25. Perceraian

530 76 1
                                    

Vote dulu sebelum membaca!

Terima kasih banyak.

*

*

*

*

****
"Yoshi!"

Yoshi menatap Jeno yang sekarang tengah berdiri di hadapannya.

"Apa?" sahut Yoshi dingin.

"Kita perlu bicara... cuma berdua," kata Jeno sambil menatap Jihoon dan Heechan yang sedari tadi memasang wajah kepo.

"Oke," ucap Yoshi lalu dia berdiri.

"Ikut gua!" pinta Jeno lalu dia berjalan pergi meninggalkan ruang kelas. Jeno sempat berpapasan dengan Nancy, namun mereka bersikap seolah tidak pernah saling mengenal.

Yoshi segera berjalan mengikuti Jeno. Nancy memandang Yoshi dengan tatapan penuh tanya namun tidak ditanggapi Yoshi.

"Mereka mau bahas apa ya? Gua kepo banget nih," ujar Heechan.

"Kita nguping mereka aja kali ya?" usul Jihoon.

"Jangan macam-macam atau kalian bisa kena amuk Jeno dan Yoshi!" ucap Junkyu memperingatkan.

"I-iya juga sih," ucap Jihoon, nyalinya seketika menciut.

"Jeno sama Nancy kenapa ya, kok mereka jadi saling bersikap dingin kaya gitu? Padahal kemarin mereka masih mesra-mesra aja," ujar Heechan.

"Mereka lagi berantem kali," ujar Jihoon.

"Ah masa sih... Jeno kan bucin akut sama Nancy, gak mungkin kan dia marah sama Nancy?" ucap Leo.

"Kalau lo kepo, kenapa gak tanya langsung aja ke Jeno atau Nancy?" tanya Junkyu.

"Gak dulu lah, takut... hari ini Jeno udah kaya anak perawan lagi PMS. Gua tadi panggil namanya aja dia langsung liat gua tajem banget udah kaya mau makan orang," kata Heechan sambil bergidik ngeri.

"Eh tapi ngomong-ngomong apa si Jeno sama Yoshi gak bakal baku hantam tuh? Mengingat hubungan mereka yang sekarang udah kaya kucing dan anjing," ucap Jihoon.

"Kucing dan anjing? Ngawur lo. Jeno sama Yoshi tuh pantasnya diibaratkan kaya singa dan harimau, sama-sama ganas," kata Heechan.

"Tapi Yoshi itu bukan orang yang gampang terpancing emosi. Meskipun Jeno berulah, Yoshi akan tetap tenang dan sebisa mungkin menghindari keributan," ujar Junkyu yakin.

Heechan mengangguk-anggukan kepala. "Iya juga sih, Yoshi itu susah keselnya, orangnya sabar banget. Kecuali kalau udah menyangkut tentang..."

"Karina," ujar Jihoon dan Heechan kompak.

"Ah... gak mungkin Jeno akan bahas tentang Karina. Buat apa coba? Dia kan udah bahagia sama Nancy. Ngapain juga masih mikirin Karina?" ujar Jihoon.

"Ya tapi kan jalan pikiran orang gak ada yang tau. Kalau emang mereka bener bahas Karina gimana?" tanya Heechan.

Nyatanya memang benar, Yoshi dan Jeno memang membahas tentang Kerina. Kini kedua laki-laki itu tengah berdiri di ambang pintu lapangan basket. Disana memang sangat sepi, jadi mereka dapat mengobrol dengan leluasa.

"Yoshi, gua mau bilang ke lo kalau gua suka sama Karina," ucap Jeno mantap. Ini kedua kalinya dia mengatakan kalimat yang sama kepada Yoshi. Jika yang pertama adalah kebohongan, maka kali ini dia jujur. Dia benar-benar menyukai Karina.

Right ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang