37.-

1.6K 248 21
                                    

BRAKK

suara dentuman pintu begitu keras menghatam tembok sampai-sampai menimbulkan retakan yang cukup panjang menjalar hampir sampai keatap rumah. seorang pria dengan emosi yang tidak terkendali berjalan memasuki rumah yang sering ia dan saudaranya pakai berkumpul membicarakan berbagai macam hal, matanya bergerak liar seperti mencari seseorang.

untung saja tidak ada saudaranya yang lain sedang berkumpul disana, kalau ada ia sudah dimaki habis habisan karena sudah mengangetkan sekaligus merusak 'markas' mereka satu satunya. pria jangkung itu tambah emosi ketika tidak menemukan pria yang ia cari.

" ck! sialan! dimana lo sekarang? " umpat pria itu.

ia berjalan menuju dua buah pintu yang saling berdampingan, mulai membuka pintu yang memiliki warna lebih muda dari pintu yang berada disebelahnya, ternyata tidak ada siapa siapa diruangan itu ia pun langsung membuka pintu disebelahnya dan bertemu dengan orang yang di carinya.

pria bersurai hitam tengah duduk santai sembari memegang buku berukuran tebal dengan satu tangannya. ia sudah menduga kejadian seperti ini akan terjadi, tapi keegoisannya saat itu tengah menguasi pikiran dan hatinya sehingga ia lebih memilih untuk melakukan apa yang ia anggap benar saat itu.

pria yang lebih tinggi beberapa meter dari pria bersurai hitam itu menarik kerah bajunya dan langsung membuat sang pria yang sedang memegang buku berukuran tebal itu menjatuhkan bukunya begitu saja diatas meja menimbulkan suara cukup keras.

" maksud kelakuan lo tadi apa hah?! " pria itu makin mengeraskan cengkramannya dikerah baju sang pria yang memasang muka santainya seolah sebelumnya dia tidak berbuat salah. hal itu membuat sang pria didepannya tak terkendali.

" gw cuman nganter dia pulang, trus salah gw dimana? " tanyanya dengan mengangkat sebelah alisnya.

bugh

satu pukulan berhasil sunghoon layangkan pada pipi mulus jake yang sedang terduduk dilantai dengan sudut bibirnya mengeluarkan sedikit darah. dada sunghoon naik turun tidak teratur, nafasnya pun tedengar sangat memburu. kalau saja pria dibawahnya tadi tidak mengacaukan momennya dengan sunhee pasti rencana yang sudah ia susun akan berjalan dengan sempurna, tapi kedatangan jake rencananya gagal.

" lo beneran dipanggil ayah tapi lo gak bisa dihubungi dan ayah bilang lo lagi dalam bahaya, jadi gw berusaha cari pake jejak lo dan ketemu " bohong, itu hanya alibinya agar tidak kena pukulan dari sunghoon yang akan berkali kali lipat rasa sakitnya dari saat ini.

" gak mungkin! pasti ini rencana lo kan? " tanya sunghoon kembali menarik kerah jake sehingga kake terpaksa berdiri dengan kaki yang tidak seimbang.

jake menepis kedua tangan sunghoon dari kerah bajunya, lalu membenarkan bajunya yang sudah kusut " kalo iya kenapa? "  lalu jake memandang sunghoon dengan wajah mengejeknya.

" brengsek! " sunghoon hendak memukul jake, namun jake lebih cepat menghindar ke sisi kanan sehingga pukulan sunghoon pun meleset.

sunghoon hampir tersungkur untung saja ia bisa menjaga tubuhnya dan kembali berdiri. emosinya kembali membabi buta pada jake tapi pria yang sedang ditatap menanggapi dengan teang bahkan ia menyilangkan tangannya didada dan menyandarkan tubuhnya pada tembok dibelakangnya.

" maju lo brengsek! "

pukulan sunghoon sudah didepan wajah jake, nyaris membuat hidungnya akan patah tapi keberuntungan memihak jake kali ini. heeseung dan ni-ki lebih cepat menahan tangan sunghoon dan menarik tubuhnya menjauh dari jake.

" lo ada masalah apa sama sunghoon? " tanya jungwon pada jake.

sedangkan sunghoon sudah dibawa keluar oleh heeseung dan ni-ki, yang bersama jake sekarang adalah jungwon dan sunoo, mereka tidak mungkin menyelesaikan masalah ini dalam satu ruangan setelah melihat emosi sunghoon yang tidak terkontrol bisa bisa masalah tidak selesai dan malah menimbulkan masalah baru.

jake menggangkat kedua bahunya untuk menjawab pertanyaan jungwon. " ga mungkin sunghoon seemosi itu kalo lo ga buat gara gara sama dia "

" gw cuman nganter sunhee, eh dia tiba tiba datang terus nyerang gw "

" masa cuman masalah gitu doang pasti ada yang lebih dari itu " ucap sunoo tidak percaya apa yang dikatakan jake. Ia dan jungwon ragu.

" minggir gw mau duduk disitu " usir jake pada sunoo yang sedang menduduki tempat jake tadi.

" masih banyak kursi didepan lo " gumam sunoo sedikit kesal tapi tetap berdiri dan berdiri di samping kungwon.

" mending lo berdua keluar " usir jake

tanpa melayangkan umpatan mereka keluar dengan tatapan sinis selama perjalanan menuju pintu. mereka memilih memendamnya emosi masing masing dan tidak menimbulkan masalah baru yang akan membuat mereka pusing sendiri cara menyelesaikannya.

" lo udah gila ya?! " teriak heeseung pada sunghoon yang mengepalkan kedua tangannya, sedangkan matanya masih menatap tajam pada pintu ruangan yang tertutup.

ni-ki berdiri diantara mereka berdua memandang heeseung dan sunghoon sling bergatian mencoba membaca apa yang terjadi.

" gw gak akan biarin lo lolos! " gumam sunghoon dan berlalu bergitu saja.

heeseung melihat itu hanya menghela nafas lelah.

.
.
.
.
.


pagi yang cerah sunhee berangkat kesekolah menggunakan bus, selama perjalanan ia bersenandung merdu diiringi suara kicauan burung dipagi hari dan suara sapuan dedauanan yang tertiup angin begitu serasi ketika terdengar oleh telinga.

selama sunhee berjalan menuju halte bus ia tidak menyadari bahwa seseorang terus mengikutinya sampai masuk kedalam bus dan duduk dibangku belakang. seseorang tersebut terus memperhatikan gerak gerik sunhee, apappun yang dilakukan sunhee tidak pernah luput dari pandanganya.

tapi gadis itu tidak menyadari bahwa daritadi ia diikuti seseorang, padahal jarak keduanya sangat dekat tapi gadis itu tidak menyadari, mungkin karena banyak orang yang disekitarnya jadi tidak menyadari ada yg memperhatikan gerak geriknya.

" kemarin kok jake tiba tiba datang ya? " gumamnya.

' gw bingung sama perasaan gw sendiri '

ia jadi ingat perkataan jake saat diantar pulang oleh pria itu. sebenarnya jake bergumam saat itu tapi sunhee tidak sengaja mendengarnya dan tidak itu terus terngiang dipikirkannya, pasalnya ia tidak pernah mengobrol sebelumnya dan bila tidak sengaja bertemu pun mereka hanya berlalu begitu saja tidak saling menyapa, tapi tiba tiba kemarin pria itu mengajaknya pulang dan berkata seperti itu. sunhee bingung apa yang terjadi kemarin, belum beres dengan sunghoon ia sudah ditambah lagi dengan jake yang datang tiba tiba.

" ternyata terjadi perang saudara " ujar pria dibelakang sunhee sembari tersenyum miring. ternyata pria tersebut daritadi membaca pikiran gadis didepannya.














aku update. . .
vote dan komen kalian berharaga buat aku!

1. Vampire ; Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang