TIGA PULUH SEMBILAN

4.1K 140 0
                                    

Lalu mereka berdua pun masuk ke dalam restoran menemui bang kapten.

Angkasa risih ketika banyak cowo yang menatap Aqilla, Angkasa langsung merangkul Aqilla membuat orang yang menatap Aqilla langsung pergi.

"posesif banget kamu sa"ucap Aqilla menatap Angkasa terkekeh.

Angkasa mentap orang-orang yang menatap Aqilla dengan tatapan tajamnya.

"kamu hanya punya aku"ucap Angkasa lalu Fokus lagi berjalan.

Mereka di buat bingung saat masuk ke dalam restoran mencari-cari keberadaan bang kapten.

Tiba-tiba ada yang memanggil nama Angkasa sambil menepuk tangan.

"Angkasa" teriak kapten memanggil Angkasa.

"nah itu bang Jendral, ayo"ucap Angkasa lalu menggandeng tangan Aqilla.

"bang gimana kabar lo?"tanya Angkasa yang langsung menyalami pundak tangan bang Jendral lalu bang kapten pun langsung menarik Angkasa kepelukkan nya.

"baik sa, kangen banget gue sama lo sa"ucap Jendral.

"sama bang, gue juga kangen lo"ucap Angkasa kedua sejoli itu menikmati pelukkan sedangkan Aqilla dan istrinya Jendral menatap kedua orang itu sambil tertawa.

"udah ah bang malu"ucap Angkasa lalu melepas pelukkan nya, Jendral terkekeh sembari menepuk pundak Angkasa.

"malu mulu lo, duduk duduk"ucap Jendral.

"eh Aqilla gimana kabarnya?"tanya Jendral.

"baik bang alhamdulillah"jawab Aqilla.

"oh iya alhamdulillah kalau gitu"ucap Jendral.

"kenalin nih istri gue namanya Bunga"ucap Jemdral memperkenalkan istrinya kepada Angkasa dan Aqilla.

"salam kenal ka bunga"ucap Angkasa dan Aqilla.

"iya Angkasa, Aqilla"ucap Bunga dan mereka berdua pun menganggukkan kepala sembari memberikan senyuman nya.

"hi junior nya Jendral, namanya siapa bang?"tanya Angakasa.

"namanya Ronal sa"jawab Jendral.

"berapa bulan bang?"tanya Angkasa lagi.

"baru enam bulan sa"jawab Jendral.

Bunga menatap Aqilla yang sepertinya ingin menggendong Anaknya, Bunga langsung menawarkan Aqilla untuk menggendong Ronal anaknya.

"Aqilla mau nyoba gendong?"tanya Bunga.

"emangnya boleh ya?"tanya nya dengan polos membuat semuanya gemas terutama Angkasa sembari mencubit pipi Aqilla.

"boleh dong, kesini Aqilla nya"ucap Bunga

Aqilla langsung bangun dari bangkunya ke bangku milik Bunga.

Aqilla menggendong Ronal lalu duduk di bangkunya kembali sembari berhadapan dengan Angkasa.

"lucu ya"ucap Aqilla pada Angkasa.

"iya kaya kamu"ucap Angkasa.

"Apaansi kamu, malu tau"ucap Aqilla manatap tajam ke arah Angkasa membuat Semuanya terkekeh atas tingkah jail Angkasa.

"Angkasa bucin ya qil?"tanya Jendral.

"Kamu juga."Ucap Bunga.

"Tuh kan lo juga bang."Ucap Angkasa seraya terkekeh geli.

"Tapi ya Angkasa tuh emang bucin banget deh, tadi aja sebelum masuk dia natapin tajam orang-orang yang natap aku"ucap Aqilla lalu Jendral dan istrinya tertawa mendengar cerita Aqilla.

Angkasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang