16. Terbongkar

519 85 20
                                    

Vote dulu sebelum membaca!
Terima kasih.

*

*

*

*

*

***
Malam itu, Yeji dan Lia main ke rumah Karina. Keduanya asyik mengobrol, namun Karina malah melamun.

"Karina, lo kenapa sih? Daritadi ngalamum terus," tegur Lia.

Karina menggeleng. "Nggak pa-pa."

"Lagi ada masalah apa? Sini cerita!" ucap Yeji.

"Nggak ah, gua lagi nggak ada masalah kok. Ini cuma isi pikiran konyol gua yang bener-bener nggak masuk akal."

"Emangnya apa yang lagi lo pikirin? Ayo kasih tau kita biar lo lega!" ucap Yeji yang diangguki Lia.

Karina menghela nafas panjang, sepertinya ia memang harus menceritakannya.

"Tadi pas di sekolah, gua liat bibir Kak Jeno merah."

"Yaelah, bibir Kak Jeno emang merah kali. Ngapain lo mikirin masalah itu?"

Karina menggelengkan kepala cepat. "Tapi masalahnya merah yang ini beda, kaya bekas lipstik gitu."

"Mungkin Kak Jeno habis minum sesuatu yang berwarna merah gitu," ujar Yeji.

"Atau mungkin sebenarnya Kak Jeno habis pakai lipstik, cuma dia malu buat kasih tau lo," timpal Lia lalu terkekeh.

"I-iya juga sih, ta-tapi..." Karina menggantung kalimatnya, ia merasa ragu untuk melanjutkan.

"Tapi apa?" tanya Yeji dan Lia dengan nada tidak sabar.

"Gua liat Kak Nancy pakai lipstik tebal, jadi pikiran gua langsung... aah... random banget pikiran gua," ujar Karina lalu ia menangkup wajahnya dengan kedua tangan, malu.

"Tunggu tunggu tunggu, jadi lo curiga kalau Kak Jeno habis ciuman sama Kak Nancy gitu?" tanya Yeji tepat sasaran.

Karina mengangguk, wajahnya memanas, ia benar-benar sangat malu. Bisa-bisanya dia memikirkan hal sekotor itu.

"Kalau cewek udah punya cowok, bawaannya curigaan mulu ya," ledek Lia lalu ia dan Yeji terbahak.

"Iya, gua juga bingung sama isi pikiran gua. Bisa-bisanya gua curiga kalau Kak Jeno selingkuh sama Kak Nancy. Gua sama Kak Jeno itu baru aja jadian, yakali Kak Jeno udah bosen sama gua terus selingkuh. Kak Jeno itu cinta dan perhatian banget ke gua, jadi gua yakin Kak Jeno itu setia."

Yeji dan Lia saling pandang, lalu keduanya sama-sama menghela nafas panjang.

"Gua harap perkataan lo bener, Rin!" ucap Yeji tulus.

"Iya, gua harap hubungan lo sama Kak Jeno selalu bahagia," timpal Lia.

"Iya,"ujar Karina sambil mengangguk.

Memang dasarnya Karina saja yang sudah berpikiran aneh-aneh. Hari-hari berikutnya, Jeno selalu mencurahkan rasa cintanya kepada Karina, tidak ada satu tandapun jika laki-laki itu berselingkuh dengan Nancy. Karina benar-benar sangat merasa bersalah kepada Jeno, ia berjanji untuk ke depannya akan selalu mempercayai Jeno.

Karina tersenyum sambil memandang kalender yang ia letakan di atas meja belajarnya. Ia mengusap tanggal 9 yang ia lingkari dengan spidol merah.

"Tanggal 9 November, hari ulang tahun Kak Jeno. Berarti tinggal dua hari lagi," gumam Karina riang.

Right ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang