi luka Angkasa membuat keadaan saat itu menjadi sedikit canggung karena mereka berdua saling tatap-tatapan.

"Makasih udah ngobatin luka gue, nanti gue bayar setelah luka gue udah sembuh."ucap Angkasa.

"Lebay banget."ucap Aqilla membereskan kotak p3k nya.

Setelah membereskan kotak p3knya, Aqilla mengantarkan Angkasa ke depan.

"Gue pamit pulang ya."ucap Angkasa yang sudah berada di atas motornya.

"iya, hati-hati"ucap Aqilla.

Angkasa melajukan motornya.

Angkasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang