39.-

1.5K 228 22
                                    

bel istirahat sudah berbunyi sepuluh menit yang lalu tapi sunghoon belum juga menemukan seseorang yang tengah ia cari-- siapa lagi kalau bukan choi soobin. sunghoon sudah hampir menggelilingi satu sekolah, namun ia belum menemukan sedikit pun batang hidung soobin.

saat menerima kabar dari jake kalau keluarga musuhnya sudah berani melangkah jauh dengan mengirimkan salah satu mereka untuk bersekolah disini. lelaki itu tidak terima dan kini emosinya tengah memuncak, rencana yang sudah ia susun bisa bisa tidak terlaksana dengan adanya soobin disekolah ini. sunghoon belum menyerah mencari musuhnya itu, ia masuk kedalam toilet untuk membasuh muka agar emosinya bisa sedikit turun.

saat masuk kedalam toilet ada dua perempuan yang sedang membenarkan riasan diwajahnya langsung keluar dengan buru buru karena melihat raut wajah sunghoon, sekaligus mereka terkejut, karena tidak melihat sunghoon di pantulan kaca. karena toilet disekolahnya perempuan dan laki laki menyatu namun ada sekat di antara keduanya, sudah tidak kaget jika mereka bercermin di cermin yang sama. sunghoon masuk kedalam salah satu bilik kosong, lalu mendudukan dirinya ditoilet. sejenak hening, sunghoon hanya diam dan tidak melakukan apa apa. lima menit kemudian sunghoon keluar dari dalam bilik langsung berpapasan dengan seseorang yang daritadi ia cari. soobin yang baru saja membasuh mukannya dikejutkan oleh sunghoon yang baru keluar sontak mereka bersitatap.

mereka saling memberi tatapan tidak bersahabat. tiba tiba sunghoon mencengkram kerah baju seragam soobin lalu memojokkan soobin ke tembok.

" maksud lo apa hah?! " pekik sunghoon dengan tatapan tajam.

soobin berusaha untuk menepis tangan sunghoon tapi ternyata tenaga lelaki itu lebih besar sekarang dibanding dirinya.

" ck, gw cuman mau main main aja sama lo " 

" keparat! gak ada kegiatan lain lo sampai main main sama gw "emeh sunghoon.

" ada sih, sebenarnya juga gw kesekolah ini mau ketemu gadis manis gw " ucap soobin untuk menggoda sunghoon agar terpancing.

" tutup mulut lo, sialan! " sungut sunghoon semakin mengeratkan cengkaramannya pada kerah seragam zoobin, sampai lelaki bersurai itu memalingkan wajahnya agar tak menatap sunghoon yang sedang tersulut emosinya.

dengan sekuat tenaga soobin menepis cengkaraman sunghoon, ternyata berhasil. soobin membenarkan kerah bajunya yang kusut ulah sunghoon. lalu dirinya berdecih menatap sunghoon yang berdiri didepannya.

" jangan lo main main sama sunhee, lo udah gw kasih peringatan tapi kayaknya itu gak mempan buat lo "

" ohh ya? " soobin berpura pura kaget lalu melipat tanganya didada " gw ga ngerasa tuh peringatan dari lo "

" terserah, ternyata itu ga mempan buat lo.tapi jangan sampai lo berani berani buat deketin apalagi nyentuh sunhee." tunjuk sunghoon tepat didepan muka soobin.

" lo tunggu aja persembahan dari gw akan dimulai "

setelah mengucapkan itu soobin berlalu keluar dari toilet dengan sunggingan senyumnya yang tak luntur.

" gw gak akan biarin lo gagalin rencana gw choi soobin, gw pun akan kasih lo kejutan yang gak kalah menarik " sunghoon menyungingkan satu sudut bibirnya lalu keluar toilet mengikuti soobin.


.
.
.
.


sunhee gadis dengan rambut sebahu itu sedang menikmati makanan yang ia santap bersama minjee disebelahnya yang sibuk mengibas ngibaskan tanganya karena kepedasan akibat bakso yang ia makan. minjee terlalu banyak menuangkan sambal ke dalam mangkoknya akibatnya ia sibuk sendiri untuk menghilangkan rasa pedas dimulutnya.

" hee gw minta minuman lo, pedes banget gila! " tanpa menunggu jawaban dari gadis disebelahnya, minjee mengambil es jeruk milik sunhee dan menegaknya hingga tandas.

" ehh gw-- minjee! terus gw minum apaan? " sunhee menatap gelas minumannya sendu.

" nanti gw ganti, hu hu pedes banget gila "

" makanya kalo nuangin sambal itu kira kira, lo mah kayak orang kesetanan."

" hehe, jangan marah dong hee " bujuk minjee bergelayut ditangan sunhee.

" tu anak dari tadi kayak liatin kita deh, iya gak sih min? " tanya sunhee lalu menunjuk orang yang dimaksud dengan ekor matanya.

" hooh. tapi kayaknya lebih liatin lo sih hee, ciee ditaksir murid baru " minjee menoel pipi tembam sunhee menggoda sang empu hingga bersemu.

sunhee mendorong tubuh minjee pelan, minjee yang tidak siap oleh serangan sunhee hampir terjungkal kebelakang untung saja dengan cepat minjee berpegangan pada ujung meja, jadi tubuhnya tidak jadi tergeletak dilantai dan menjadi tontonan orang orang yang berada dikantin. mau ditaruh dimana mukanya kalau kejadian itu terjadi.

" apaan sih! "

senyuman sunhee makin melebar ketika melihat sunghoon yang berjalan kearahnya.

" sunghoon! " sunhee melambaikan tangannya kearah sunghoon berniat memanggil lelaki itu untuk bergabung.

" hee ngapain lo manggil dia? " ucap minjee memandang sunghoon tidak suka.

" ya gak papalah, biar rame aja " jawab sunhee santai.

sunghoon langsung duduk dikursi yang berhadapan dengan sunhee.

" udah pesen? " tanya sunhee untuk berbasa basi. sunghoon hanya menggeleng mendengar pertanyaan dari sunhee

" kok belum? gw pesenin ya? " saat hendak bangkit tangan sunhee sudah dicekal sehingga dirinya kembali duduk.

" gak usah "

sunhee menggangguk saja mendengar jawaban sunghoon. minjee yang daritadi tidak suka dengan kedatangan sunghoon memilih meninggalkan mereka berdua, setelah berpamitan pada sunhee.

" pulang sekolah lo bareng gw "

" emangnya mau kemana, tumben? " sunhee menggigit gorengannya yang sudah dituangkan saus diatasnya.

sunghoon mengusap sudut bibir sunhee yang terdapat saus " lo ikut gw aja " sunghoon milihat jam yang melingkar di tangannya " gw pergi dulu " sebelum meninggalkan sunhee, sunghoon mengusak rambut gadis itu yang sedang mematung akibat ulahnya.

sunhee tersadar setelah melihat sunghoon menghilang berbelok menuju kelasnya.

" sunhee sadar "sembari menepuk nepuk pipinya dan senyum dibibirnya yang terus mengembang, sunhee berjalan meninggalkan kantin karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.



.
.
.
.



" liat noh sodara lo ngardus mulu " ujar ni-ki yang sedari tadi memperhatikan tingkah sunghoon pada sunhee.

" kita tunggu aja apa yang bakal dilakukan selanjutnya " ucap heeseung dengan arah pandang mengikuti sunhee yang mulai menjauh.

" lo inget jake! jangan sampai lo ganggu rencana dia lagi "peringat heeseung.

" benar! kalau enggak kita bakal kalah, karena keluarga araster sudah bertindak jauh " timpal jay ikut menasehati jake agar tidak melakukan tindakan yang akan membahayakan dirinya juga keluarganya.

jake hanya memandang orang yang berlalu lalang dikantin, entah ia mendengar atau tidak tapi saudaranya yang lain sudah memberi nasihat. semoga saja jake mendengar perkataan mereka




















aku update-!
vote dan komen kalian berharga buat aku-!
⚠mohon bijak dalam berkomen😊


1. Vampire ; Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang