SEBELAS

8.7K 301 0
                                    

Pelajaran dimulai, bu ledy guru matematika mengabsen semua murid di kelas Aqilla. Setelah absen selesai iapun menerangkan materinya.

Satu jam pelajaran telah berakhir, waktu yang di tunggu-tunggu semua murid adalah bell pulang.

Saat aqilla ingin merapihkan bukunya ke dalam tas bu ledy memanggilnya.

"Aqilla setelah ini ibu tunggu kamu di ruangan ibu"ucap bu ledy.

"iya bu"ucap Aqilla.

"ibu akhiri pelajarannya sampai disini sampai jumpa dan selamat siang"ucap bu ledy lalu pergi keluar dari kelas dan di susuli semua murid.

"ada apa? lo punya masalah?"tanya Luna dan jingga berbarengan.

"gue juga ga tau, perasaan gue ga berbuat apa apa deh"ucap Aqilla.

"mungkin yang tadi di kantin kali ada yang ngelaporin"ucap Jingga.

"jelas jelas bukan salah gue, kayanya masalah hidup gue banyak banget"ucap Aqilla.

"yang sabar qil namanya juga hidup"ucap Jingga.

"hati hati lo, kabarin kalo udah selesai"ucap Luna.

Aqilla keluar kelas meninggalkan Jingga dan Luna yang berada di dalam kelas.

Sekarang posisi Aqilla berada di depan ruang BK, yang sering di sebut ruang horor bagi siswa/i biang onar, bu ledy adalah guru kesiswaan.

Lima jarinya ia kenakan untuk menghitung. "ketuk, enggak, ketuk, enggak, ketuk"ucap Aqilla berakhir menghitung di jari kelima yang berarti mengetuk.

"yah kok ngetuk sih"ucap Aqilla. Ia pun langsung mengetuk pintu ruangan tersebut.

Tok...Tok...Tokk...

"assalamualaikum"salam Aqilla.

"wa'alaikumsalam, masuk"balas salam oleh orang yang berada di dalam ruang tersebut.

Aqilla membuka knop pintunya. "duduk"perintah bu ledy.

Aqilla pun mendudukkan bokongnya ke bangku yang berhadapan dengan bu ledy.

"ibu memanggil saya ada apa ya bu? apa saya mempunyai masalah kalau iya saya minta maaf bu, jangan panggil orang tua saya bu hukum saya aja"ucap Aqilla ketakutan.

"kamu ga punya masalah apa-apa, ibu memanggil kamu kesini ingin membahas sesuatu hal"ucap bu ledy.

"huft..."lega Aqilla.

"ingin membahas apa bu?"tanya Aqilla.

"ibu memerlukan seseorang yang ibu percayai"ucap bu ledy.

"buat apa bu?"tanya Aqilla.

"jadi kamu yang ibu percayai sekarang, ibu mohon ke kamu untuk sementara waktu mau ya pindah ke kelas 12 IPA 3, ibu gak tau lagi caranya mengurus Angkasa dkk yang kelewatan bader, ibu mohon banget kamu mau ya cuman 4 bulan kok mau ya plis"ucap bu ledy memohon.

"yah ibu gimana ya"ucap Aqilla.

"plis ya Aqilla ibu mohon banget ibu perlu bantuan kamu sekarang cuma 4 bulan kok"mohon bu ledy membuat Aqilla tak tega lalu pada akhirnya Aqilla hanya bisa pasrah.

"ya udah deh bu saya mau"lirih Aqilla.

"bagus berarti besok kamu langsung pindah ke kelas 12 ipa 3 ya, makasih ya Aqilla cuma kamu yang ibu percaya sekarang"ucap bu ledy.

"iya bu"ucap Aqilla.

"silahkan kamu boleh pulang"ucap bu ledy di anggukkan oleh Aqilla. Aqilla langsung keluar dari ruangan horor tersebut.

Aqilla sedang menunggu Angkutan umum di halte sekolah.

***

Aqilla membuka knop pintu rumahnya.

"bwa"ucap sosok anak kecil yang tengah mengagetkan Aqilla.

"eh aduh kaka kira siapa kaget dong"ucap Aqilla lalu menggendong adek tirinya tersebut.

"tata...main yu"ucap sisil dengan suara khas anak kecil yang cadel.

Tiba tiba datang seorang paruh baya."nanti ya sisil ka qilanya ganti baju dulu baru nanti main sama sisil"ucap paruh baya itu, seysil ibu tirinya Aqilla.

Aqilla tidak menanggapi suara ibu tirinya itu.

"ayo main di kamar kaka aja"ucap Aqilla, lalu ia membawa sisil ke kamarnya.

****

Aqilla dan bu ledy memasuki kelas 12 ipa 3 membuat seisi kelas terheran heran akan kedatangan Aqilla ke kelasnya apalagi ia membawa tas.

"perhatikan ibu sebentar, ibu akan menjelaskan kedatangan Aqilla di kelas ini"ucap bu ledy seisi kelas pun langsung terdiam dan mendengarkan penjelasan bu ledy berbeda dengan Angkasa dkk mereka malah mengobrol seraya tertawa berbahak-bahak.

Brak.

Bu ledy memukul meja dengan penggaria panjang di tangannya, membuat Angkasa dkk berhenti dan kembali duduk ke bangkunya masing-masing.

"Buset bener-bener di buat gila gue selama 4 bulan ke depan."batin Aqilla.

"jadi Aqilla ibu pindahkan ke kelas ini cuman 4 bulan untuk memantau kenakalan yang ada di kelas ini, jika di kelas ini dalam 4 bulan tidak berubah sama sekali maka semua yang ada di kelas ini ibu tidak akan luluskan"ucap bu ledy membuat semua mengeluh.

"yah bu kok gitu, udah bosen saya disini"celetuk Orvin.

"saya juga bosen liat muka kamu! pokoknya ibu sudah peringatkan ke kalian. Aqilla kamu bisa duduk di sebelah Angkasa"ucap bu leddy.

"perasaan gue ga bilang bosen muka bu ledy dah, ngapa dia bilang bosen liat muka gue kacaw lah tuh guru"ucap Orvin. Teman-teman nya yang mendengar terkekeh.

"bu saya duduk di bangku kosong aja ya bu"ucap Aqilla. Bu ledy menggelengkan kepalanya untuk mendengarkan apa yang bu ledy suruh.

Aqilla pasrah dan akhirnya ia pun duduk di sebelah Angkasa.

****

Aqilla menemui sahabatnya.

"qil lo kemana gue cariin, gue kira lo ga masuk"ucap Jingga.

"yakali qilla gamasuk, kiamat langsung"ucap Luna

"gila kali lo lun kalo ngomong, Jadi tuh kemaren yang bu ledy manggil gue pas pulang sekolah, gue tuh di pindahin ke kelas 12 ipa 3"ucap Aqilla.

"lah kok bisa emang kenapa?"tanya Luna.

"lah lo sekelas sama biang onar si Angkasa dkk dong?"ucap Jingga.

"mau gue lanjutin lagi gak? jangan di potong kebiasaan banget si lo pada"ucap Aqilla.

"hehe lanjutin"ucap Jingga dan Luna.

"jadi tuh gue cuman 4 bulan doang di pindahin ke kelas 12 ipa 3, kalau mereka gak berubah dalam 4 bulan mereka enggak akan lulus"ucap Aqilla.

"terus yang parah lagi gue sebangku sama si Angkasa, yaallah gue udah kaya duduk sama kulkas"lirih Aqilla.

"yaampun kasian sekali temen akoh sabar ya sayang"ucap Jingga.

"yaudah jalanin aja dulu 4 bulan ini kan? semangat mana Aqilla akuh"ucap Luna.

"hehe makasih guys"ucap Aqilla. Lalu Mereka bertiga berpelukan.

Angkasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang