15. Cemburu

525 73 2
                                    

Vote dulu sebelum membaca! Terima kasih.

*

*

*

*

***
Yoshi menatap kosong pemandangan di hadapannya. Hari ini SMA Anggrek Merah pergi ke bukit di belakang sekolah.

Tubuh Yoshi memang disini, namun pikirannya tengah berkeliling kemana-mana. Percakapan antara ia dengan papahnya kembali terngiang di ingatannya.

"Yoshi, meskipun kamu nggak bakal suka dan nggak setuju, tapi keputusan Papah udah bulat. Papah akan menikah dengan wanita yang Papah cintai. Papah akan mempertemukan kamu dengan calon mamah baru kamu secepatnya."

Yoshi menggertakan gigi, tangannya terkepal kuat. "Apa yang harus aku lakuin, Mamah? Aku bener-bener belum siap dapet Ibu baru. Nggak ada yang bisa gantiin Mamah," batinnya sedih.

"Kak Yoshi!"

Yoshi menoleh ke belakang begitu mendengar suara seseorang yang sangat ia kenal, Karina.

Karina berjalan cepat menghampiri Yoshi lalu gadis itu duduk di sebelah Yoshi.

Karina tersenyum. "Kali ini Kak Yoshi dateng lebih cepat kesini."

Yoshi hanya tersenyum tipis sebagai tanggapan.

"Kak Yoshi kenapa, Kakak lagi sedih ya?"

Yoshi menggelengkan kepala. "Nggak pa-pa," sahut Yoshi, ia fokus memandang pemandangan di depan.

"Kak Yoshi!" panggil Karina.

Yoshi kembali memandang Karina, ia dibuat sangat terkejut begitu melihat Karina yang sedang memasang ekspresi konyol dan matanya ia julingkan.

"Kak Yoshi yang paling ganteng dan baik hati, ayo senyum!" ucap Karina dengan nada yang diimut-imutkan.

Karina berdiri lalu mulai menari dengan gerakan lucu. "Aiaia... bang jali makan petai... aiaia... bang jali minta cerai." Karina menari sambil bernyanyi.

Detik berikutnya Yoshi tertawa, hatinya seketika menghangat. Memang hanya Karina yang bisa menyembuhkan luka di hatinya, hanya Karina yang bisa membuatnya bahagia.

Karina berhenti menari dan bernyanyi, ia lalu ikut tertawa bersama Yoshi.

"Makasih ya, Rin!" ucap Yoshi tulus.

"Sama-sama, Kak," sahut Karina, ia kembali duduk di sebelah Yoshi. "Kalau Kak Yoshi sedih lagi, Kakak bisa cari aku. Aku pasti akan hibur kakak sampai kakak ceria lagi."

Yoshi tersenyum lebar. "Pasti."

"Karina!"

Yoshi dan Karina menoleh ke belakang, terlihat Jeno tengah berjalan cepat menuju mereka. Ekspresi wajahnya terlihat tidak bersahabat.

Begitu sampai, Jeno langsung menarik tangan Karina, membuat Karina berdiri. Jeno melirik Yoshi tajam lalu pergi membawa Karina tanpa mengatakan apapun.

Yoshi menatap kepergian Karina dan Jeno dengan wajah murung. "Tapi kayaknya lo nggak akan selalu ada buat gua, Rin. Karena ada Jeno yang udah pasti lebih lo utamakan."

* * * *

Karina berjalan di samping Jeno sambil sesekali melirik Jeno takut-takut. Sejak tadi, kekasihnya ini tidak kunjung membuka suara.

"Aku nggak suka," ucap Jeno, akhirnya membuka suara. "Jangan terlalu deket sama Yoshi! Aku nggak suka," lanjutnya.

Kini Karina paham, Jeno rupanya tengah cemburu.

Right ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang