19. Tugas

476 87 1
                                    

Vote dulu sebelum membaca! Terima kasih.

Ingat! Cerita ini hanya fiktif, jangan membenci para tokoh!

*

*

*

*

****

"Woah... setelah sekian lama akhirnya Kak Yoshi ngakuin perasaannya," ucap Lia girang.

"Kalau kaya gini sih gua jadi semakin dukung Kak Yoshi," timpal Yeji tak kalah girang.

Karina mengernyit. "Jadi kalian udah tau tentang perasaan Kak Yoshi?"

"Oh ya jelas udah. Keliatan banget kok dari gerak-geriknya kalau Kak Yoshi suka sama lo," jawab Yeji.

"Dan itu udah sejak lama," ujar Lia.

"Masa sih? Kok gua nggak sadar ya?" tanya Karina sambil menggaruk kepalanya.

"Ya itu karena selama ini lo fokusnya cuma sama Kak Jeno. Asal lo tau, dari dulu Kak Yoshi itu terkenal kalem kalau di dekat cewek, tapi sejak dia kenal lo, dia jadi banyak tingkah kalau sama lo," jelas Lia.

"Itu ciri-ciri yang udah jelas banget kan?" ujar Yeji.

Karina mengangguk. Ia mengingat kembali kejadian tadi malam saat Yoshi mengungkapkan perasaannya. Yoshi bilang bahwa ia telah menyukai Karina sejak pertemuan pertama mereka, itu berarti sebelum Karina mengubah penampilannya. Jadi Yoshi menyukai Karina apa adanya. Seketika Karina merasa tersentuh, mendapatkan cinta yang begitu tulus dari laki-laki yang nyaris sempurna seperti Yoshi, bukankah itu suatu keberuntungan yang amat langka di muka bumi.

Yeji menepuk pundak Karina. "Setelah lo tau tentang perasaan Kak Yoshi, gua yakin lo nggak sebodoh itu nyia-nyiain perasaan dia."

Karina tidak menjawab, sebenarnya ia menyetujui perkataan Yeji, tetapi hati tidak akan menuruti perintah siapapun, hati tidak bisa dipaksakan untuk mencintai seseorang. Hanya Tuhan yang memiliki kuasa untuk membolak-balikan hati.

"Sejak awal gua dukung Kak Yoshi, karena dia adalah salah satu cowok paling baik yang pernah gua kenal. Menurut gua nggak adil orang sebaik dia sampai bersedih karena patah hati," timpal Lia. "Saat ini Kak Jeno memang cowok satu-satunya yang lo cintai, tapi lo harus inget kalau dia itu brengsek. Cinta itu untuk mencari kebahagiaan bukan air mata. Lo selalu nangisin Kak Jeno tapi Kak Jeno nggak pernah sekalipun nangisin lo atau mikirin perasaan lo."

Dalam hati Karina setuju, mencintai Jeno memang melelahkan dan Karina ingin sekali berhenti. Sekarang tekad Karina semakin bulat, ia akan menghapus keberadaan Jeno dari hatinya lalu menggantinya dengan Yoshi. Karina pasti bisa, orang bilang cinta akan tumbuh karena terbiasa, maka ia pasti bisa menyukai Yoshi karena mereka biasa bertemu.

* * * *

"Wadaw... gila-gila-gila, bisa-biasanya Pak Taemin ngasih tugas sesulit ini?" cerocos Yeji di sepanjang perjalanan menuju perpustakaan.

"Iya nih, udah gitu nggak dikasih penjelasan yang rinci lagi, gimana kita bisa ngerjain?" keluh Karina.

"Semoga ada buku di perpustakaan yang dapat membantu kesulitan kita," timpal Yeji dengan nada penuh harap.

Mereka masuk ke dalam perpustakaan lalu langsung berpencar mencari buku kimia yang berisi penjelasan untuk menjawab soal yang diberikan Pak Taemin untuk mereka.

Right ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang