tangan sunghoon mengepal. jay mengetahui semuanya karena dulu ia pernah berteman dengan makhluk sebangsanya, sunghoon tau itu, tapi ia tidak menyangka kalau aretha memberi tau semua latar belakang tentang keluarganya. tidak tau saja bahwa bukan sepengetahuan jay mereka sampai disini, tapi dengan bantuan jake. benar benar menjengkelkan, sunghoon benar benar pusing sekarang. perang mungkin akan terjadi saat ini, dan sunhee mencoba kabur disaat sunghoon membutuhkan darahnya.
sunghoon kembali mendekat ke arah sunhee, ia membisikan sebuah kalimat yang membuat sunhee melebarkan matanya dengan sempurna " jangan coba coba berani buat kabur. atau engga, gw bisa aja buat temen temen lo mati hari ini "
setelah berucap, sunghoon menatap sunhee tajam. wajahnya yang pucat disertai taring yg cukup tajam dengan mata yang memerah mampu membuat sunhee terdiam dan sedikit menundukkan kepalanya. sunghoon terkekeh melihat ekspresi sunhee yang menurutnya merasa ketakutan.
ia menepis tangan jay yang merentang untuk melindungi sunhee, lalu kaki jenjangnya melangkah lebih dekat dengan perempuan itu dan sedikit menarik pinggangnya agar lebih dekat.
" gimana tampilan gw menurut lo? muka pucat gw? mata tajam gw? dan taring yang keluar saat mencium darah manis dari tubuh lo? darah adalah hidupnya bagi seorang vampire, vampire yang bersatu dengan manusia pasti akan membawa hal buruk bagi manusia, tapi gw ga akan biarkan hal itu terjadi "
" s-sunghoon lepas " sunhee berusaha melepas tangan sunghoon yang berada di pinggangnya. namun, cengkraman kuat yang diberikan sunghoon membuat sunhee mau tak mau mengalah dan menghembuskan nafasnya.
" gw ga akan begini kalau lo ga nekat buat keluar! " di akhir perkataannya sunghoon berucap dengan penuh penekanan. berharap sunhee dapat mengerti apa yang di ucapkan olehnya. lagipula, sunghoon tidak akan membuat sunhee sampai kehilangan nyawa. ia hanya butuh darahnya saja, bukan nyawanya.
perlahan cengkraman di pinggang sunhee mulai melepas kala dirinya merasakan sebuah pukulan yang cukup kencang mengenai belakang kepalanya. sunghoon mengepalkan tangannya dan berbalik kebelakang untuk melihat siapa orang yang telah memukulnya secara lancang.
yang ia temukan, terdapat seorang perempuan dengan muka yang sudah sedikit memerah karena menahan emosinya. tangannya mengepal kuat sehingga samar samar urat tangannya dapat terlihat. perempuan itu manu selangkah lebih dekat dengan sunghoon, dan kembali menampar sunghoon dengan keras.
yang di tampar reflek menolehkan kepalanya kesamping, cukup perih karena tamparannya lumayan keras. rupanya perempuan ini ingin bermain main dengannya. sunghoon terkekeh lalu memasukan kedua tangannya ke saku celana dan menatap ke arah perempuan itu dengan nyalang.
" kenapa? ada yang salah? " sunghoon sebisa mungkin berucap dengan tenang. mengontrol emosinya agar tidak melukai perempuan yang kini masih menatapnya dengan marah.
" lo-- " perempuan itu menjeda ucapannya lalu menunjuk sunghoon " kenapa ga bisa buat sunhee tenang tanpa paksaan dari lo? lo engga kasian? kalau sunhee kehabisan darah dan drop lo mau tanggung jawab? ga usah berlaga kalau sunhee bakal baik baik aja. lo ga mikir? pake otak lo! "
sunghoon tertawa sarkas, sekilas matanya semakin memerah. sunghoon tertunduk dan sedikit membungkuk. berniat menyesuaikan tinggi badannya dengan perempuan di hadapannya " lo ga usah-- "
" lo juga buat minjee tersiksa disini. lo bener bener ga punya perasaan, sunghoon "
" jangan pot--- "
" gw ga bakal pukul lo kalau lo punya sedikit rasa untuk menghargai perempuan. lo buat minjee sama sunhee tersiksa disini. dikurung, tanpa ada belas kasihan sedikit pun. lo bisa aja bunuh mereka berdua secara perlahan-- " lagi lagi perempuan itu menjeda ucapannya dengan kekehan yang keluar dari mulutnya. kedua tangannya sibuk bersedekap dada dan kembali menatap sunghoon dengan sinis " ga cuman itu. tanpa lo sadari, lo juga buat nyokap lo tersiksa karena lo engga pernah sama sekali memberi kebebasan kepada perempuan yang engga berdosa! "
" GA USAH BAWA BAWA NYOKAP GUE SIALAN! "
sunghoon mengangkat tangannya berniat melayangkan pukulan. namun sepertinya tindakan yang akan di lakukan tak kalah cepat dengan sebuah tangan kekar yang kini tengah mencengkram tangannya cukup erat.
" jangan pernah main tangan dengan seorang perempuan! " yang mencengkram tangan sunghoon membentak dengan penuh penekanan di setiap katanya. sunghoon terkekeh dan tertawa setelahnya.
" mau mencoba menjadi seorang pahlawan choi soobin? "
soobin menggerutu, mata merahnya bertatapan dengan mata sunghoon. cengkraman di tangan sunghoon pun kian mengerat, tapi sunghoon tetap acuh seolah tidak merasakan sakit apapun. sunghoon malah tertawa pelan dan melihat perempuan itu yang tengah menatap soobin dengan tatapan heran.
" eunmin " setelah menyebutkan nama perempuan itu, sunghoon kembali menatap soobin dengan tatapan licik dan seringai yang tak luntur dari bibirnya sedari tadi.
" gw tau apa hubungan lo sama dia dulu. perlu gw ceritain ke semuanya? "
tatapan soobin melunak, cengkaram di tangan sunghoon juga kian melemas. ia menatap kaget kearah sunghoon, namun ekspresi mukanya berusaha mengontrol agar tetap terlihat tenang. namun sayangnya ekspresi itu tidak membohongi sunghoon. sunghoon tau bahwa soobin tengah menahan gugup kali ini.
apakah ini saatnya untuk membalas ucapan soobin yang membawa masa lalu keluarganya. sunghoon juga bisa membawa masa lalu soobin, apalagi terdapat orang yang berharga di hidupnya saat ini. itu akan memudahkan sunghoon untuk mengalahkan soobin dengan perkataan kan. oke, dengan cerita masa lalu soobin, ia pasti bisa mengalahkannya.
hai-! aku update
apa kabar semuanya? udah lama banget ya aku ga update. baru selesai PTS + praktek juga. kalian sehat sehat ya-! tetap tunggu cerita ini sampai tamat.vote dan komen kalian berharga buat aku-!
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Vampire ; Park Sunghoon
Vampir" gimana tampilan gw menurut lo? muka pucat gw? mata tajam gw? dan taring yang keluar saat mencium darah manis dari tubuh lo? darah adalah hidupnya bagi seorang vampire, vampire yang bersatu dengan manusia pasti akan membawa hal buruk bagi manusia...