11. Merelakan

481 87 5
                                    

Vote dulu sebelum membaca!!!

*

*

*

*

Karina turun dari motornya, lalu ia keluar dari area parkir. Matanya menangkap sosok Yoshi yang tengah berjalan tidak jauh di depan.

"Kak Yoshi!"

Yoshi memandang Karina begitu gadis itu memanggilnya. Karina berjalan menghampiri Yoshi.

"Selamat pagi, Kak Yoshi!" ujar Karina dengan senyum cerah.

Yoshi balas tersenyum. "Pagi. Ada apa?"

Karina menggelengkan kepala. "Nggak ada apa-apa, aku cuma pengin ngobrol sama Kakak. Udah lama kan kita nggak ngobrol bareng."

Yoshi semakin memperlebar senyumnya. "Iya."

"Karina!"

Karina merasakan ada seseorang yang merangkul pundaknya, orang itu adalah Jeno. Laki-laki itu tersenyum manis dan Karina segera membalas senyum itu.

"Pagi, Rin!" ucap Jeno.

"Pagi juga, Kak!" balas Karina.

"Gua duluan ya," kata Yoshi lalu berjalan cepat meninggalkan mereka.

"Kak Yoshi kenapa buru-buru gitu?" tanya Karina sambil memandang Jeno, rupanya laki-laki itu tengah memandang Yoshi dengan senyum yang Karina tidak dapat artikan.

"Entahlah," jawab Jeno santai. Ia menatap Karina. "Ngomong-ngomong, Rin! Kenapa kamu berhenti kasih aku bekal makan siang hmm?"

Karina langsung gelagapan, wajahnya memanas. Jeno langsung tertawa melihatnya, laki-laki itu mencubut pipi kanan Karina dengan tangan kanannya.

"Lo itu gemesin banget sih. Dulu gua kira lo itu cewek super bar-bar karena berani ngasih gua bekal sama kasih gua surat, eh pas gua deketin balik lo malah malu-malu kucing."

Karina menundukan kepala karena malu. "A-aku nggak seberani itu, Kak."

Jeno terkekeh. "Intinya lo itu imut. Gua suka."

"Aduh, meleyot nih gua meleyot. Kak Jeno, berhenti bikin gua baper, tolong!" jerit batin Karina.

Karina tidak bisa menahan senyumnya, ia menatap Jeno dengan mata berbinar. Karina sepertinya benar-benar tertimpa rezeki nomplok karena laki-laki yang ia sukai sejak kelas 10 sepertinya balik menyukainya.

"Karina!" panggil Jeno.

"I-iya, Kak!"

"Nanti makan siang bareng lagi ya. Nanti gua ke kelas lo."

Karina membelalakan matanya, ia tidak salah dengar kan?

"Kyaaa... demi apa, Kak Jeno mau ke kelas gua nanti."

"Karina!" panggil Jeno.

"I-iya, Kak! A-aku ma-mau," ucap Karina gugup.

Jeno tersenyum sumringah, ia mengacak rambut Karina. "Ya udah gua pergi dulu. Lo juga harus cepet-cepet ke kelas! Bentar lagi bel," ucapnya lalu berlalu pergi.

Karina berjalan menuju kelasnya sambil berusaha menahan senyum. Bisa dibilang gila dia kalau senyum-senyum sendiri di tempat ramai.

"Selamat pagi!" seru Karina dengan senyum cerah kepada Yeji dan Lia.

Right ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang