26. Kerja Sama

414 72 5
                                    

Vote dulu sebelum membaca!

Terima kasih banyak!

*

*

*

*


****
Selesai sekolah, Yoshi dan Karina pergi ke toko bunga. Yoshi membeli beberapa jenis bunga cantik. Awalnya Karina mengira bahwa bunga itu untuknya, namun sepertinya perkiraannya salah. Setelah membeli bunga, Yoshi membawa Karina pergi ke tempat pemakaman umum.

"Kita mau ke makam siapa, Kak?" tanya Karina yang sudah tidak dapat lagi menahan rasa penasarannya.

Yoshi tersenyum tipis. "Mamahku."

Karina mengangguk paham, dia mengikuti Yoshi menuju makam Ibu Yoshi.

Mereka kini sampai di sebuah makam yang batu nisannya bertuliskan "Suzy binti Surya."

Suzy, jadi itu nama Ibunya Yoshi. Karina baru mengetahuinya sekarang. Dia dapat melihat banyaknya rumput yang tumbuh liar di makam Suzy.

Yoshi berjongkok lalu dia mulai mencabuti rumput-rumput itu, Karina segera membantunya. Hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk mereka menyelesaikannya. Setelah itu Yoshi meletakan bunga yang tadi ia beli ke atas makam ibunya. Yoshi lalu mengelus batu nisan ibunya.

"Kamu tahu kenapa kita kesini?" tanya Yoshi.

"Hah! Ngunjungin makam mamah kakak kan?" tanya Karina balik, dia mendadak gugup, takut salah menjawab.

Yoshi tertawa. "Sebulan lagi Papah aku mau nikah lagi. Itu artinya posisi Mamah akan tersingkirkan dan aku akan punya Mamah baru. Tapi aku masih belum bisa nerima pengganti Mamah," ucap Yoshi dengan senyum sedih.

Hati Karina merasa terenyuh, tanpa sadar dia menangis. Pantaslah Yoshi seharian tampak sedih, hal yang laki-laki itu alami cukup menyakitkan. Karina tidak bisa membayangkan jika dia berada di posisi Yoshi, jika kita kehilangan ibu, maka dunia kita seakan berhenti.

Yoshi mengusap air mata Karina dengan lembut. Yoshi lalu tersenyum teduh.

"Aku yang lagi sedih, kenapa malah kamu yang nangis?" tanya Yoshi.

Karina semakin terisak. Sial, dia memang sangat cengeng.

"Ya kalau Kakak sedih kenapa Kakak gak nangis?" tanya Karina, sedikit sesenggukan.

Yoshi menghela nafas. "Itu karena aku takut Mamah akan sedih kalau aku nangis di makam dia. Aku pernah dengar, kita itu gak boleh selalu menangisi orang yang sudah tiada, nanti arwah dia gak bisa tenang."

Mendengar hal itu, Karina segera mengusap air matanya sampai benar-benar terhapus. Yoshi yang melihatnya lantas terkekeh sambil mengacak rambut Karina gemas.

"Lihat, Mah! Gadis yang aku cintai sangat lucu dan cantik bukan? Aku sangat mencintai dia, Mah! Dia sumber kebahagiaan aku setelah Mamah pergi."

Yoshi terlihat memejamkan mata sambil merapalkan doa. Karina segera melakukan hal yang sama. Mereka berdoa agar Suzy diberi ketenangan disana.

Selesai berdoa, Yoshi berdiri. "Ayo kita pergi!"

Karina mengangguk. Lalu mereka berjalan meninggalkan makam itu.

Setelah mengunjungi makam Suzy. Karina dan Yoshi jalan-jalan memutari kota Jakarta. Mereka menonton pertunjukan badut di taman kota, menikmati es krim lalu menikmati langit senja yang indah dengan cara membuka atap mobil. Karina tidak henti-hentinya berseru kagum sambil tersenyum senang, membuat Yoshi yang melihatnya ikut tersenyum senang. Suasana hatinya menjadi lebih baik berkat Karina.

Right ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang