7. Berubah

547 96 6
                                    

Vote dulu sebelum baca!

*

*

*

*

*

***

Selama beberapa minggu ini, sepulang sekolah Karina akan langsung menjaga toko sembako sampai malam hari. Jika ditanya apa dia lelah, tentu saja sangat. Tapi Karina tidak akan menyerah begitu saja, dia harus mengumpulkan banyak uang untuk membeli produk perawatan kulit.

Selama beberapa minggu ini pula Karina selalu berusaha menghindari Jeno dan Yoshi.  Setiap upacara atau senam pagi, Karina akan berada di tengah-tengah barisan agar Jeno dan Yoshi tidak melihatnya, setiap mereka jalan-jalan ke bukit, Karina akan berlari kabur jika melihat Jeno atau Yoshi dan ketika Karina melihat Jeno atau Yoshi di kantin, dia akan langsung putar balik, tidak jadi ke kantin. Sebenarnya sangat susah untuk menghindari mereka, secara mereka satu sekolah. Tapi apa boleh buat, Karina sangat tidak siap untuk bertemu mereka. Ia takut akan menjadi bahan olok-olokan squad tampan lagi. Sampai hari ini, ia masih belum melupakan kata-kata menyakitkan yang dilontarkan squad tampan untuknya, satu katapun ia tidak lupa.

Karina sebenarnya sadar, bahwa Yoshi selalu mencari keberadaannya, tapi laki-laki itu tidak pernah berhasil memiliki kesempatan untuk bicara dengan Karina karena Karina yang terus kabur-kaburan.

Soal perasaan Karina terhadap Jeno, rasa itu masih ada dan masih sangat kuat. Selama ini Karina selalu berusaha membuang perasaan itu, tapi tidak pernah berhasil. Dia benar-benar menyukai Jeno walaupun laki-laki itu selalu menyakitinya.

Kini satu bulan dua minggu telah berlalu. Karina telah berhasil mengumpulkan banyak uang. Dengan dibantu oleh Yeji dan Lia, Karina mulai melakukan perawatan kulit.  Karina sebelumnya sangat cuek terhadap penampilan, tapi sekarang tidak lagi, Karina harus berubah, dia harus menampar mulut anggota squad tampan dengan kecantikannya. Menjadi cantik, itulah cara Karina balas dendam.

"Kan bener kata gua, kalau Karina kulitnya glowing itu dia cantik banget," ucap Yeji riang sambil mengolesi wajah Karina dengan masker.

"Selamat Karina, lo berhasil glow up," ucap Lia senang.

Karina mengacungkan jempolnya sebagai tanggapan, dia tidak boleh bicara, takut maskernya retak.

Lia tersenyum penuh arti. "Anu, Rin! Lo kan udah glow up, udah nggak perlu perawatan lagi dong. Produk-produk perawatan kulit lo kan masih ada tuh, buat gua yah! Gua juga pengin glow up."

"Bagi gua juga. Kita harus glow up bareng-bareng," timpal Yeji. "Buluk bareng-bareng, cantik pun harus bareng-bareng."

Karina kembali mengacungkan jempolnya sambil mengangguk-anggukan kepala tanda setuju. Yeji dan Lia sudah banyak membantunya, dia harus memberi imbalan.

"Yeeay... makasih, Rin. Lo baik deh," seru Yeji girang.

"Makasih banyak, Rin. Gua nggak sabar pengin cepet-cepet glowing," seru Lia lalu mencium produk-produk perawatan kulit milik Karina yang Karina letakan di meja rias.

Saat ini Karina sangat senang, akhirnya dia menjadi gadis yang cantik. Tidak akan ada lagi laki-laki yang akan mengolok-olok fisiknya, semoga ia akan lebih dihormati.

* * * *

"Wohooo... Karina! Sekarang lo udah cantik ya," puji Sanha.

"Iya, dong," seru Karina bangga.

Right ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang