9. Mean girls

161 6 0
                                    



Happy Reading...

—————

Keesokan harinya Mauryn sudah mulai tidak begitu memikirkan insiden dikamar mandi yang menimpanya kemarin, ia tak mau ambil pusing mungkin seseorang tak sengaja melakukannya, Mauryn menenangkan diri dengan perasaan baik hatinya mencoba untuk berpositif thinking.

Para guru sedang mengadakan rapat mendadak sehingga kini Mauryn dan teman - temannya menikmati waktu jam kosong mereka dengan duduk dibangku dipinggir lapangan sembari menonton anak - anak lain bermain basket.

"Kak Vanoo!! Ayo kak pasti bisa!!!"
"Kak marcelll aku padamuuu!!"
"Ya ampun gak kuat cakep banget!"
Sorak - sorakan dari siswi penggemar geng Vano semakin riuh dan heboh.

Mauryn pun tidak menyangka ternyata Vano dkk sepopuler itu. Maklum saja baru kali ini dia bersosialisasi kembali dengan anak - anak sebayanya dan kini ia berteman dengan mereka.

"Ryn.." panggil Rania.

"Apaan?"

"Lo sekarang deket ya sama Vano cieee," ujar Rania dengan cengirannya.

"Gila kali lu, biasa aja kita mah temenan sekarang,"

"Masa sih? Lu tau gak semenjak deket ama lu dia kaga sebar - bar dulu," saut Iko.

"Iya loh, dulu suka berantem ama suka ngerecokin orang sekarang dah agak kalem yak meskipun tetep ada bandelnya si," jelas Rania.

Segerombol perempuan dibelakang mereka pun mendengar pembahasan Mauryn dan teman - temannya.

"Yaiyalah Vano gitu karna ada gue, ya kali gara - gara lo," celetuk Melisa dengan gaya sombongnya. Mauryn hanya mengerenyit heran sejak kapan cewek ini ada dibelakangnya.

"Awas ada mak lampir!" Celetuk Iko sinis.

"Heh apa lo bilang?!" Saut Farah sinis.

"Ntar disiram air lo Ko ati - ati," Sindir Rania.

"Ngapain si lo siapa juga yang nyiram air ke Mauryn." Oops... tanpa disadari Melisa keceplosan.

Raut wajah Melisa yang tadinya sombong kini menunjukkan rasa gugup yang luar biasa, Farah menjawil sikut Melisa gugup.

"Nah itu lo ngaku!" Sungut Rania

"Eh engga sapa juga yang begitu?! Gausah nuduh dong!!" elak Melisa.

"Udah ketauan pake ngelak segala lagi! Kita laporin aja yuk Ryn, Ran ke BK!!"

Jadi apa yang dibilang Bayu itu bener. Dasar pembully! Mauryn Sebenarnya bingung kenapa kedua gadis itu melakukan hal licik itu kepadanya. Baru juga beberapa minggu disini tapi kenapa ia sudah punya musuh?

Mauryn sudah tak ingin mengurusi masalah yang tidak penting seperti itu, disini ia hanya ingin belajar dan memiliki teman bukan malah menambah musuh.

"Udah deh guys... biarin aja kemaren udah gue lupain juga, males juga bahasnya," lerai Mauryn.
Iko menatap sengit kedua gadis jelmaan mak lampir didepannya ini "Baik banget si lu Ryn kalo gue jadi lo udah gue ulek jadi rujak tuh mak lampir,"

Mauryn berdiri dari duduknya menatap datar Melisa "Elo Melisa kan? Tenang gue gak permasalahin masalah kemaren dan gue gamau punya masalah sama siapapun, yaudah yuk guys cabut aja,"

Melisa menatap Mauryn dengan perasaan dongkol. Kini ia merasa posisinya terancam untuk mendekati Vano.

"Kurang ajar banget dia Mel," ujar Farah.

"Dasar cewek sialan liat aja Far!! gue bakal kasih dia pelajaran karna udah sok kek gitu ama gue,"

🌷🌷🌷

Tell Me Your Secret (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang