Summer Elegy

Thirty

Beberapa bulan kemudian.

Mercy

"Good morning sunshine!!! Rise and shine!!" Aku tahu suara nyaringku pasti membuat Heru bete dan sebal karena membangunkannya dari mimpi indah yang didambakannya setelah jaga malam dua hari, sekarang dia masih tertidur di ruang tidur residen–yang diperuntukan memang untuk tidur. "Gue tahu lo pasti benci gue karena ngebangunin lo sekarang. But, it's a big day today!"

Heru mengembuskan napas panjangnya. "Jam berapa sih?" Heru meraih ponselnya yang masih menyambung dengan kabel beraliran listrik. "Mey, ini masih jam tujuh pagi! Gue masih punya setengah jam buat merem lagi kali!" Heru pun kembali menarik selimutnya.

"Serius deh, Ru. Lo lupa kita bakal apa hari ini?"

"Dokter Dhani mau nikah lagi?"

"Exactly! Ini hari kita punya transplantasi liver. Lo . Operasinya jam sembilan. Sekarang lo mandi, ganti baju, kita ke Dokter Dhani bentar lagi," balasku.

Sembari menunggu Heru yang mandinya macam perawatan Cleopatra, aku membuka kembali catatan dan jurnal-jurnal medis yang selama sebulan terakhir menjadi dongeng pengantar tidurku–dan Heru juga tentunya.

Pasien yang kita berdua tangani hari ini adalah perempuan yang warkaholic, sampai-sampai sering melewatkan jam istirahatnya. Usianya belum cukup berumur, tapi saat dia dibawa ke UGD tiga bulan yang lalu, kondisi tubuhnya sudah sedikit menguning. Tentu saja tanpa pikir panjang, dokter yang bertugas di UGD langsung memanggil aku dan Heru yang saat itu sedang jaga malam di bangsal anak.

Setelah berkonsultasi dengan Dokter Dhani, pasien ini mengaku bahwa dirinya memang pecandu alkohol. Barulah saat itu kita semakin yakim kalau ada sesuatu denhan livernya.

Sirosis alkoholik. Memang tidak terlalu sering kasusnya, tapi bukan berarti tidak ada. Buktinya pasien kita yang satu ini.

Drrt.. Drrt...

Ponselku berdering. Rupanya ada notifikasi masuk dari Whatsapp.

Andrew Kristoff
Jangan lupa makan dulu.
Tadi kamu main ninggalin aku aja padahal, aku udah bilang mau nganterin.

Marceline Irena
Maaaaaaf, sayangkuuuuuu!
Telat sedikit lagi, aku yang susah ngebangunin Heru.
Dia harus siap-siap buat ambil livernya dari pendonor.

Andrew Kristoff
Okay. Jangan lupa makan.
By the way, hasilnya keluar hari ini.
Nanti malam kita makan-makan bareng yang lain ya.
Ajak Heru sekalian, kasihan dia tidur di rumah sakit terus dari kemaren.

Marceline Irena
Siap bosku sayanggg.
Hati-hati nyetirnya nanti.
See you tonight :*

Setelah membalas chat Andrew, notifikasi lain pun masuk. Tapi bukan dari sembarang orang.

Dhani Dharmawan
8.30 nggak di kantor kalian berdua diskors seminggu.