Happy Reading—————
Menjalani hubungan secara diam - diam tidaklah mudah. Semenjak mama Mauryn melarang mereka berhubungan keduanya melakukan backstreet. Sudah beberapa kali Soraya memergoki mereka dekat lalu mendapat semburan pedas diperuntukkan kepada Vano.
Setiap pagi Mauryn berjalan ke depan komplek menunggu Vano tuk berangkat bersama - sama lalu ketika pulang ia akan turun hingga depan komplek lalu berjalan kaki menuju rumahnya, begitulah setiap harinya. Ia beralasan pada mamanya setiap hari Mauryn berangkat bersama Rania, mamanya percaya - percaya saja.
Rania maafin teman luknutmu ini yang suka pinjam nama buat pacaran.
Jika tidak begitu terkadang Marcel yang akan mengatar adiknya. Marcel mengetahui adiknya backstreet dan justru masih memberi dukungan untuk adik dan sahabatnya. Kakak pengertian.
Sekarang waktunya pulang sekolah seluruh murid sudah berhamburan keluar sekolah. Mauryn merapatkan jaketnya melingkarkan tangannya pada boncengan Vano.
"Van aku bosen kita main aja boleh gak?"
"Main lagi? Dari kemarin kita udah keluar terus loh, kamu gak capek sayang?"
Pasalnya akhir - akhir ini Mauryn terus mencecarnya mengajak pergi quality time berdua selama terus menerus dari hari ke hari. Mulai dari mengajaknya bolos sekolah, makan indomie dipuncak, ke dufan disaat mereka masih memakai seragam sekolah dan masih banyak ajakan random bin dadakan lainnya yang diinginkan Mauryn yang mau tidak mau Vano menurutinya.
"Mau pergi sama kamu Vann!"
"Iyadeh iya.." Vano menyugar rambutnya memakai helm fullfacenya "Mau kemana sayang? Aku ayuk aja tapi jangan kesorean ya kamu tau kan mama kamu gimana," lanjutnya menstater motor besarnya.
"Gak tau juga pokoknya belom pengen pulang," rengek Mauryn.
Vano melajukan pelan motornya, belum diputuskan mereka akan kemana.
"Van.."
"Iya sayang? Udah tau mau kemana?"
"Happy Home. Kita ke Happy Home,"
🌷🌷🌷
Anak - anak kecil berlarian kesana kemari bermain tanpa rasa beban, kecerian merekah diwajah tanpa dosa itu. Senangnya menjadi anak kecil tidak perlu pusing memikirkan apa yang akan dihadapi esok.
Vano menangkap seorang anak lelaki,
"Ah kak Vanoo!! Aku ketangkep lagi!" Gerutu anak itu."Soalnya kamu larinya lelet huuu," sorak anak lainnya.
"Aku itu cepet tauk!!!" Balasnya tak terima.
"Sudah - sudah jangan berantem! Kalo berantem gak dapat cupcake lhoo!" Vano pura - pura mengancam.
"Kak Vano aku mau cupcake! Aku minta maaf janji gak berantem!"
"Iya aku juga maaf! Aku mau cupcake!"
"Good! Yang mau cupcake ayo ke meja makan!!"
Anak - anak kecil itu berhamburan mengekori Vano bak anak itik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tell Me Your Secret (END)
Teen Fiction"Kenapa liatin gitu, terpesona ama kecakepan gue?" -Vano Menjadi siswi baru di SMA Permata membuat Mauryn memiliki kesan yang tak terlupakan saat sekolah, terutama ketika ia selalu berhadapan dengan Vano badboy pentolan sekolah yang selalu mengusik...