15. Happy Home

112 7 0
                                    



Happy Reading...

—————

Vano dan Mauryn kini telah berada disalah satu mall besar Jakarta. Mereka berdua menyusuri dari toko ke toko mencari banyak pernak - pernik aksesoris khas untuk perempuan, sudah ada beberapa tas belanja yang mereka bawa.

"Ryn gue pengen kasih boneka juga tapi bagusnya yang mana ya?" Kini mereka telah berada disalah satu toko boneka yang lengkap, Mauryn sebenarnya sudah tidak mood dengan apa yang mereka lakukan, pikirannya terganggu untuk apa semua kado manis ini?

"Hmm yang ini aja Van" Mauryn meraih boneka teddy bear bewarna coklat berpita. "Bagus gue suka, mbak mau ambil boneka itu 10 ya," Mauryn mengerenyit banyak sekali Vano membelinya.

"Banyak banget Van."

"Kan spesial ya harus banyak dong." Vano tersenyum.

"Iyadeh serah lo deh."

Vano melihat sekeliling matanya tertuju pada salah satu boneka yang menarik perhatiannya.

"Ryn sini deh, ini boneka mirip ama elo," Vano mengambil boneka hamster itu lalu mendekatkannya pada wajah Mauryn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ryn sini deh, ini boneka mirip ama elo," Vano mengambil boneka hamster itu lalu mendekatkannya pada wajah Mauryn.

"Lah?" Mauryn menatap boneka hamster yang dibawa Vano. "Mirip apaan?" Mauryn menatap boneka yang jelas tidak ada mirip - miripnya dengan dirinya.

"Ya mirip, kan sama - sama pipinya tembem terus bantet Hahaha.." Vano tertawa sedangkan Mauryn menatapnya sebal rasanya ingin melempar Vano jauh ke planet Mars.

"Mbak saya ambil boneka yang juga ini satu ya,"

"Untuk boneka ini harus beli sepasang ya mas," ujar pegawai toko tersebut Vano mengangguk "Oke gak masalah mbak," pegawai itu pun membungkus belanjaan Vano. "Totalnya menjadi empat juta delapan ratus lima puluh ribu ya mas," Vano mengeluarkan kartu debitnya. Kantong belanjaan mereka semakin banyak bahkan Mauryn juga kewalahan membawanya.

"Ryn elo mending ke mobil sekarang aja deh bawaan kita juga udah banyak, tapi gue masih butuh beli beberapa barang lagi, sorry ya gapapa kan?" Mauryn pun hanya menurut memang benar lebih baik ia menunggu saja dimobil.

"Iya pegel juga gue nurutin shopping lo yang gak kelar - kelar." Vano terkekeh.

"Sorry Maurynnn, ntar gue traktir yang enak deh." Mendengar itu Mauryn tersenyum.

"Gue minta traktiran mahal loh ya!"

"Oke deal,"

🌷🌷🌷

Mobil Vano melenggang membelah jalanan Jakarta setelah memborong begitu banyak barang belanjaan kini mereka menuju tempat yang katanya spesial oleh Vano. Mereka memasuki pekarangan sebuah rumah yang rindang terdapat beberapa anak kecil yang bermain di arena bermain dipelataran halaman. 'Happy Home' begitulah yang tertulis didepan rumah indah itu. Vano mengajaknya ke panti asuhan.

Tell Me Your Secret (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang