41. Only One

103 6 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Siang begitu terik pohon rindang sejuk menjadi payung Mauryn yang berada dibawahnya, gadis cantik nan manis itu duduk dihamparan rumput taman kampusnya dengan laptop yang dipangkunya Mauryn berkutat mengerjakan beberapa tugasnya.

"Ryn! Mauryn!" Dari kejauhan Kevin melambaikan tangannya.

"Hai! Sini Kev," balas sapaan Mauryn.

"Lo daritadi disini?" Tanya Kevin duduk disamping Mauryn.

"Lumayan lama sih,"

"Maurynnnnn!!!" Teriakan melengking Rania memanggil namanya.

Ya itu Rania karib Mauryn sejak SMA Rania satu kampus dengan Mauryn hanya saja mereka berbeda jurusan jadi tak jarang mereka bertemu, sedangkan untuk Iko lelaki gemulai tidak berkuliah dan meneruskan usaha salon keluarganya.

"Raniaa!!"

"Gue kebetulan abis kelas terus liat lo disini," jelas Rania.

"Lo cuma liat Mauryn? Gak liat gue?" Rajuk Kevin.

"Ululuh.. ayang gue cemburu!" Rania merangkul Kevin.

"Gatau!" Kevin mencebikkan bibirnya.

"Nanti pulang main ke rumah aku ya!" Tawar Rania kepada Kevin yang mengangguk antusias.

"Lo pada kalo mau pacaran jangan depan gue, geli anjir!" Mauryn bergidik melihat adegan roman picisan keduanya.

Rania dan Kevin berpacaran walau belum lama Kevin bucin akut dengan Rania. Awalnya Kevin sama sekali tak menyukai Rania justru ia menyukai Mauryn sampai ia sadar cinta Mauryn kepada Vano begitu kokoh tak tertembus apapun ia menyerah dan rela, toh mereka nyaman bersahabat bersama.

Kevin lambat laun dekat dengan Rania secara alami dan mulai tumbuh perasaan diantara keduanya hingga menjalin hubungan. Mauryn senang kedua sahabatnya berpacaran membuat persahabatan mereka lebih rekat.

"Iri bilang sahabat!" Sindir Rania tertawa, Mauryn mendengus.

"Udah - udah, lo ngerjain apa Ryn?" Kevin memandang apa yang dikerjakan gadis itu.

"Essay matkul tadi pagi ituloh,"

Kevin ber oh ria, ia memperhatikan jemari Mauryn bertengger cincin emas putih dengan berlian cantik diatasnya.

"Cakep juga cincin lo Ryn," tukas Kevin.

Rania langsung kepo ikut melihat cincin Mauryn, Rania mendelik heboh "W O W!! Ryn gilak!! Ini cincin mehonggg, lo jual diri dimana?" Mauryn melotot menggeplak Rania.

"Heh! Enak aja lo! Gue saring pake serokan empang tuh mulut," cibir Mauryn.

Kevin menggeleng menghadapi kedua wanita barbar didepannya.

"Lo mau kawin ya pake cincin begituan?" Celetuk Kevin jenaka.

"Loh kok tau?" Jawab Mauryn serius.

"SUMPAH LO!!" teriak Rania dan Kevin bebarengan.

"Ryn gila lo asli! Lo kenapa gak cerita sapa pacar lo sekarang? Eh tunangan lo dong ya, pokoknya jahat banget lo sumpah! Gue sahabat lo masa lo gak cerita!" Rania sendu.

"Gue bukannya gak mau cerita ya, gue belom sempet aja gue kan kemarin sibuk magang,"

"Iya juga si, coba ceritain ke kita gimana tunangan lo? Udah move on lo dari mantan lo itu Ryn?" Tanya Kevin.

"Kita gak pernah putus ya!" Koreksi Mauryn.

"Jadi siapa cowok baru lo Ryn?" Tanya Rania. Kekepoannya sudah akut jika menyangkut sahabatnya yang tidak pernah move on ini lalu tiba - tiba akan dipinang seorang pria.

Tell Me Your Secret (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang