6. Berjuang atau Menyerah

552 98 2
                                    

Vote dulu sebelum baca!

*

*

*

*

****

Yoshi dan Karina menghentikan langkah mereka begitu mereka tiba di taman sekolah.

Yoshi membalikan badannya, ia menatap Karina intens. Tubuh Karina bergetar menahan isak tangis yang siap meledak.

Yoshi menghela nafas. Hatinya terasa sakit melihat kondisi Karina.

"Maafin gua atas perkataan temen-temen gua tadi. Mereka emang udah keterlaluan," lirih Yoshi.

"Mereka nggak salah, mereka cuma ngomong fakta. Cewek kaya aku mana mungkin disukai Kak Jeno. Aku nggak cantik, nggak pinter dan nggak kaya. Seharusnya sejak dulu aku tau diri, tapi dengan bodohnya aku nggak nyerah ngejar Kak Jeno."

"Kak Jeno cocoknya bersanding sama cewek yang setara dengan dia dan itu pasti bukan aku."

"Ini semua terjadi karena kesalahan aku. Aku yang bodoh, Kak. Aku yang nggak tau diri."

Tangis Karina semakin pecah, hatinya benar-benar hancur. Yoshi tanpa pikir panjang langsung merengkuh Karina.

"Aku yang salah, Kak!" isak Karina.

"Stop! Jangan ngomong gitu lagi! Jangan!" ucap Yoshi, ia semakin mengeratkan pelukannya.

"Maafin gua, Rin! Maafin gua!"

* * * *

Yoshi membuka kasar pintu ruang biliar yang ada di rumah Junkyu. Ia memandang Jeno, Junkyu, Jihoon dan Heechan dengan mata menyala-nyala penuh amarah.

"Akhirnya lo dateng juga, Yosh!" seru Jihoon.

Yoshi berjalan ke tengah-tengah ruangan. "Kenapa kalian lakuin hal tadi? Kenapa?" teriaknya.

"Hal tadi? Maksudnya pas kita ketemu Karina?" tanya Heechan.

"Kenapa kalian ngerendahin dia kaya gitu?" tanya Yoshi dingin.

"Ngerendahin? Oooh... maksudnya pas gua bilang muka dia nggak cantik," tanya Jihoon. "Kenapa lo kesel gitu? Kan gua cuma ngomong fakta."

"Karina itu punya hati, dia jelas terluka atas perkataan kalian," seru Yoshi marah.

"Kenapa lo belain dia sejauh itu? Lo suka sama dia?" tanya Heechan.

Yoshi tidak menjawab.

"Kalau lo diem berarti gua bener," ucap Heechan sambil menyeringai.

Jihoon tertawa. "Bisa-bisanya lo naksir cewek modelan kaya dia?"

"Yoshi! Lo masih utang penjelasan sama gua. Kenapa lo ngerahasain bahwa cewek itu adalah Karina?" tanya Jeno.

"Karena gua tau reaksi lo pas liat Karina pasti bakal kaya tadi. Karena gua tau kalian semua cuma akan nyakitin dia," ucap Yoshi.

Jeno memasang ekspresi datar, meskipun Yoshi telah mengatakan itu, Jeno ampak tidak merasa bersalah.

"Jawab jujur, kenapa tadi cewek itu ada di ruang peralatan olahraga?" tanya Jeno.

"Apa jangan-jangan cewek itu selama ini ngeliatin kita diem-diem pas main basket?" tanya Heechan.

"Gua yang minta dia untuk disana. Setelah kita selesai eskul, dia akan bantu gua bersihin lapangan basket," jawab Yoshi.

"Lo sejak awal tau kalau Karina suka Jeno. Tapi lo tetep makan bekal buatan dia dan bantu dia jaga rahasia bahwa dia adalah Karina. Lo suka Karina, tapi lo dukung dia dapetin Jeno. Aneh banget sih lo?" tanya Junkyu yang akhirnya membuka suara setelah sedari tadi diam memperhatikan.

Right ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang