22. Medusa

248 8 0
                                    



Happy Reading...

—————

Seminggu kemudian Vano pun sudah kembali ke rumahnya sendiri setibanya Mama Mauryn dan Marcel pulang kembali ke Jakarta. Mereka menjalani kehidupannya seperti biasa. Vano sama sekali tak mengungkit ayahnya sejak kejadian itu atau dapat dikatakan Vano tak ingin membahasnya.

Sekolah. Selalu ada rasa membosankan dan menyenangkan disaat yang bersamaan, sensasi euphoria yang ditimbulkan membuat kita bersemangat karna masa SMA hanya terjadi sekali. Namun tidak dengan hari ini, hari yang tidak disukai oleh para murid termasuk Mauryn.

"Anak - anak silahkan kumpulkan hp kalian ke depan sebelum memulai ujian," ujar guru pengawas kelas Mauryn.

"Baik buuu,"

SMA Permata saat ini sedang menjalankan ujian tengah semester. Semua murid mengaduh bingung menanggapi soal - soal ujian yang diberikan. Kenapa guru selalu memberikan soal ujian yang berbeda dengan contoh yang diajari selama ini?

"Psstt Nia.. Rania.." Iko berbisik memanggil Rania.

"Apa?"

"Nomer 13 apaan?"

"13 D" ucap Rania pelan.

Ada banyak murid yang menggaruk kepalanya bingung seolah berpikir, ada yang diam - diam menukar kertas jawaban, ada yang asal - asalan menjawab, dan ada yang benar - benar serius mengerjakan seperti Mauryn.

Mauryn sibuk berkutat mengarsir jawabannya sedari tadi, semoga jawabannya benar ia membutuhkan nilai yang memuaskan untuk bisa mendaftar di Universitas impiannya kelak. Ia bersyukur semalam membaca kisi - kisi ujian dan berulang kali latihan soal beberapa soal yang diberikan tepat seperti yang ia pelajari.

Rania yang berada didepan Mauryn, ia seolah - olah meregangkan tangannya bersamaan memberikan kertas kecil kepada Mauryn.

Mauryn cantik nomer 21-25 dong plis :((

Ps: nanti gue traktir sepuasnya pake duid Iko

Mauryn terkekeh gadis itu menuliskan jawaban untuk Rania ia menepuk pelan pundak Rania memberikan kertas kecilnya secara hati - hati.

Rania menoleh mengucapkan "Terima kasih" tanpa suara.

Mencontek seperti ini tidak pernah Mauryn lakukan dulu, bagaimana mau melakukan teman sekelas saja tidak punya.

Tidak terasa ujian tengah semester sudah berakhir hari ini merupakan hari terakhir UTS. Beban yang ada dipundak para murid berkurang, mereka bahagia senang pasti setelah ini ada kegiatan tengah semester.

"Selamat siang anak - anak sebelum pulang bu guru mau membagikan surat izin kegiatan tengah semester buat kalian silahkan minta tanda tangan orang tua jika ingin ikut," ketua kelas membantu wali kelas membagikan selebaran surat.

"Nia, Iko..." panggil Mauryn.

"Kenapa zeyenk," saut Iko.

"Kegiatan tengah semester itu ngapain?" Hendak Iko menjawab namun Zidan sudah lebih mendahuluinya.

"KTS itu biasanya kayak camping Ryn," saut Zidan yang duduk dibelakang Mauryn.

"Oh gitu," jawab Mauryn sekenanya. Sejak kejadian dikafe Mauryn merasa canggung dengan Zidan cowok itu sudah meminta maaf pada Mauryn yang pastinya dimaafkan olehnya meski begitu tetap saja ada rasa kecewa dari Mauryn.

"Seru banget Ryn kalo KTS lo wajib ikutt," ujar Rania.

"Bener kata Nia, seru apalagi pas main games bareng - bareng," kata Iko menggebu - gebu.

Tell Me Your Secret (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang