40. Tidak Sesuai Dugaan

577 65 2
                                    

Vote Dulu Sebelum Membaca!

Terima Kasih Banyak.

*

*

*

*

*****

"DOR!"

"Anjing!"

"Kok kasar, Rin?" tanya Lia kepada Karina.

"Ya lo ngapain ngagetin gua sih?"

"Ya habisnya lo ngelamun terus. Lagi mikirin apa? Lagi mikirin dimana belut listrik beli token listrik?" tanya Lia.

"Atau lagi mikirin kenapa donat harus bolong tengahnya?" timpal Yeji.

"Atau lagi mikirin hewan kalau tidur mimpi apa gak?" tanya Lia.

"Atau lagi mikirin tentang bahasa apakah yang digunakan hewan lokal kalau lagi ngomong sama hewan dari negara lain?" tanya Yeji.

"Bukan semuanya. Pertanyaan kalian ngadi-ngadi semua," semprot Karina.

"Ya terus lo lagi mikirin apa?" tanya Lia.

Karina menghela nafas gusar. "Kak Yoshi."

"Kak Yoshi, emangnya hubungan kalian lagi ada masalah? Baru juga ketemuan setelah sekian lama pisah, masa udah ada masalah aja, apa gak kecepetan datengnya?" ucap Yeji.

Karina dan Lia menatap Yeji sinis, hal itu membuat Yeji kebingungan.

"Apa? Kenapa? Gua salah apa?"

"Serius deh serius! Emangnya Kak Yoshi kenapa, Rin?" tanya Lia.

"Gimana ya, gua mencoba gak curiga tapi tetep aja gua kepikiran terus."

"Kepikiran apa?" tanya Yeji dan Lia kompak.

Karina mengulum bibir sebelum mulai bercerita. "Tadi pas gua main ke rumah Kak Yoshi, pas gua balik dari toilet gua denger dia lagi telefonan sama cewek terus cewek itu manggil Kak Yoshi dengan sebutan sayang. Nah... kalau kalian di posisi gua, apa kalian gak akan terus kepikiran?"

"Ng... iya juga sih," ucap Yeji.

"Ya biar jelas, coba lo tanya ke Kak Yoshi tentang siapa cewek itu!" usul Lia.

Karina menggaruk belakang kepalanya. "Iya juga sih. Tapi gua takut."

"Takut kenapa? Kak Yoshi gak bakal gigit kali kalau lo tanya kaya gitu," ujar Lia.

"Ya gua takut kami malah jadi ribut."

"Ya kalau lo gak berani tanya ya lo gak bakal tau kebenarannya. Makin overthinking tuh otak jadinya," ucap Yeji.

"Iya juga sih. Entar gua tanya sama dia."

"Bagus deh. Udahlah, Rin! Jangan biarkan otak lo ber overthinking terus, mending lo nikmatin aja pemandangan danau Situ Babakan yang indah ini. Kita udah jauh-jauh ke sini loh, rugi kalau lo gak nikmatin pemandangan sepenuhnya karena lo kebanyakan melamun," ujar Lia.

Karina mengangguk. "Oke deh."

Mereka bertiga berjalan-jalan di sepanjang tepi danau, menikmati pemandangan sambil mengobrol ria. Karina sudah sedikit melupakan tentang rasa curiganya kepada Yoshi. Memang pergi jalan-jalan adalah cara terampuh untuk mengalihkan masalah yang menumpuk di pikiran.

Right ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang