" ma, maksud mama ke sunghoon itu apa? kenapa aku ga boleh deket sama dia? dia baik loh ma, mama ga tau "
sunhee menyusul wanita yang berstatus sebagai ibunya itu menuju kamar beliau, sunhee terus bertanya yang membuat wanita paruh baya itu menggeram kesal dengan tangan yang mengepal kuat.
" seharusnya mama ga gi-- "
" kamu ga tau apa apa sunhee " final wanita paruh baya itu dengan nada bicara yang meninggi, di tambah muka yang berubah menjadi sedikit kemerahan karena menahan amarah.
sunhee mengerutkan keningnya bertanya tanya, selama ini wanita yang berstatus sebagai ibunya itu menyimpan rahasia yang sunhee tidak ketahui sama sekali? kenapa ibunya terlihat marah saat tau dirinya membawa seorang pria bernama park sunghoon yang tak lain adalah kekasihnya.
" kenapa bisa kenal sama dia hm? " sang ibu bertanya kepada sunhee dengan kaki yang bergerak jalan agar posisi dirinya lebih dekat dengan sunhee.
" sunghoon pacar aku " sunhee menjawab pertanyaan ibunya dengan suara sepelan mungkin, kepalanya tertunduk sambil memainkan jemari di tangannya. wanita yang berstatus sebagai orang tua sunhee itu melebarkan matanya dengan alis yang mengkerut seolah terkejut dengan penuturan yang sunhee ucapkan.
" pacar? " wanita itu kembali bertanya dengan tangan yang mengepal semakin kuat, ia menghela nafas kasar lalu menatap tepat ke arah mata sunhee " demi kebaikan kamu, putusin dia sekarang "
sunhee reflek mendongkan kembali kepalanya dengan wajah memelas "ga bisa gitu ma "
" mama bakal urus surat pindah kalau kamu masih lawan perkataan mama "
sunhee menggelengkan kepalanya pelan dengan mulut yang sedikit terbuka mungkin sedikit teekejut dengan penuturan kalimat uang di ucapkan oleh sang ibu. sunhee mengalihkan pandangan ke sembarang arah lalu kembali menatap ibunya yang kini berada di hadapannya.
" ma, mama ga kasih tau aku alesannya apa buat putusin sunghoon, maksud dari kata ga baik buat aku itu apa ma? sunghoon bakal sakitin aku? engga, sunghoon orang baik ma, dia banyak tolong aku "
wanita paruh baya itu mendudukkan dirinya di tepi kasur sambil memijit pelan pelipisnya lalu berdecak kesal.
" ga bisa hee, mama ga bisa kasih tau kamu "
sunhee melipat tangannya di dada lalu terkekeh pelan " kalau mama ga mau kasih tau aku, jangan harap aku bakal turutin permintaan mama, karena aku sayang sama sunghoon " setelah berucap sunhee keluar dari kamar sang ibu yang membuat wanita itu semakin menggeram marah.
.
.
.
.
.sunghoon mendudukkan dirinya disalah satu sofa panjang di kediaman keluarga revlas, ia memijat pelan pangkal hidungnya sambil menghembuskan nafasnya layaknya orang yang tengah kelelahan. bola mata sunghoon kini berwarna hitam pekat pertanda bahwa ia harus segera meminum darah saat ini, tenggorokan nya yang terasa sakit sedari tadi ia tahan demi mempertahankan indentitasnya sebagai vampire di hadapan ke kasihnya, siapa lagi kalau bukan sunhee.
tapi saat ia ingin melangkah untuk mengambil stock darah hewan yang sudah di sediakan oleh vampire lain, kakinya tiba tiba terasa berat mungkin karena sunghoon sedang banyak pikiran sekarang, ia mendudukkan kembali dirinya masa bodo dengan tenggorokan yang terasa sakit, jika ada orang yang lewat di hadapannya siap siap saja di jadikan babu oleh sunghoon untuk mengambil stock darah di gudang.
saat sedang bergulat dengan pikirannya sendiri, sunghoon jadi teringat dengan sikap orang tua sunhee, dan dokumen itu, apa ada sangkut pautnya dengan keluarganya saat ini, untuk memikirkan nya saja membuat sunghoon semakin kehausan dan rasa nyeri di tenggorokannya semakin bertambah.
" park sunghoon "
dirinya menoleh ke arah sumber suara yang terdengar tengah memanggil namanya. terlihat pria jangkung dengan poni hitam yang sudah hampir menutup matanya membawa segelas darah segar ke hadapan sunghoon. sunghoon yang melihat itu merebut gelas darah tersebut dan langsung meminumnya hingga tandas.
mata yang semula berwarna hitam kini berubah begitu saja menjadi warna merah pekat. pria jangkung itu hanya terkekeh melihat tingkah sunghoon dan ikut mendudukkan dirinya di samping sang empu.
" gimana sunhee? "
mendengar kata sunhee, sunghoon buru buru memalingkan wajahnya berhadapan dengan pria berponi hitam yang kini bertanya padanya, sunghoon tersenyum tipis lalu mengangguk mantap seolah membanggakan diri telah berhasil mendapatkan hati sunhee.
" berhasil, tapi ada satu masalahnya seung "
yang di panggil seung mengerutkan keningnya lalu membenarkan posisi duduknya menjadi posisi yang lebih serius " jake ganggu lo lagi? "
" kali ini bukan jake, tapi nyokapnya sunhee " sunghoon berucap sambil mengalihkan pandangannya ke arah depan.
" kenapa? "
" tadi gw sempet nganter sunhee pulang, dan pas tau ada gw nyokap sunhee marah, gw penasaran " ucap sunghoon mengerutkan keningnya serius.
" maksud lo? "
" nyokapnya sunhee ada hubungan sama keluarga kita "
penuturan sunghoon membuat pria yang di panggil seung itu terdiam sejenak, ia mencerna kata yang baru di lontarkan oleh sunghoon, lalu mendesah tidak mengerti. " gw ga ngerti "
" ya gw juga ga tau pasti, gw bakal suruh jungwon buat selidikin ini rencananya "
pria berponi hitam itu menganggukan kepalanya mantap, lalu setelahnya tersenyum " gw ikut bantu "
tapi tanpa sunghoon sadari senyum itu memiliki arti tersendiri, mungkin? semacam kode untuk awal perang nanti.
" gotcha persiapkan diri park sunghoon "
waaaa aku updateee, kira kira seung siapa tuh?? udah mulai masuk sklh skrg rada rada lambat kalau update..
gimana? alurnya pusing ya? sedikit demi sedikit bakal aku pecahin di chap chap berikutnya kok! oh iya jaga kesehatan juga, jangan sampai sakit ya?!vote dan komen kalian berharga buat aku-!
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Vampire ; Park Sunghoon
Vampire" gimana tampilan gw menurut lo? muka pucat gw? mata tajam gw? dan taring yang keluar saat mencium darah manis dari tubuh lo? darah adalah hidupnya bagi seorang vampire, vampire yang bersatu dengan manusia pasti akan membawa hal buruk bagi manusia...