21. Kemajuan

474 71 18
                                    

Vote dulu sebelum membaca!

Terima kasih banyak.

*

*

*

*

****

"Kak Yoshi!"

Yoshi yang baru berjalan beberapa langkah keluar dari area parkir langsung menoleh ke belakang begitu mendengar suara Karina memanggil.

Karina berjalan mendekati Yoshi, kedua pipi gadis itu merah merona. Entah apa alasannya.

"Kenapa, Rin?" tanya Yoshi.

Karina menggerakan mata kesana kemari dengan resah, menghindar untuk menatap langsung mata Yoshi.

"Er... Kak! Bisa minta waktunya sebentar nggak? Soalnya aku mau ngomong sesuatu."

"Iya, lo mau ngomong apa?" tanya Yoshi penasaran.

"Tapi ngomongnya nggak disini."

Yoshi mengerutkan kening. Kenapa Karina hari ini bersikap aneh?

"Ya terus mau ngomong dimana?" tanya Yoshi.

"Ikut aku!"

Karina menggenggam tangan Yoshi lalu menariknya pergi ke suatu tempat. Yoshi dapat merasakan kedua pipinya merona dan jantungnya berdetak luar biasa cepat. Ini pertama kalinya Karina menggenggam tangannya.

Rupanya Karina membawa Yoshi ke sebuah pohon Tabebuya yang tumbuh di taman sekolah. Suasana di sana sepi, tidak ada satu orang pun yang lewat.

Karina dan Yoshi saling berhadapan. Karina terlihat sangat gugup.

"Aku mau bilang sesuatu ke kakak," ucap Karina.

"Bilang apa?"

Karina menarik hembuskan nafas panjang, berusaha mengurangi rasa gugup yang menyerang. Yoshi menunggu dengan sabar.

Tiba-tiba angin berhembus lumayan kencang, membuat bunga-bunga Tabebuya yang saat itu memang tengah mekar jatuh dan menghujani tubuh mereka. Yoshi jadi merasa mereka adalah tokoh utama film yang sedang memperagakan adegan romantis.

"Kak Yoshi, ayo kita PDKT!" ucap Karina mantap. Dia memberanikan diri untuk menatap Yoshi.

Sementara Yoshi, laki-laki itu kini terdiam seperti patung. Saat ini dia sangat terkejut sampai lupa bernafas, mulutnya juga sedikit terbuka.

Tidak tidak tidak, Yoshi tidak boleh terlihat seperti orang bodoh. Dia harus segera bertindak.

"Lo... lo serius, Rin?"

Karina menganggukan kepala sambil tersenyum manis. "Aku udah mengambil keputusan, Kak! Ini jawaban aku. Saat ini hati aku memang masih untuk orang lain, Kak! Tapi mulai sekarang aku akan berusaha membuka hati aku untuk Kakak."

Yoshi tersenyum. "Dan aku akan mencoba perlahan-lahan untuk memasuki hati kamu. Aku tau pasti ke depannya bakal ada banyak lika liku yang berat, tapi aku akan menikmati prosesnya. Selama bersamamu."

Karina merasa terkejut selama beberapa saat setelah Yoshi mengucapkan aku kamu, serta kata-kata romantis yang diucapkan laki-laki itu, membuat Karina merasa tersentuh.

Yoshi bergerak mendekat. Matanya memancarkan kebahagiaan yang amat sangat. Yoshi benar-benar tulus, dan Karina dapat melihatnya.

Yoshi menarik Karina ke dalam pelukannya. Sama seperti pelukan yang kemarin, pelukan itu terasa hangat dan nyaman, Karina suka.

Right ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang