TUJUH BELAS.

7.8K 297 14
                                    

Keesokkan harinya di kediaman rumah Aqilla, Aqilla sedang di introgasi oleh kedua orang tuanya. Eits, maksudnya ayahnya doang orang tuanya sampai sekarang ia masih belum bisa menerima kehadiran ibu tirinya.

"Aqilla jawab ayah yang jujur"ucap Asep ayahnya serius yang hanya dibalas dengan gumaman.

"tatap muka ayah, ayah lagi serius Aqilla!"ucap Asep kesal.

"yaudah si yah cepet qilla udah telat"ucap Aqilla ketus.

"kamu abis dari mana tadi malam bawa ade kamu, ehm!"ucap ayahnya. Aqilla yang sedang memasang sepatu langsung otomatis mendongakkan kepalanya.

"abis dari mana Aqilla? kamu gausah bohong jawab jujur sama ayah, kenapa bisa pala ade kamu benjol?!"ucap Asep. Ibu tirinya Aqilla mengelus pundak ayahnya agar sedikit tenang.

"Aqilla abis beli eskrim dan pulangnya ada tikus di depan menghadang jalan otomatis Aqilla kaget dan ya gitu pala Sisil kepentok stang motor"ucap Aqilla dan berakhir menghela nafas merasa tenang.

"kamu kalau pengen beli eskrim sendiri aja lah gausah bawa bawa ade kamu"ucap ayahnya sudah lega atas penjelasan yang diberi Aqilla ya padahal itu jawaban bohong.

"iya"ucap Aqilla langsung keluar rumah terdengar ocehan ayahnya yang bilang kalau ia tak sopan pergi pergi saja tanpa berpamitan.

Aqilla membuka pagarnya dan di suguhi Seseorang yang bernama Angkasa.

"naik"ucap Angkasa.

"apaansi lo sanah gue udah biasa naik Angkot"ucap Aqilla yang langsung berjalan meninggalkan Angkasa. Angkasa langsung mensejajarkan motornya dengan Aqilla.

"naik qil"ucapnya tenang namun akan menghipnotis seseorang, Aqilla pun langsung menaiki motor Angkasa.

Ketika sampai di area sekolah banyak sekali yang sudah menggosipkan tentang dirinya berangkat bareng Angkasa.

"tuh kan gue bilang apa mending gue tadi berangkat sendiri, liat noh mata mata fans lo ngeliat gue tatapan ngebunuh!"ucap Aqilla ketus.

"masa iya lo gamau bareng pacar lo yang ganteng nomor satu di sekolah ini"ucap Angkasa terbilang sangat narsis.

"apa si lo narsis banget, udah ya berenti sebut gue cewe lo!"ucap Aqilla ketus setelah itu ia langsung masuk kedalam area gedung sekolah, menyusuri koridor yang amat sangat ramai dan terdengar sebagian kaum hawa yang menggosipi tentang dirinya dengan Angkasa.

eh itu ya si ketua osis kita cocok ya sama biang onar di sekolah.

"amit amit gue cocok sama angkasa, mati muda gue ngadepin cowo kek dia"batin Aqilla.

eh iya kan ketos kita gak terlalu terkenal ya di sentro sekolah mungkin dia ngedeketin Angkasa buat ketenaran.

"bacot banget kata gua"batin Aqilla.

"DORR"tepukan di pundaknya membuat ia sedikit terkejut.

"apa apaan si lo pada kaya bocah aja! untung gue ga punya penyakit jantung kalo punya gue udah mati kali"ucap Aqilla.

"keseringan nonton drama lo qil"ucap Jingga.

"tau lo alay banget"ucap Luna.

"yaudah kalo alay kenapa berteman sama gue!"ucap Aqilla.

"lo lagi kenapa si emosian banget dari tadi"ucap Jingga.

"gue duluan ke kelas"ucap Aqilla langsung pergi meninggalkan kedua temannya.

Sedangkan Angkasa bukannya masuk kelas ia malah pergi ke basecamp nya di samping sekolah.

"tumben lo sa dateng pagi amat"ucap Brandon.

"gue bareng Aqilla makanya dateng pagi jangan ada yang ganggu gue mau tidur, gue minta tolong bangunin kalo udah bell"ucap Angkasa teman-temannya pun mengangguk. Angkasa langsung tertidur pulas.

Lima belas menitan Angkasa sudah tertidur, Teman-teman Angkasa membantu membangunkan Angkasa karna sebelum tidur Angkasa memerintahkan saat bell berbunyi untuk membangunkan dia.

"sa bangun sa"ucap Orvin mengguncangkan tubuh Angkasa, Angkasa yang kesal membogem muka Orvin.

"anjing sakit demi allah"lirih Orvin kesakitan.

"apaansi lo goblok gue baru tidur ganggu aja!"ucap Angkasa.

"udah bell tolol masih baik kita bangunin"ucap Kris.

"cepet amat gue baru tidur juga"ucap Angkasa lalu pergi meninggalkan basecamp nya.

****

Bell istirahat berbunyi dan Angkasa membuka layar ponselnya banyak yang memiscall dirinya dan mengechatnya.

Kristian newbold : SA KE WARUNG EMAK SA DI TUNGGU GC ADA HAL PENTING YANG KUDU LO TAU!

Angkasa yang penasaranpun langsung bergegas menuju warung emak tempat perkumpulan gangnya.

Angkaaa telah sampai di depan warung emak.

"boss marih"teriakan Orvin yang berada di dalam rumah, Angka langsung masuk ke dalam.

"kenapa?"tanya Angkasa terburu-buru.

"nyantai dulu napah baru juga dateng duduk dulu kek, buset lo mau kemana si buru buru mau nikah?"ucap Orvin.

"bacot kaya emak lo vin"ucap Kris.

"emak dikatain bacot sama si Kris"adu Orvin.

"apaansi lo goblok"ucap Kris kesal menggelepak pala Orvin.

"serius ini gue, pada bercanda mulu lo pada"ucap Angkasa semua pun terdiam.

"oke jadi gue dapat kabar lagi kalo nanti pulang sekolah, sekolah kita bakal di serang sama SMA Kencana."ucap Brandon.

"oke gue peringatkan ke kalian jaga semua lingkungan sekolah pulangin anak-anak dengan cepat dan bilangin jangan ada yang berkeliaran di lingkungan sekolah, lo semua pada paham kan?"ucap Angkasa dan di anggukkan oleh semua teman-temannya.

"gue mau nemuin seseorang dulu"ucap Angkasa lalu pergi.

***

"qil lo pulang sekolah gue tunggu di parkiran jangan pake lama"ucap Angkasa lalu pergi.

"dia kenapa si!"ucap Aqilla ketus.

"kenapasi lo dari pagi gak ngenakin banget mukanya"ucap Jingga dan di anggukkan oleh Luna.

Bell pulang sekolah berbunyi.

Saat Aqilla melihat kedepan sudah ramai sekali murid-murid berlomba-lomba untuk pulang.

"buru buru amat dah tumben?"ucap Aqilla.

"qil gc qil ikut gue Angkasa masuk rumah sakit"teriakan Kris, Aqilla langsung buru-buru naik ke motor Kris.

"Angkasa kenapa kris?"tanya Aqilla sedikit cemas.

"jangan ngomong dulu qil gue lagi ngebut nih soalnya ada yang ngikutin kita dari belakang"ucap Kris. Saat itu juga Aqilla langsung melihat kebelakang dan betul memang ada yang mengikutinya membuat dirinya tambah gemetaran.

"gimana ini Kris, tetep hati-hati ya gue gamau mati"ucap Aqilla.

"tenang aja qil"ucap Kris yang fokus pada jalanan.

Angkasa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang