DUA PULUH DELAPAN

5.5K 226 17
                                    

"kesini sarapan dulu Angkasa"panggil ayahnya.

"udah telat" ucap Angkasa sambil berjalan ke luar rumah.

****

Angkasa yang sedari tadi melamun langsung tersadar saat mendengar teguran bu lady.

"Angkasa kamu ngantuk?"tanya bu lady.

"engga bu"jawab Angkasa.

"cuci muka dulu sana"ucap bu lady.

"gausah bu takut ketinggalan materinya"ucap Angkasa so ambis.

"pala lo dari tadi juga lo udah ketinggalan materi"ucap Brandon.

"diem ga lo!"ucapnya berbisik.

"yaudah bu lanjut aja"ucap Angkasa.

****

"kenapa si lo sa hari ini gak ada semangat buat hidup banget"ucap Kris.

"tau lo masalah apa lagi si lo sa cerita napah"ucap Orvin.

"gue ga baik-baik aja"ucap Angkasa.

"sa di cariin noh sama Aqilla di depan dia"ucap Brandon yang baru dateng, Angkasa yang terpanggil pun langsung keluar.

"kenapa?"tanya Angkasa.

"ehm, gue kesini cuman mau bilang turut berduka cita atas kepergian omah"ucap Aqilla.

"iya makasih"ucap Angkasa.

"iya sama-sama, yaudah gue duluan ya"ucap Aqilla.

"mau kemana?"Tanya Angkasa sambil menarik lengan Aqilla.

"ya mau pulang dong"ucap Aqilla.

"biar gue anterin"ucap Angkasa.

"gausah gue bareng Jingga sama Luna udah di tunggu sama mereka di depan"ucap Aqilla.

"tunggu bentar disini"ucap Angkasa meninggalkan Aqilla kedalam.

"mau kemana lo"ucap Brandon.

"gue anterin Aqilla pulang dulu"ucap Angkasa.

"ayo"ucap Angkasa lalu menarik tangan Aqilla untuk mengikutinya.

"Jingga sama Luna dimana?"tanya Angkasa.

"di halte"ucap Aqilla.

"Jingga Luna, Aqilla gue yang anterin lo pada pulang aja"ucap Angkasa.

"qil parah lo gue tungguin lo malah bareng orang"ucap Jingga.

"serius Angkasa nya yang udah narik"ucap Aqilla.

"yaudah gapapa lo sanah sama Angkasa aja"ucap Luna.

"ih sorry serius lo pada ga marah kan?"tanya Aqilla.

"engga elah udah sana di tunggu noh sama Angkasa"ucap Luna.

"itu jingga nya gimana?"tanya Aqilla.

"Jing, elah biarin napah temen kita biar punya cowo dia kan susah dapet cowo"ucap Luna.

"ya jangan Angkasa juga dong dia kan anak bandel"ucap Jingga.

"udah qil serius si Jingga engga kenapa napa lo sana udah di tunggu juga sama Angkasa"ucap Luna dan di anggukkan oleh Aqilla.

****

"sa ini kan bukan arah kerumah gue"ucap Aqilla.

"iya emang bukan, temenin gue ya ke makam nyokap"ucap Angkasa.

Mereka telah sampai di pemakan umum.

"Assalammualaikum bun, apa kabar Angkasa kangen"ucapnya dalam hati.

"Assalammualaikum bun ini Aqilla, mau tau ga bun sekarang anak bunda yang super bandel di sekolah udah mendingan loh bun, udah ga kaya dulu"ucap Aqilla tak berani menatap Angkasa.

"mau tau juga ga bun yang barusan ngomong calon mantu bunda"ucap Angkasa membuat Aqilla menatap Angkasa merekapun menjadi tatap tatapan.

Setelah mereka mengobrol layaknya bicara langsung bersama bunda kemudian setelah itu mereka membacakan doa.

****

"sa kayanya dari raut wajah lo banyak yang pengen di ceritain, dari tadi diem aja"ucap Aqilla.

"sotoy, nih pake helmnya"ucap Angkasa.

"gue serius loh ini kalo mau cerita ke gue aja sumpah gue ga comel kok"ucap Aqilla polos. Membuat Angkasa gemas melihatnya.

"gue ga kenapa-kenapa Aqilla"ucap Angkasa.

"serius ya coba dari sekarang terbuka sama gue sa, gue janji bakal bantu sebisa gue"ucap Aqilla.

"gaah kepo lo, mau balik ga?"tanya Angkasa.

"resenya timbul lagi kan"ucap Aqilla.

****

Setelah Angkasa mengantarkan Aqilla pulang, sekarang Angkasa sudah berada di rumahnya namun di pekarangan rumahnya sudah banyak mobil yang terparkir.

Ia tidak mau ambil pusing langsung masuk kedalam rumahnya.

"Angkasa"panggil Ayahnya. Angkasa yang merasa terpanggil pun menengokkan kepalanya kearah ayahnya berada.

"kesini ada rekan bisnis ayah bersama anaknya, katanya anaknya temen kamu di sekolah"ucap ayahnya, Angkasa menghampiri ayahnya.

"Angkasa"panggil cewe itu.

"kamu kenal kan?"tanya ayahnya.

"iya kenal"ucap Angkasa lalu membalikkan badannya dan berjalan menuju kamarnya.

"kamu mau kemana disini temani dia"ucap ayahnya.

"mau mandi"ucap Angkasa.

****
-Pagi hari di sekolah-

"qil"ucap Angkasa mengagetkan Aqilla.

"kaget bego"ucap Aqilla.

"wes ga selow, lo udah sarapan belom?"tanya Angkasa.

"ehm, belom si"ucap Aqilla.

"kantin yu"ucap Angkasa tetapi belum ada balasan dari Aqilla.

"gue traktir deh tapi di warung emak aja ya"ucap Angkasa.

"nah kalo di teraktir mah hayu"ucap Aqilla.

"yeuh miskin"ledek Angkasa.

"ih kok gitu ngomongnya"ucap Aqilla.

"hehe, iya maaf"ucap Angkasa.

"yaudah iya lama lo jadi ga nih keburu bell"ucap Aqilla. Angkasa pun langsung membawa Aqilla ke warung emak.

****

-Pulang sekolah-

"qil balik sama gue"ucap Angkasa.

"eh Angkasa"ucap Okta.

"ayah kamu suruh aku pulang bareng sama kamu"ucap Okta lagi. Angkasa dan Aqilla menatap bingung.

"eh baru engeh ada Aqilla, ngapain kamu disini qil?"tanya Okta.

"oh itu tadi Angkasa nanyain ujian kapan, yaudah gue duluan ya"ucap Aqilla.

"iya hati-hati ya"ucap Okta.

"ayo Angkasa kenapa kamu malah bengong?"tanya Okta lagi.

"berisik lo!"ucap Angkasa pergi untuk mengambil motornya.

"Angkasa boleh mampir dulu ga beli makanan aku laper"ucap Okta.

"bensin gue mahal gue juga masih ada urusan, ayah gue nyuruhnya buat anterin lo balik doang kan?"ucap Angkasa, membuat okta terdiam.

"udah nyampe, bisa tolong lepas tangan lo ga"ucap Angkasa datar.

"eh oh maaf ya, lagi kamu bawa motornya kenceng banget aku takut"ucap Okta.

Setelah Okta turun dari motornya tanpa pamitan Angkasa langsung melajukan motornya meninggalkan Okta yang terus berbicara.

Angkasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang