" apa yang kalian denger? " tanya seorang pria paruh baya yang sudah berumur ratusan tahun, namun wajahnya masih terlihat sedikit lebih muda dari kebanyakan pria paruh baya lainnya.
pria itu duduk disebuah kursi perak yang tinggi dan mewah, dengan bantalan berwarna hitam, bercorak abstrak, dengan simbol kerajaan diatas kepala kursi. pria itu mengeluarkan aura yang lebih seram dengan jubah yang menjutai panjang hingga tangga kedua, pria itu selalu duduk di singgasananya dengan gagah untuk memimpin istana vampire agar berjalan baik, sehingga sampai saat ini ialah yang menjadi pemimpin bangsa vampire.
" maaf tuan, tuan sunghoon dan yang lainnya, mereka sedang membicaran tentang suatu dokumen. tapi mereka tidak menyebutkan detail isi dari dokumen itu " pengawal istana keluarga revlas itu menyampaikan apa yang ia dengar selama dirinya bersembunyi diluar ruangan kamar jake--walau tak semua ia sampaikan pada sang raja.
" dan satu lagi mereka akan melakukan peperangan dengan keluarga araster " tambah sang pengawal.
pria itu mendecih dan matanya sudah berubah warna menjadi merah pekat, " baiklah kalian bisa keluar " titahnya sambil membuat smirk tipis di bibirnya
" baik tuan, kami permisi " ucap sang pengawal itu sembil menunduk dan diikuti oleh kedua pengawal dibelakangnya untuk memberi hormat kepada sang raja sebelum pergi.
ketiga pengawal itu membalikan tubuhnya lalu berjalan menuju pintu keluar. namun saat mereka hampir sampai dipintu keluar yang menjulang tinggi dengan corak abstrak.
pria yang terduduk dengan angkuh itu berdiri dari singgah sana lalu mengeluarkan pistol dari balik jubahnya dan menembak pengawal yang tadi berbicara dengannya.
dor.. dor
kedua tembakan itu berhasil menembus dada dan juga kepala sang pengawal. kedua pengawal yang beberapa langkah dibelakangnya melihat itu pun kaget, namun mereka hanya bisa melihat salah satu temannya ambruk tidak berdaya dengan berlumuran darah dan masih terdapat darah yang mengalir dari dada sebelah kirinya.
" itu akibat nya jika kalian berbohong padaku " ujarnya dengan tegas. lalu kembali duduk sembari menumpukan kaki kiri ke kaki kanan.
" bawa jasad itu pada buaya peliharaan peliharaanku agar menjadi santapan mereka malam ini " ucapnya datar, " dan panggil pelayan untuk membersihkan darah keparat itu "
kedua pengawal yang sedari tadi berdiri mematung akhirnya membalikan tubuh mereka, " baik tuan " jawab mereka dengan kompak lalu meninggalkan ruang sang raja dengan membawa jasad teman mereka.
tak lama setelah kedua pengawal keluar dengan temannya yang sudah tidak bernyawa, ni-ki masuk kedalam ruangan sang ayah. ni-ki melihat bekas seretan darah didekat pintu, tapi ia hanya mengedikkan bahunya acuh, mungkin saja ayahnya baru menyingkirkan tikus tikus istana.
pria yang sekarang tengah memijat pelipisnya melihat anaknya masuk keruangannya dengan angkuh sembari memperhatikan darah yang berceceran dilantai " ada apa kau datang kesini?meminta izin atau meminta bantuan ayah hmm? "
" kami tidak perlu izin darimu ayah, aku kesini hanya untuk memberitahumu tapi ternyata kau sudah mengetahuinya jadi aku tidak perlu repot repot menjelaskan " ucap ni-ki datar dan enggan menatap sang ayah, ni-ki lebih memilih melihat sekeliling ruangan ayahya.
" sialan kau, ayah mempunyai banyak pengawal untuk memata matai kalian, jangan berfikir ayah tidak mengetahui apa yang kalian bicarakan "
" cih, tapi mereka semua bodoh! " ni-ki pun menyunggingkan bibirnya " sudahlah tidak ada yang perlu aku bicarakan lagi dengan ayah, aku akan menyerang mereka malam ini " ni-ki membalikan tubuhnya untuk segera meninggalkan ruangan sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
1. Vampire ; Park Sunghoon
Vampir" gimana tampilan gw menurut lo? muka pucat gw? mata tajam gw? dan taring yang keluar saat mencium darah manis dari tubuh lo? darah adalah hidupnya bagi seorang vampire, vampire yang bersatu dengan manusia pasti akan membawa hal buruk bagi manusia...