12.-

4.8K 662 10
                                    

minjee membawa sebuah nampan ke arah meja yang sudah ditempati sunhee, masih dengan bibir yang ia majukan sedikit. ia meletak nampan di meja sedikit keras karna masih merasa kesal dengan sunhee. sunhee yang melihat minjee hanya memperlihatkan senyuman di bibirnya.

" makasih minjee "

" lain kali gw ga mau ya pesen pesen makanan sendiri " minjee berucap kesal sambil sesekali melahap makanannya.

" iya iya ganti nya gw teraktir mcd deh pulangnya " ucap sunhee ikut melahap makanannya.

" nah gitu kan jadi impas " minjee terkekeh di tengah makanannya.

" eh, gw ketoilet dulu bentar ya " ucap sunhee lalu bangkit dari duduknya.

" um, jangan lama " balas minjee yang masih fokus dengan makanannya.


.
.
.
.
.
.
.








" kita bakal lakuin tugas malam ini? " tanya lelaki bermata tajam yang disebut sebut bernama kim sunoo

" hm mingkin, rencana kita udah hampir rampung " jawab lelaki yang memiliki dimple di pipinya, yang jungwon

" malam ini kita harus pastiin dulu sama ayah " sahut lelaki dengan rambut pirang yang bernama Ni-ki.

" disini terlalu berisik, mendingan kita bahas di rumah aja " ucap lelaki bernama lee heeseung yang sendari tadi tidak fokus pada apa yang mereka bicarakan, karena dikantin sekarang terlalu ramai.

" hm, lagian kita ga bisa makan makanan kaya mereka ngapain disini ada disini " jungwon pun menimpali perkataan heeseung tadi.

" ya udah ayo " sahut ni-ki, lalu ia berdiri dari duduknya lalu membalikan badannya untuk langsung berjalan mendahului saudara-saudara lainnya.

namun tak disangka ternyata ada seorang gadis yang menabraknya, sontak mereka berdua pun menjauhkan diri masing-masing.

" lo kalau jalan pake mata! " ucap ni-ki sewot ia pun menunduk untuk melihat orang yang sudah menabraknya.

ternyata gadis yang menabraknya itu adalah Sunhee, gadis yang memiliki darah spesial menurut sunghoon.

" gw udah pake mata, harusnya lo kalau mau balik badan tuh liat sekitar " sunhee pun tidak kalah sewot dari pria didepannya sekarang.

entahlah siapa yang harus disalahkan sekarang karena keduanya tidak memperhatikan jalan, sunhee dan ni-ki pun seharusnya melihat kedepan dan tidak menunduk.

" lo nyalahin gw? " tunjuk ni-ki pada dirinya sendiri.

" ya iya lah lo. " gerutu Sunhee.

" ya, kalo lo salah. lo salahin diri lo sendiri lah " ujar ni-ki dengan nada kesal.

" jelas jelas gw jalan hati hati, lo ga liat malah nunduk kan tadi! "

muka ni-ki langsung merah padam mendengar ucapan itu, tidak bukan itu yang membuat ni-ki sampai semarah itu. saat ni-ki hendak melangkah kearah sunhee agar semakin dekat, heeseung yang ada dibelakangnya pun langsung mencekal tangannya mencegah untuk terjadinya hal yang tidak-tidak.

" lo harus redam emosi lo. liat sekarang semua orang lagi liatin lo " bisik heeseung. lalu mengintruksikan ni-ki melihat sekeliling mereka.

memang sendari tadi atensi dari sebagian orang yang ada dikantin teralihkan karena memperhatikan antara kedua sejoli yang sedang beradu argumen. kedua sejoli itu bahkan tidak menyadari bahwa nada bicara mereka sekencang itu sampai-sampai membuat orang-orang melihatnya.

" sial kenapa juga gw kepancing emosi cuman gara-gara gadis sialan " batin ni-ki setelah melihat sekelilingnya.

ia pun langsung menatap gadis didepannya ini dengan pandangan yang tidak biasa, entahlah itu pandangan seperti mengisyaratkan kebencinya atau sebagainya kita pun tak tahu.

sunhee yang mendadak dipandang seperti itu pun mengerenyitkan dahinya bingung, kenapa tiba-tiba sorot mata dari pria didepannya sangat tidak biasa, berbeda dari yang tadi padahal sama-sama sedang emosi, namun sedetik kemudian berubah begitu saja.

ni-ki langsung melangkah untuk meninggalkan kantin, saudara-saudara dibelakangnya pun langsung mengikutinya dengan sorot mata yang memandang sunhee, entahlah sunhee yang ditatap seperti itupun hanya bisa mengerenyitkan dahinya dan bertanya pada dirinya sendiri arti dari sorot mata itu. namun ia pun tidak mengetahui apa pun bahkan mungkin ia baru melihatnya selama ia hidup didunia ini.





.
.
.
.
.
.












selama perjalanan menuju rumah yang heeseung maksud, lelaki yang sedang berusaha meredam emosinya itu pun tidak memperhatikan jalannya, ia menerobos apapun yang ada didepannya untuk segera sampai. sedangkan tiga lelaki tampan dibelakangnya hanya menggelengkan kepalanya

sesampainya di rumah itu ni-ki menendang pintu rumah hingga terbuka lebar setelahnya ia langsung meninju meja yang ada diruangan itu hingga hampir patah.

apakah ia se-emosi itu hanya gara-gara hal sepele?

entahlah, memang akhir-akhir ini lelaki itu lebih mudah tersulut emosinya jadi ia mulai melatih kendali emosinya agar tidak keluar kendali, bersama saudara-saudaranya yang lain.

sunoo yang melihat kejadian itu langsung mendekati ni-ki lalu menepuk pundak lelaki dengan dada nain turun itu untuk menenangkannnya.

" lo harus bisa kendaliin emosi lo, supaya lo lebih mudah untuk bertahan lebih lama " ujar sunoo untuk menyemangati ni-ki.

jungwon dan heeseung pun ikut mendekati kedua lelaki itu lalu menyuruh untuk mereka duduk agar keadaan pun lebih tenang.

" kenapa lo bisa semarah ini? " tanya jungwon dengan nada selidik.

" awalnya gue bisa tahan tapi gw ga bisa tahan aroma dia bener bener menyengat, jadi gue tiba-tiba ga bisa kontrol emosi " jelas ni-ki. sekarang ia sudah mulai lebih tenang.

" apa lo belum keistana lagi buat sekedar minum? " kali ini heeseung yang bertanya

" gw belum ada waktu buat kesana "

" lo seengganya harus luangin waktu lo buat ke istana buat ngecek keadaan lo biar ga terjadi hal yang fatal " nasihat heeseung.

" bener kata heeseung. Ini kan akibatnya, emosi lo ngga terkendali cuman karna cium bau darah " omel sunoo

" iya iya, hari ini kita kan kesana " jawab ni-ki

" jangan sekali-kali lagi lo ulangin kaya gini " sahut jungwon karena ia yang bertanggung jawab bila terjadi sesuatu.

" iya gw minta maaf " ujar ni-ki

" jadi malam ini? apa yang bakal kita lakuin? " tanya heeseung membicarakn topik awal mereka datang kesini






























vote komennya jangan lupa😝

1. Vampire ; Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang