1. Vampire ; Park Sunghoon

40.-

" hoon kita mau kemana sih? "  tanya sunhee.

bel pulang sekolah berbunyi sunghoon sudah menunggu sunhee didepan kelasnya, ia sudah tidak sabar untuk pergi bersama gadisnya. sunghoon langsung menarik gadis yang berada disampingnya sekarang. jadi lah gadis disebelahnya memadang wajah masam dengan tatapan sinis yang terus dilayangkan kepadanya. mungkin karena sunghoon mencengkram lengan sunhee terlalu keras ketika melihat gadisnya itu terus diikuti dan diperhatikan oleh musuhnya--choi soobin, emosinya kembali membuncah setiap melihat wajah dari sang musuh.

tapi amarahnya mereda seketika saat melihat wajah sunhee yang meringis karena cengkramannya. padahal sunghoon sudah meminta maaf pada sunhee tapi gadis itu masih saja memasang raut muka yang menurutnya sedikit menggemaskan. entah sejak kapan sunghoon jadi menyukai ketika gadis itu sedang mengomel atau ngambek padanya, rasanya sunghoon selalu ingin memandang wajahnya.

bukannya menjawab pertanyaan sunhee, sunghoon malah menyunggingkan senyum tipis---bahkan sangat tipis.

sunhee menghembuskan nafas dengan kasar karena tidak kunjung mendapat jawaban dari lelaki bersurai hitam disebelahnya.

" ck! nyebelin! "

setelah itu selama perjalanan, mobil milik sunghoon di isi dengan iringan musik, karena sunhee tidak suka keheningan, menurutnya itu membuat suasana menjadi canggung. jadi ia memutuskan menyetel musik saja, dan melihat lelaki disebelahnya tidak terganggu dengan tingkahnya.

menempuh waktu lima belas menit mobil yang dikendarai sunghoon memasuki parkiran sebuah mall besar. sunhee mengerenyit kenapa sunghoon membawanya kesini? tapi ia tidak berani bertanya pada sunghoon dan memilih diam. saat sunghoon sudah memakirkan mobilnya lelaki itu tidak langsung turun tetapi duduk dengan tatapan lurus kedepan.

sunhee tadinya akan melayangkan protes tetapi urung ketika melihat sunghoon aneh. Ia terus mengamati sunghoon yang tidak bergerak sama sekali seakan membatu. akhirnya sunhee jengah dan menguncang tubuh sunghoon agar lelaki itu tersadar. dan itu berhasil, sunghoon menoleh pada sunhee dengan tatapan tak terbaca.

" kita mau sampai kapan diem disini terus? " sunhee memutar bola matanya,jengah. " sebenarnya lo ngajak gw kesini mau apa? "tanya sunhee menahan emosinya.

sunghoon memajukkan tubuhnya kearah sunhee hingga wajahnya kini berada sangat dekat, menyisakan beberapa senti saja. karena sunhee terus menatap kedepan sehingga tidak menyadari tindakan yang dilakukan oleh sunghoon.

" bantu gw cari hadiah buat cewek 'bisik sunghoon tepat ditelinga sunhee.

sunhee yang mendengar dan merasakan hembusan nafas sunghoon tubuhnya mendadak menegang.

'astaga, kenapa sunghoon bisik bisik kayak gitu dalem mobil! ' batinnya.

jika refleks sunhee menoleh pada sunghoon sudah dipastikan kalau bibir mereka akan bertemu. untung saja sunhee tidak langsung menoleh. sunhee mencerna lagi perkataan sunghoon barusan karena ia tadi tidak terlalu jelas karena bisikkan sunghoon yang tiba tiba.

' apa kataya? nganter dia buat beli hadiah ceweknya? gak ada orang lain apa buat dia ajak pergi bareng, kenapa harus gw! '

sunhee memberi tatapan tajam pada sunghoon, tapi sayang lelaki bersurai hitam itu ternyata sudah keluar terlebih dahulu setelah mengucapkan kalimat laknat tersebut. sunhee menutup pintu mobil dengan kasar sehingga menimbulkan suara yang menggema di area parkir. sunghoon lalu mengunci mobilnya tanpa melirik sedikit pun pada sunhee yang mengikutinya dibelakang.

sunhee berjalan dengan tangan bersedekap didada dan alis menyatu, juga tatapan nyalang pada sunghoon yang berjalan didepannya. mereka terus berjalan seperti itu sampai masuk kedalam mall. sunghoon akhirnya menghentikan langkahnya lalu menoleh kebelakang untuk melihat sunhee, ia terkekeh melihat raut wajah sunhee. sunghoon berniat menunggu gadis itu berjalan menghampiri dirinya agar berjalan berdampingan, ternyata dugaannya salah sunhee malah berjalan melewatinya begitu saja. sunghoon tersenyum tipis lalu menyusul sunhee.