Happy Reading...—————
Hari senin adalah hari yang paling dibenci semua orang khususnya pelajar seperti Mauryn saat ini.
"Tarik sini.. terus keatas.. lipet lagii.." tangan - tangan lentiknya terus melakukan gerakan untuk merapikan dasi seragam sekolahnya.
"Dek cepetan!!" Seruan kakak laki - lakinya.
"Sabar kali! Belom selese ni!" Saut Mauryn.
Derap langkah mendekat, Marcel menghampiri Mauryn "Kamu ngapain sih?" Marcel menyadarkan tubuhnya pada pintu kamar Mauryn.
"Gabisa masang dasi hehehe" Mauryn menyengir.
"Ck! Bego gitu doang gabisa.. Sini!" Tangan Marcel bergerak memasangkan simpul dasi untuk adiknya.
"Nah udah dek," Mauryn tersenyum
"Makasi kak, aku sarapan dulu abis itu berangkat."
"Eh dek, kakak harus berangkat duluan nih.. gabisa barengin kamu kakak ada urusan ama temen buat kerja kelompok.. ntar kamu bareng papa aja ya," Mauryn mengangguk Marcel pun pergi berangkat ke sekolah terlebih dulu.
🌷🌷🌷
"Yang pinter ya nak, jangan bandel.. gih cepet masuk jamnya udah mepet lho ini nak, tadi kan sempet kena macet." Ujar lembut Malik sang ayah kepada anak bungsunya.
Mauryn meremas ujung roknya.
"Mauryn grogi pa," gadis itu sepanjang jalan hanya melamun memikirkan apa yang akan terjadi disekolah barunya."Papa tau ini pertama kali kamu sekolah reguler lagi, tapi papa yakin kamu bisa sayang, kamu kan anak pinter papa,"
Papa Mauryn tersenyum mengusap pelan kepala Mauryn, membuat sang anak tersenyum lebar
"Iya pa! Mauryn pasti pinter donggg!! Yaudah Mauryn turun dulu pa," Mauryn mencium tangan papanya.SMA Permata, Mauryn menghela nafasnya sejenak "okayy Mauryn lo pasti bisa" gadis itu menggenggam tasnya dan melangkah memasuki sekolah barunya.
Mauryn melangkah dikoridor "kok sepi banget ye nih sekolah" ia menengok ke kanan dan ke kiri kosong.
"Test test 123.. Tolong rapikan itu barisannya!!" Suara pengeras suara menggema disepanjang koridor.
Mata gadis itu terbelalak "Eh anjir lupa ada upacara!"
Mauryn berlari kearah lapangan sekolah yang sudah dipenuhi rapi oleh seluruh murid.
Kehadiran Mauryn yang tergesa - gesa pun dirasakan oleh guru kesiswaan yang merangkap guru matematika yaitu bu Irma dengan dandanan menor serta terkenal kejam dan disiplin alias sadis dikalangan para siswa.
"Heh mbak sini!!" Mauryn pun menghentikan lariannya.
"Duh mampus gue,"
"Udah jam berapa ini?!" Mauryn menengok jam tangannya.
"Kan masih 06.56 bu, belom telat" ringis Mauryn.
"Disini tiap senin kan 06.45 kan harus sudah hadir! Dah gausah banyak alesan! Sana berdiri dibarisan pelanggaran!" Seru bu Irma.
"Tapi bu saya kan murid bar.."
"Udah cepetan sana!!" Potong bu Irma. Mauryn hanya pasrah menuruti guru kesiswaan itu. Nasib - nasib! baru juga jadi murid disini dah disuruh dibarisan pelanggaran.
![](https://img.wattpad.com/cover/172788102-288-k359533.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Your Secret (END)
Teen Fiction"Kenapa liatin gitu, terpesona ama kecakepan gue?" -Vano Menjadi siswi baru di SMA Permata membuat Mauryn memiliki kesan yang tak terlupakan saat sekolah, terutama ketika ia selalu berhadapan dengan Vano badboy pentolan sekolah yang selalu mengusik...